‼️Disarankan untuk mendengarkan "Lagu Pernikahan Kita" by Tiara Andini ft Arsy Widiyanto. Biar kerasa feel-nya.‼️
🌻🌻🌻🌻
Hari ini adalah hari sakral untuk kedua anak adam yang akan segera melangsungkan janji suci pernikahan. Pemberkatan yang selama ini mereka tunggu tunggu, akan segera terlaksana hanya dengan menghitung menit.
"Hari ini adalah hari baik untuk kita sekalian, kita sekalian disini bukan hanya jemaat yang menghadiri. Tapi kita juga adalah bagian dari orang orang terpercaya yang juga mendoakan pernikahan mereka. Sehingga siang hari ini bukan hanya sekedar hari ibadah pemberkatan nikah kudus, ini juga adalah hari kemuliaan. Dimana apa yang telah dipersatukan tuhan tidak dapat diceraikan oleh manusia. Karena itu, jemaat sekalian. Hari ini kita akan bersama sama memulai ibadah pemberkatan nikah kudus Devino Alberic dengan Elbern Claudio." Ucap pendeta. Beliau bukan hanya memberikan ucapan pembuka sepatah dua kata, melainkan memberikan wejangan yang suatu saat nanti harus dilakukan oleh Vino dan Clau setelah mereka resmi menikah nanti.
Prosesi kedua adalah, kedua ibunda dari masing masing mempelai memasuki tempat pemberkatan. Namun, saat ini yang sedang berjalan menuju altar adalah Javi, menggantikan posisi mendiang sang bunda. Javi dan Chitta berjalan sambil membawa lilin kecil di tangan mereka. Dengan sekuat tenaga Javi menahan air matanya. Tidak pernah terbayang di hidupnya bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan tidak dapat menyaksikan pernikahan ketiga anak mereka.
Setelah menghidupkan lilin yang ada di altar, Javi dan Chitta turun dari altar dan menempati posisi mereka masing masing. Setelahnya adalah Vino. Vino berjalan dan berhenti di depan altar untuk menunggu pujaannya. Senyumnya tidak pernah luntur sama sekali. Tangannya sangat dingin, kegugupan yang dia rasakan semalam tidak bisa mengalahkan rasa gugup hari ini. Disusul oleh keluarga besar dari kedua belah pihak memasuki ruangan pemberkatan.
"Kemudian, mempelai Elbern Claudio akan memasuki ruangan pemberkatan nikah suci." Ucapan sang pendeta membuat jantung Vino berdetak lebih cepat. Nafasnya memburu, merasa takut, tegang, bahagia, membaur menjadi satu.
"Kita berdiri sekaligus dengan doa, Sehingga sang mempelai diantar oleh perwakilan dari ayahnya memasuki ruangan." Ucap sang pendeta.
Rasa gugup semakin memacu, Vino bahkan sesekali menunduk hingga mendongak karna ada rasa yang menggebu di hatinya. Dia dengan susah payah menahan air mata yang hampir luruh begitu saja.
Dengan perlahan Clau memasuki ruangan dengan di dampingi oleh sang kakak, Xavier. Tangan Clau meremat kuat jas yang digunakan oleh Xavi. Sebisa mungkin Clau menampilkan senyum manisnya di hadapan banyaknya orang yang hadir di acara sakralnya ini.
Semakin dekat Claudio, semakin lebar senyum yang dipancarkan oleh Vino. 'Cantik' hanya kata itu yang terus menerus keluar dari rongga hatinya. Kekasihnya cantik, namun hari ini kecantikannya sangat terpancar. Clau sudah menghentikan langkahnya sedikit jauh dari Vino.
"Hari ini, Devino sudah memandang kekasihnya yang akan bersanding dengannya dalam pernikahan Kudus ini." Ucap sang pendeta. Benar kata sang pendeta, Vino menatap penuh cinta pada Clau. Hingga tidak terasa air mata yang sejak tadi dia tahan keluar begitu saja.
"Siapakah yang akan menyerahkan mempelai Elbern Claudio untuk dinikahkan dalam pernikahan Kudus, dengan mempelai pria Devino Alberic." Ucap sang pendeta.
"Saya yang menyerahkan." Ucap Xavi.
"Devino Alberic, Terimalah Elbern Claudio untuk disandingkan dalam pernikahan Kudus bersama dengan anda hari ini." Setelah sang pendeta mengucapkan hal tersebut, Vino berjalan menghampiri Clau dan Xavi berniat untuk menjemput sang pujaan.
Tapi, sebelum dia mengambil alih tautan tangan Clau dari Xavi, Vino terlebih dahulu memeluk kakak iparnya, mengucapkan terimakasih dan meminta doa untuk pernikahan mereka. Setelahnya, Vino membawa tangan Clau untuk memegang lengannya dan berjalan menaiki altar.
Sebelum melaksanakan ikrar janji pernikahan, doa dan juga lagu pujian dilakukan terlebih dahulu untuk keselamatan, keamanan, kenyamanan kedua mempelai. Lalu dilanjutkan khotbah dari sang pendeta tentang hubungan pernikahan sekali untuk seumur hidup. Hingga pemberkatan hampir dilaksanakan saat ini.
