Setelah menikah, malam ini Yura dan Azibar satu rumah akan tetapi mereka tidur di kamar yang berbeda, ya seperti yang sudah diketahui bahwa Yura masih belum bisa membuka hatinya untuk sosok Azibar yang begitu sangat mencintainya.
Meskipun Yura belum menerima kehadiran Azibar dikehidupannya ia masih mau berbakti kepada sang suaminya, dipagi harinya ia memberikan sarapan untuk Azibar.
"Makasih banyak ya, kamu udah mau bikin sarapan untuk aku." ujar Azibar dengan tersenyum ceria.
Yura menatap suaminya dari atas sampai bawah.
"Itukan kewajiban istri, gue cuma penuhi kewajiban sebagai istri,"
"Bukan berarti gue cinta sama lo!" tegas Yura sembari menyediakan sarapan untuk sang suami.
"Yura, aku yakin ko kalo kamu pasti bakal buka hati buat aku?" ujar Azibar dengan pelan.
Wanita itu langsung memiringkan wajahnya, lalu tersenyum tipis menatap wajah Azibar.
"Lo masih berharap akan hal itu!?" kata Yura dengn tersenyum sinisnya itu, ia menganggap remeh jika dirinya tak akan mungkin bisa mencintai lelaki itu.
"Yur?" panggil Azibar dengan nadanya yang lembut.
"Ah udah lah, makan tuh makan aja gak usah banyak omong." Celetuk Yura.
Mereka berdua menerus kan sarapan bersama, tanpa saling ngobrol atau bahkan bersuap-suapan layaknya suami istri, justru mereka seperti adik abang yang tak pernah akur.
••
"Sepi banget gak ada bang,zibar." ujar Amana melihat kursi yang selalu diduduki oleh abangnya ketika masih berada dirumah itu, tapi, sekarang sudah berbeda sepi rasanya tidak ada Azibar dirumah itu.
"Kamu harus bisa jaub dari abang kamu, lagi pula dia pergi dari rumah ini karena menikah, kita masih bisa bertemu dihari-hari lainnya,"
"Kita juga masih bisa berkumpul bersama nanti." sambung Laila.
"Lagian, bunda kenapa sih harus izinin bang Zibar buat nikah sama cewek itu." jawab Amana dahinya berkerut kesal.
"Amana, kamu tidak boleh seperti itu, bagaimanapun Yura itu kakak ipar kamu!" tegas Laila.
"Bund? Sampai kapan pun, Amana gak akan pernah menganggap, ka Yura sebagai kakak ipar Amana sendiri!" bantah Amana melototkan matanya dan pergi meninggalkan Laila sendiri.
"Amana,,,astgafirullah." ucap Laila mengelus dadanya.
••
Sasa, Asyafa, Asfa dan juga Azibar melanjutkan kuliahnya, dari seminggu lebih mereka sudah diliburkan oleh pihak kuliahnya, Yura sudah dikeluarkan oleh dosennya, terkecuali Azibar.
Baru saja aktivitas kuliah berjalan, tetapi, sudah banyak mahasiswa yang sudah membicarakan persoalan Yura yang telah menikah, namun yang menikahinya bukanlah lelaki yang sudah perbuatny.
"Duh, mau banget ya nikahin cewek yang sedang hamil," kata mahasiswa cowok disana, Azibar hanya terdiam saja tak menjawab apapun perkataan orang - orang disana.
Begitu pula dengan teman - teman Yura, mereka selalu menjadi bahan peromongan untuk menjelekan Yura.
"Heh, temen lo nikah, ya? kemarin, mana nikahnya bukan sama cowok yang ngehamilin lagi, malu gue mah."
"Bisa - bisanya mereka berteman sama orang yang gak baik,"
Asyafa dan Sasa menatap sinis kearah mereka semua, mereka sudah merasa jika dirinya paling baik sampai menilai Yura kalau ia adalah orang yang sangat tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ME AND MY LOVE [ SEGERA END ]
RandomHaloo 😍 HAPPY READING GUYS!! Tidak mudah bagi wanita itu untuk menerima semuanya nampun dunia memaksa agar wanita itu menerima kenyataan meskipun pahit Sakit bagi wanitanya, tapi lebih sakit pula jadi lelaki tersebut yang selalu mengorbankan semu...