You hurt me again, Vin.

129 18 2
                                    

Terhitung sudah memasuki hari ketiga Claudio menginap di apartemen Vino. Dan selama itu pula, mereka selalu terlibat cekcok ringan karna Vino yang masih saja bergelut dengan pekerjaannya dalam waktu cuti ini.

Begitu pula dengan malam hari ini, Clau tengah sibuk dengan urusan dapur. Dia memasak masakan kesukaan Vino sebagai ucapan maaf nya yang beberapa hari ini kesal dengan Vino. Clau tersenyum saat melihat makanan yang dia masak sudah tertata rapi di meja makan.

Belum sempat Clau memanggil Vino, Vino sudah terlebih dahulu keluar dari kamar dengan pakaian yang cukup rapi dan juga wangi.

"Mas, mau kemana? Udah malem" tanya Clau. dan benar saja, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.

"Aku mau ketemu bang Doy" ucap Vino tanpa menoleh ke arah Clau karna saat ini katanya fokus untuk melihat jam yang ia kenakan.

"Tapi aku udah mas-"

"Aku jalan dulu, jangan tunggu aku ya.. kalau ngantuk tidur aja" Vino langsung berjalan keluar dari apartemen tanpa memandang Clau.

Clau masih berdiam diri ditempat yang sama, sambil menatap ke arah pintu apart yang telah tertutup sempurna. Matanya bergulir untuk menatap beberapa masakan yang dia buat, hatinya begitu sesak.

"Selalu seperti ini.." Clau duduk untuk menyantap makanan yang dia buat sendiri. Hatinya semakin sakit saat makanan itu masuk ke dalam mulutnya, hingga tanpa sadar Claudio menangis seorang diri di tengah kegiatan makan malamnya.

🌻🌻🌻

Sudah satu Minggu Claudio berasa di apart ini, dan dalam satu Minggu pula dia dan Vino tidak saling tegur. Claudio juga sudah tidak ambil pusing. Dibalik sikap manisnya, Vino juga begitu sering memberi luka di hati Clau. Dan bodohnya lagi, Clau masih saja mencintai Vino.

Clau baru saja masuk ke kamar, dia melihat Vino yang duduk bersandar di atas ranjang. Matanya menatap hp dan sesekali tersenyum sambil mengetik. Clau berjalan menghampiri Vino, dia ingin memperbaiki hubungannya. Baru saja dia duduk di ujung ranjang, Vino sudah lebih dulu turun dari ranjang dan beranjak tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Mau kemana?" Ucap Clau dan membuat langkah Vino terhenti.

"Studio"

"Tidur mas"

"Tidur dulu aja, aku tidur studio" Vino sudah ingin beranjak, namun dia menghentikan langkahnya lagi saat Clau bersuara.

"Vino"

"Kamu manggil aku apa barusan?"

"Vino, aku manggil kamu Vino."

"Aku tunangan kamu Clau, sopan santunnya dipakai"

"Kamu baru anggep diri kamu sebagai tunangan aku karna sopan santun? Terus, gimana sama hati aku?"

"Maksud kamu?"

"Mau sampai kapan Vin?"

"...."

"Mau sampai kapan kamu sakitin aku? Mau sampai kapan kamu bikin luka di hati aku?"

"Aku nyakitin kamu apalagi sih Clau?"

"Kamu selalu ninggalin aku sendiri Vino"

"Berhenti panggil aku Vino"

"Nggak usah alihin topik, sampai kapan aku tanya.. kamu bilang dalam waktu cuti kamu ini, kamu mau habisin waktu sama aku.. kamu suruh aku reschedule semua jadwal aku biar dalam 1 Minggu ini kita bisa quality time. Tapi apa yang aku dapat? Nggak ada.."

"....."

"Bahkan kamu juga selalu fokus sama hp, senyum senyum bales chat yang aku juga ga tau dari siapa.. angkat telfon menjauh dari aku, padahal sebelumnya kamu selalu angkat telfon meskipun aku ada di samping kamu."

"...."

"Kamu sembunyiin apa dari aku?"

"Nggak ada"

"Kita putus aja ya?"

Vino terkejut mendengar ucapan Claudio, ucapan yang sangat takut dia dengar. Ucapan yang akan menjadi siksaan bagi dirinya.

"Clau.. jangan ngomong gitu.. aku nggak mau.."

"Yaudah, tapi ada syaratnya"

"Apa, bilang sama aku.. aku bakal turutin apapun syarat dari kamu"

"Konfirmasi hubungan kita ke media"

"Nanti ya sayang.. kalau udah waktunya aku bak-"

"Nanti kapan Vin? Kapan???!! Kamu selalu gini.. kenapa? Kamu malu punya aku? Kamu takut karir kamu hancur? Kamu takut nggak di jodoh jodohin sama artis² cantik lagi? Kamu nyesel ngelamar aku??!! Jawab!!"

"Enggak Clau nggak gitu.."

Claudio berdiri, air matanya masih mengalir dengan deras, nafasnya tersengal. Matanya menatap Vino penuh dengan rasa kecewa.

"Aku mau pulang"

"Udah malem, tidur sini dulu ya sayang"

"Aku. Mau. Pulang"

"Oke oke, aku anter"

"Nggak perlu"

"Clau, udah malem.. aku nggak mau kamu kenapa kenapa"

"Sekarang pun aku udah kenapa kenapa karna kamu vino" Clau berjalan keluar dari kamar vino. Tangan Clau dicekal, Vino menahannya untuk pergi, namun sepertinya tenaga Clau cukup kuat malam ini. Dia mampu menghempas cengkraman tangan vino.

"Nggak usah peduliin aku.. selama kamu nggak mau konfir tentang hubungan kita ke publik, jangan harap aku mau ketemu sama kamu."
Claudio benar benar keluar dari apartemen Vino dengan perasaan campur aduk. Begitu juga dengan Vino yang menatap frustasi kepergian kekasihnya.

"Arghh, sial!"

Difficult (Hyuckle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang