"Iya mi, ini udah mau sampe kok."
'Clau-nya dibawa kan?'
"Ya, iya.. kalau nggak dibawa nanti mami tantrum."
'Yaudah cepetan, mami kangen sama Clau.. jangan ngebut, inget!'
"Disuruh cepet tapi nggak boleh ngebut tuh gimana konsepnya?"
'Nurut aja bisa nggak? Awas aja kalau sampai sini menantu mami lecet, mami hapus nama kamu dari kartu keluarga.'
"Iya mamiku sayang, Vino matiin dulu ya telponnya.. udah mau sampai ini, 5 menit lagi kemungkinan udah di rumah."
'Yaudah, Mami tunggu.'
Begitulah percakapan singkat antara Vino dan maminya, Clau yang tengah berada di sisi kemudi Vino hanya mengulas sedikit tawa karena interaksi diantara keduanya. Mami Vino tidak pernah berubah, dia selalu menyayangi Clau. Tidak berbeda jauh dengan Bunda Raffa, Mami Vino juga sudah menganggap Clau sebagai anak mereka sendiri. Orangtua Vino dan Clau berteman sejak sekolah menengah, hingga menjadi partner di dunia bisnis. Namun tidak ada niatan sedikitpun dari kedua belah pihak untuk menjodohkan Vino dan Clau. Namun siapa sangka, Vino dan Clau ternyata menjalin hubungan tanpa perantara kedua orang tua mereka. Bahkan mereka pun tidak mengenal satu sama lain, mereka baru saling mengenal saat masa kuliah. Kalau kata Mami Vino sih 'kalau jodoh, nggak akan kemana'.
Mobil vino sudah memasuki salah satu kawasan perumahan, jauh di depan sana, Mami Vino terlihat melambaikan tangan ke arah mobilnya. Sesaat setelah sampai tepat di hadapan sang Mami, Mami Vino berlari kecil mengitari mobil dan membuka pintu mobil yang terdapat Clau di dalamnya.
"Aduh, sayangnya Mami. Kamu sehat kan nak? Vino ngebut nggak tadi?" Ucap Mami Vino sambil memegang pundak Clau.
"Sehat Mami, enggak kok, Mas Vino nggak ngebut. Clau aman." Jawab Clau lalu memeluk calon mertuanya.
"Syukurlah, ayo masuk. Mami sudah masakin makanan kesukaan Clau." Clau di tuntun oleh Mami Vino meninggalkan Vino yang masih ternganga karena melihat tingkah maminya.
"Ini sebenernya anaknya Mami tuh gue apa Clau sih." Monolog Vino seorang diri.
____________
"Loh, sudah sampai? Vino mana sayang?" Tanya Jordan, Mami Vino.
"Masih diluar, samperin gih anak kamu." Jawab Chitta masih menuntun Clau.
"Kebiasaan kamu tuh kalau menantu kesayangan dateng, anaknya dilupain." Ucap Jordan lalu melihat ke arah Clau dan mengusak lembut rambut anak dari temannya tersebut.
"Clau ke dapur dulu ya sama Mami, nanti Papi nyusul. Papi liat Vino dulu, ya."
"Iya pi." Jawab Clau.
"Ayo sayang."
Sesi makan siang masih berlangsung khidmat, masih sama seperti dulu, selalu ada percakapan ringan serta canda tawa di sela sela makan bersama di dalam keluarga ini. Begitu pula dengan hari ini, Clau merasakan kehangatan yang sudah cukup lama tidak dia rasakan. Perbincangan ringan seperti,
'Gimana hari hari kalian?'
'Semua baik baik aja kan?'
'Gimana sama pekerjaan kalian', Hingga...
'Masih mau nunda nikah?'
Saat pertanyaan itu terlontar dari bibir Chitta, Clau dan Vino saling menatap satu sama lain hingga keduanya sama sama tertawa kecil. Chitta dan Jordan yang melihat hal itu terdiam karena rasa heran yang mereka rasakan.
"Kenapa kalian malah ketawa? Mami sama Papi serius loh. Mau sampai kapan kalian pertahankan status tunangan kalian?" Tanya Jordan.
"Mami sama Papi tau nggak kenapa Vino sama Clau kesini?" Tanya Vino.
"Karna kalian senggang kan? Setiap kalian kesini juga alasannya selalu itu. Emang ada hal lain selain itu?" Tanya Chitta.
"Vino sama Clau mau minta izin ke Mami sama Papi." ucap Vino.
"Izin apa?" Jawab Jordan.
"Izin nikah, Vino sama Clau mau nikah." ucap Vino, hal itu membuat mata Chitta mendelik karena terkejut. Tatapannya kini beralih ke arah calon menantunya, meminta jawaban atas pernyataan sang putra.
"Clau, bener sayang?" Clau menganggukkan kepalanya disaat Chitta menanyakan hal tersebut padanya.
Chitta dan Jordan terlihat begitu bahagia dengan kabar ini, kabar yang selalu mereka tunggu. Chitta berjalan ke arah Clau dan memeluk Clau begitu erat. Dia ingin menunjukkan bahwa dia sangat bahagia mendengar kabar ini.
"Akhirnya, Clau akan resmi jadi menantu Mami. Mami bahagia sekali sayang. Jadi, kapan rencana pernikahan kalian?" Tanya Chitta.
"Dua bulan lagi, dan mulai besok Vino sama Clau mau urus semuanya." Ucap Vino.
"Semoga kalian bahagia selalu ya.. Papi dan Mami akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian."
------------
Jordan
Devino's DadChitta
Devino's Mom
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult (Hyuckle)
Random"Aku capek kalo harus kayak gini terus mas, mau sampai kapan?? Aku juga mau semua orang tau kalau aku punya kamu dan kamu punya aku!" "Clau, Aku harus jelasin pakai cara apa lagi ke kamu?? Jangan kaya anak kecil, kamu udah dewasa" "Aku anak kecil di...