"Kepada saudara Devino Alberic, ijinkan saya sebagai hamba Allah mewakili Allah bertanya. Apakah saudara Devino Alberic mau menerima saudara Elbern Claudio yang akan menjadi pasanganmu yang sah dan satu satunya, lalu kemudian hidup bersamanya, dalam pernikahan suci seumur hidup. Apakah saudara kemudian mau mengasihinya, sama seperti saudara mengasihi diri sendiri, mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam segala keadaan. Apakah saudara siap meninggalkan semuanya dan setia kepadanya sampai hanya dengan maut yang dapat memisahkan kalian berdua. Kepada saudara Devino Alberic, apakah jawabannya?"
"Ya, saya bersedia." Ucapnya dengan yakin dan tegas.
"Kemudian pada saudara Elbern Claudio. Izinkan saya bertanya, apakah saudara Elbern Claudio kemudian mau menerima Devino Alberic yang akan menjadi pasanganmu yang sah dan satu satunya, lalu kemudian hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup. Apakah saudara mau tunduk kepadanya seperti kepada tuhan, siap mengasuh, menolong dan merawatnya. Menghormati dan memeliharanya dalam segala keadaan. Apakah saudara siap meninggalkan semuanya dan setia kepadanya sampai hanya dengan maut yang dapat memisahkan kalian berdua. Kepada saudara Elbern Claudio, apakah jawabannya?"
"Ya, saya bersedia." Ucap Clau dengan suara yang sedikit bergetar. Sang pendeta memerintahkan Vino dan Clau untuk saling berhadapan mempersiapkan diri untung mengucapkan ikrar janji suci pernikahan. Keduanya saling menatap dan menitikkan air mata tanda bahagia. Vino memegang lembut kedua tangan Clau, mereka sama sama menetralkan nafas masing masing.
"Jika anda siap, anda bisa mengikuti ucapan saya." Ucap sang pendeta. Vino hanya mengangguk dengan mata yang masih menatap lekat sang kekasih.
"Demi nama bapak, anak dan roh kudus. Dihadapan Tuhan dan jemaatnya. Aku, Devino Alberic menerima kamu, Elbern Claudio sebagai pasanganku yang sah dan satu satunya. Aku berjanji dihadapan Tuhan, Aku akan bersungguh-sungguh mengasihimu, seperti Kristus mengasihi jemaatnya, Aku berjanji, aku akan menolong serta memeliharamu dalam setiap keadaanmu, bahkan aku siap untuk meninggalkan semuanya dan setia padamu hanya sampai dengan maut yang memisahkan kita berdua." Ucap Vino mengikuti ucapan dari sang pendeta.
"Sesuai janji Allah. Devino roh Kudus akan memampukan kamu untuk menjadi suami yang baik dan ayah yang bertanggung jawab." Ucap sang pendeta. Kemudian Clau yang sekarang mengucapkan ikrar janji suci pernikahan mereka. Dengan tegas dan lancar Clau mengucap ikrar sakral tersebut.
Tepuk tangan riuh terdengar. Keduanya sama sama memejamkan mata dengan rasa lega yang menjalar. Keduanya menangis karna rasa bahagia berlebih yang tuhan berikan pada keduanya. Prosesi pemasangan cincin nikah telah dilaksanakan.
Vino mendekat dan mencium kening Clau sangat lama, matanya terpejam. Lagi dan lagi, Vino menangis. Tepuk tangan kembali terdengar saat Vino memeluk Clau dengan erat.
"Makasih sayang, makasih banyak.. makasih udah mau nunggu aku selama ini. Maaf kalau saat kita pacaran dulu, kamu banyak sakitnya sama aku. Aku janji akan buat kamu bahagia dalam pernikahan ini Clau, aku janji sama kamu." Bisik Vino.
"Aku pegang janji kamu mas, tolong jangan kecewakan aku lagi. Dengan aku menerima semua prosesi pernikahan ini, aku udah menaruh semua kepercayaan aku sama kamu. Tolong tuntun aku jadi pasangan yang lebih baik buat kamu mas, Bantu aku menjadi Clau yang bisa membahagiakan pasangannya."
"Pasti sayang, kita mulai sama sama ya." Ucap Vino dan kembali mencium kening Clau.
Devino Alberic dan Elbern Claudio. Selamat atas pernikahan kalian. Semoga setelah ini tidak akan banyak rasa sakit yang datang. Aku mengharapkan kebahagiaan atas pernikahan kalian.
HAPPY WEDDING MY FAVORITE CHARACTER VINCLAU.
"Tuesday, 16 July 2024, 13.30 WIB"
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult (Hyuckle)
Acak"Aku capek kalo harus kayak gini terus mas, mau sampai kapan?? Aku juga mau semua orang tau kalau aku punya kamu dan kamu punya aku!" "Clau, Aku harus jelasin pakai cara apa lagi ke kamu?? Jangan kaya anak kecil, kamu udah dewasa" "Aku anak kecil di...