xv.➷The Day.

39 8 0
                                    


☆★☆

Malioboro
11 Februari 2023
Pukul 17.30
Di hotel Lafayette Boutique

➷Di kamar 245 terlihat jauh dari kata santai, Jaendra tengah mencari kumis palsu dan kacamata yang berada di tasnya namun sekarang seperti lenyap di telan bumi.
Sehingga barang-barang di dalam tas milik Jaendra sudah keluar dari tempatnya, memenuhi kamar tersebut.

Begitupun dengan Sean yang sekarang tengah menyetrika jas hitam miliknya. "Cara nyetrika gimana, anjir. Dari atas ke bawah gini?" Katanya sembari menatap handphone, ia sedang menonton tutorial di youtube, ia menatap handphone nya dengan sangat serius. Bahkan hingga tidak sadar jika setrikanya sudah mulai panas. "Goblok banget deh gue bjir." Ucapnya bermonolog.

Akhirnya ia berhasil menyetrika jas hitam miliknya, begitupun dengan kemeja yang kemarin sudah ia beli.

Sean sudah terlihat rapih dengan jas yang ia pakai, ia berdiri di depan kaca sembari menyisir rambutnya, "Ganteng banget dah." Gumamnya mengaggumi dirinya sendiri, ia mengambil jam tangan dan memakainya. Begitupun dengan kacamata hitam yang ia taruh di kantung jas.

Pandanganya teralihkan ke arah Jaendra yang sudah memasang kumis palsu serta kacamata bening bulat yang sudah ia pakai. "Totalitas banget lo, Ndra." Celetuk Sean, membuyarkan rencana Jaendra yang ada di otaknya.

"Jam berapa sekarang, Yan?" Tanyanya mengalihkan topik.

Sean mengangkat tangan kirinya menatap jam berwarna hitam yang sekarang berada di pergelangan tangan. "Jam enam." Katanya.

"Ayo ke kamar sebelah!"

★☆★

Di kamar 246 sangat berbeda, bahkan berkebalikan dari suasana kamar 245, karena sekarang Javio sudah siap dengan kacamata yang bertengger di hidungnya.

Sedangkan Renafi, ia tengah menatap laptop dengan pakaian kemeja biasa, karena nanti dia akan pergi ke ruangan monitor, jadi tidak terlalu memusingkan pakaian.

'Cklek'

Renafi yang fokus pada laptop langsung mengalihkan pandangan ke arah dua manusia yang baru datang dengan pakaian yang berbeda. Jaendra dan Sean memakai pakaian kaos biasa, karena nanti mereka harus 'mengelabui' maid asli agar mau memberikan pakaianya kepada mereka.

Renafi teringat akan suatu hal yang ingin ia berikan kepada teman-temannya.

"Ini" Ujarnya sembari meletakan 4 pasang earpiece di lantai.

Ke empat temannya mengangkat alis bingung. "Memudahkan komunikasi." Lanjut Renafi.

Javio memasang earpiece tersebut ke telinganya, lantas ia beranjak dari sana dan berniat mengambil sesuatu di dalam tas miliknya.

"Itu apaan Jav?" Tanya Jaendra, kala melihat Javio membawa benda seperti pulpen namun ada tombol di sampingnya.

"Ini alat penyetrum." Ujar Javio.

Renafi membulatkan mata, "Maksudnya?"

"Alat ini bisa bikin orang yang kena alat ini pingsan atau kalo dalam keadaan lama bisa bikin orang itu meninggal. Ini arus listrik, gue yang ciptain sendiri." Katanya sembari menunjukan alat tersebut ke hadapan mereka.

[3]Future; Renjun (✔️) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang