★☆★
Jaendra, Javio dan Renafi masih mematung mengamati langit yang penuh dengan helikopter tersebut. Jadi ini yang di maksud oleh Sean, bahwa 'kekayaan Saka lebih dari ini? '
Jaendra mengamati wajah Saka, hingga earpiece yang sedari tadi berada di telinganya bersuara.
"Kalian masuk ke dalem, selametin Sean, cepetan!"
—tut.
Mereka saling pandang satu dengan yang lain, seperti otak mereka berhenti bekerja saat itu juga. "Ayo dodol kita masuk, Saka itu lagi alihin perhatian!" Ujar Renafi sembari menarik tangan Javio dan Jaendra yang masih mematung.
Mereka berjalan beriringan menuju gedung tersebut, gedung yang sudah terbengkalai dan sebenarnya dulu di tutup karena terdapat penjualan hewan secara ilegal.
Mereka memasuki ruangan yang cukup gelap karena cahaya hanya berasal dari bulan yang purnama. Mereka baru melangkahkan kakinya tetapi lagi-lagi penjaga berpakaian hitam di sana menghalangi mereka.
"Anak SMA untuk apa ke sini?" Ujarnya sembari melangkahkan kaki menuju Renafi.
Renafi kesal, ia maju selangkah menatap penjaga paruh baya itu.
"AAAAAAA."
"Uang-Uang."
Renafi menatap kedua temannya yang tengah menatapnya balik. Apa yang terjadi pada antek-anteknya Om Andra ini, Ia tiba-tiba berteriak dan mengapa setelah di tatap matanya oleh Renafi laki-laki paruh baya itu menjadi seperti kehilangan kendali?
—Atau menjadi gila?
"Lo apaan, Ren. Kok dia jadi bertingkah nggak waras gitu?" Javio menyenggol Renafi, atensinya menatap penjaga itu yang sekarang tengah mencakar dinding.
Renafi menggeleng dengan wajah bingung. "Kayaknya bener kata Saka. Gue bisa bikin aura kesedihan jadinya orang yang gue tatap matanya—" Renafi menatap Javio 5 detik setelah itu mengalihkan pandanganya ke arah depan. "—Bisa hilang kewarasan."
Setelah Renafi menyelesaikan kalimat terakhirnya, penjaga berpakaian hitam dengan jumlah 10 orang menghampiri mereka.
Javio menghela nafas, "Bersiap posisi. " Kata Javio sudah dengan kuda-kudanya.
★★★
Saka turun dari helikopter setelah melihat petir yang menyambar pepohonan hingga pohon tersebut terbakar. Ia berlari memasuki gedung, dengan nafas tergesa ia menoleh ke arah kanan kiri menatap keadaan sekitar.
Dia di buat kalang kabut karena sebagian dari penjaga disini sudah bertingkah tidak waras. Ada beberapa yang tergeletak tidak sadarkan diri, ada juga yang hanya sedang tertidur terkulai di lantai.
Saka membulatkan mata, ia kembali mempercepat langkahnya dengan keringat yang bercucuran.
'jder'
'jder'
Hujan deras kembali turun, di tambah dengan pohon yang terbakar membuat suasana sangat mencekam.
"Gila, ini ada apa?" Ujarnya setelah mendapati para penjaga gedung itu sudah bertingkah tidak waras, mereka tengah mencakar dinding dan bergumam tidak jelas. Atensinya menatap ke arah 3 sahabatnya yang tengah menatapnya balik.
Javio melayangkan pukulan kepada penjaga tersebut hingga terkulai lemas, lantas setelah menatap kedatangan Saka ia mengangkat tangannya ke atas. "Gue nggak bikin ini orang mati, cuma pingsan" Ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3]Future; Renjun (✔️)
Fantasy[COMPLETED] Renafi mengetahui masa depan! hal itu menjadi sebuah keuntungan, dan sebuah kerugian secara bersamaan bagi Renafi. Karena ia tahu masa depan apakah ia akan menggagalkan rencana atau takdir yang akan terjadi? itu bukan hal yang akan Renaf...