Dia.. kembali?

110 14 0
                                    

     Clau turun dari lantai dua secara perlahan agar tidak ketahuan oleh Bunda Raffa. Benar saja, Bunda Raffa sama sekali tidak tahu kalau clau sudah ada di belakangnya. Bahkan saat Clau memeluk Bunda Raffa dari belakangpun, beliau masih belum menyadarinya dan menganggap bahwasanya yang memeluk dirinya adalah sang putra.

"Nak, minggir dulu dong. Bunda lagi masak loh ini." Tidak ada sahutan sama sekali, Bunda Raffa sudah beberapa kali mengatakan hal yang sama. Namun, tetap saja tidak ada sahutan. Hingga beliau membalikkan tubuhnya.

"Tada!!! Surprise!!!" Ucap riang Clau.

"Lohh, Iyo??? Ini iyo kan? Iyo nya bunda?" tanya beliau.

"Iya bunda, ini Iyo, Iyo nya bunda hehe." Clau memeluk Bunda Raffa dengan erat.

"Iyo kangen sama bunda."

"Bunda juga sayang."

     Sesi sarapan sudah selesai. Kini Raffa, Claudio, Ayah Raffa, dan Bunda Raffa tengah duduk di ruang keluarga, saling berbincang membagikan cerita masing masing. Canda tawa dan kehangatan terpancar jelas di ruangan ini. Namun, semua buyar saat Bunda Raffa membuka suara.

"Iyo tau nggak sayang? Alasan Raffa pulang ke Indonesia tuh apa?." tanya Bunda Raffa.

"Kenapa tuh Bun? Kasih tau dong." Ucap Clau dengan rasa penasarannya.

"Bunda.." tegur Raffa, namun sang Bunda tidak memperdulikan hal itu.

"Buat lamar kamu" ucapan Bunda Raffa membuat Clau terkejut. Dia terdiam dan Bunda Raffa menyadari hal itu.

"Raffa belum bilang ya? Aduh maafin bunda ya raf, bunda kira kamu sudah bilang sama Clau." Raffa menunduk, dia tidak berani menatap wajah Clau yang terlihat meminta penjelasan.

"Bun, sepertinya anak anak butuh ruang buat bicara. Kita masuk dulu yuk, biarkan mereka menyelesaikan sendiri." ajak ayah Raffa. Ayah dan Bunda Raffa sudah beranjak. Kini hanya tinggal Raffa dan Clau di ruangan tersebut.

"Raffa..."

"Maaf."

"Aku nggak butuh kata maaf dari mulut kamu."

"Jelasin semua. Dari awal." Tegas Clau.

"Aku udah rencanain ini dari lama Clau. Dari sebelum kita putus."

"..."

"Aku emang nggak sanggup untuk jalin hubungan jarak jauh. Tapi dengan caraku putusin kamu, bukan berarti aku udah nggak mau sama hubungan ini."

"..."

"Aku bilang sama bunda, setelah kuliahku selesai, aku akan kembali ke Indonesia untuk melamar kamu. Bunda setuju."

"Ini udah jauh dari saat kita lulus raf, kenapa baru sekarang kamu kembali?"

"Karena setelah lulus aku berpikir untuk bekerja terlebih dahulu. Aku ingin melamar kamu disaat aku sudah benar benar mapan dan matang, Clau."

"..."

"Saat hari dimana aku akan kembali ke Indonesia, aku sangat bahagia. Aku pikir, penantianku nggak akan sia sia. Tapi nyatanya aku salah. Kamu sudah punya tunangan, maaf Clau"

Claudio benar benar tidak bisa membendung air matanya lagi. Dia merasa jahat kali ini.

"Kenapa nggak jujur dari awal raff? Kenapa?" Lirih Clau, Raffa mendongakkan kepalanya untuk melihat Clau. Namun, betapa terkejutnya Raffa saat melihat Clau menangis sekarang.

"Kalau kamu jujur dari awal, aku bakal tunggu kamu. Kalau kayak gini, aku yang kelihatan jahat Raffa."

"Hey, no.. don't cry Clau."

Difficult (Hyuckle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang