Wedding

113 17 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Javier akan meresmikan dirinya menjadi suami Jeff.

Semua nampak rapi dengan pakaian masing masing, begitu juga dengan Claudio. Dia masih menata riasannya agar lebih terlihat fresh.

"Mas.. cepetan mandinya.. nanti telat loh.. kamu tuh kalo dibangunin susah banget"
Teriak Clau

*Cklek
Pintu kamar mandi terbuka, memperlihatkan tubuh pria yang sedang menggunakan bathrobe dan menggosok rambutnya yang basah menggunakan handuk.

"Iya sayang, ini udah kok.. marah marah terus, nanti cantiknya ilang loh"

"Nggak ada waktu buat ngegombal ya mas"
Claudio berdiri, mengambil kemeja putih lengan panjang dan celana bahan hitam yang dia siapkan di kasur untuk diberikan ke Vino.

Vino meminta jatah cutinya untuk hari penting keluarga sang kekasih yang akan menjadi keluarganya juga kelak. Meskipun dengan proses yang sangat rumit, membujuk manager, producers, dan petinggi agensi akhirnya dia mendapatkan jatah cutinya. Tidak tanggung tanggung, dia diberi waktu libur satu Minggu.
Hal itu akan Vino manfaatkan untuk bermanja manja pada Claunya.

"Ini, pakai dulu bajunya di kamar mandi.. habis itu aku bakal tata rambut kamu.. "

"Ganti disini kan bisa" ucap Vino dengan kerlingan nakalnya.

"Masss, jangan bikin mood aku jelek deh.. sana cepet ganti!!" ketus Clau.

"Iya iya.. padahal dulu juga udah pernah liat satu sama lain" gumam Vino, namun masih dapat didengar oleh Clau.

"DAVINO!!" teriak Clau hendak melemparkan sepatu yang akan dia kenakan ke arah Vino.

"IYAA IYAA MAAF, NGGAK!!" Vino segera berlari saat melihat Clau hendak melemparnya dengan menggunakan sepatu. Sungguh, Clau mode macan sangat menyeramkan bagi Vino.

🌻🌻🌻

Javier saat ini terdiam di kamarnya, Dia merasa sangat gugup. Javier telah dirias sedemikian rupa hingga terlihat begitu cantik dan menawan.

"Oke, Javi.. sebentar lagi Lo bakal jadi milik Jeff.. mulai sekarang Lo harus lupain Herald, anggep dia selayaknya kakak ipar. Lo bisa Jav, Lo bisa..." Monolog Javi pada dirinya sendiri. Hingga tiba² pintu kamar terbuka, Javi mendongakkan kepalanya dan melihat siapa yang masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu.

"Kak Xavi"

"Haii, adik kakak udah cantik aja.. lebih cantik dari waktu kakak nikah dulu" ucap Xavier berjalan ke arah adik pertamanya.

"Kakak hari ini juga cantik kok.. pasti kak Herald terpesona sama kecantikan kakak"

Xavier tidak menjawab, dia hanya tersenyum. Tidak, tidak.. Javier tidak berbohong soal mengatakan bahwa Xavier begitu cantik hari ini. Bulu mata lentik, hidung mancung, bibir kemerahan, dan blush yang membuat kakaknya sangat menawan. Hingga terlintas dipikirannya, kenapa Herald tidak bisa mencintai kakaknya yang memiliki paras melebihi kecantikannya.

Xavi duduk disamping adiknya.. dia menatap sang adik dengan Lamat. Tangannya terjulur untuk mengusap rambut halus Javi hingga tidak disangka buliran air mata jatuh tanpa bisa dia tahan.

"Kak, kakak kenapa? Kok nangis??" Javi khawatir.

"Enggak, kakak seneng aja.. kamu udah dewasa ya ternyata.. udah mau punya suami" Javi terdiam, ingin mendengar kelanjutan ucapan kakaknya

Difficult (Hyuckle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang