6

44 7 0
                                    

Setelah 20 menit berlalu, Soo Hee mengintip apakah ini bekerja dan ia kembali tersenyum saat semua yang menjaga di depan kamarnya kini sudah tertidur. Soo Hee menarik salah satu dayang disana, mengganti pakaiannya dengan pakaian dayang dan sebaliknya, lalu menidurkan dayang yang sudah berganti dengan pakaiannya di tempat tidur miliknya. Setidaknya ini bisa mengecoh mereka saat mereka belum menyadari kalau yang tertidur itu bukan sang Putri.

Soo Hee berjalan mengendap menuju pintu yang hanya diketahui oleh dirinya dan sang ibu saat dulu mereka ingin pergi keluar istana. Dan beruntungnya malam ini Soo Hee bisa keluar tanpa ketahuan. Ia berjalan menyusuri hutan hingga pagi menyingsing.

"Sepertinya ini sudah sangat jauh dari istana." Soo Hee bergumam dengan melihat sekitar.

Dengan tetap terus berjalan akhirnya Soo Hee menemukan sebuah desa kecil. Ia berjalan masuk tapi entah kenapa tidak ada seorangpun disana. "Apa desa ini habis dibantai?" gumam Soo Hee.

Tapi keadaan desa masih utuh tanpa ada bekas kebakar atau apa, ada banyak kegiatan yang belum selesai tapi ditinggal begitu saja. "Ini seperti sudah ditinggal beberapa tahun lamanya." melihat betapa berdebunya benda-benda yang tergeletak dan sarang laba-laba dimana-mana.

Karena tidak adanya kehidupan di desa yang ditemukan, Soo Hee melanjutkan perjalanannya untuk mencari air, ia sangat haus sekali setelah berjalan sangat jauh. Beberapa menit berjalan Soo Hee menemukan sungai dan "Apa itu?" tanyanya pada diri sendiri.

Betapa terkejutnya ia saat mendekat ternyata itu seorang anak kecil tergeletak di pinggir sungai.

"Nak? Apa kamu masih hidup?" Soo Hee memangku kepala anak itu yang terlihat sangat kacau. Tidak ada jawaban dari anak itu, Soo Hee mengecek nadi ditangan kecil itu.

"Syukurlah dia masih hidup." dengan sedikit kesusahan Soo Hee membopong anak itu menuju rumah disalah satu desa yang tadi ditemukan.

Sudah seminggu berlalu akhirnya anak laki-laki itu terbangun. "Kamu sudah sadar?" tanya Soo Hee dan berniat memeriksa keadaannya tapi di tepis kasar oleh anak itu.

"Auh.." ringis Soo Hee saat tepisan itu meninggalkan luka goresan ditangannya. Anak itu juga kaget saat mendengar ringisan itu tapi tetap pada posisinya yang memeluk lutut dipojok ruangan.

"Maaf ya, kamu pasti kaget, aku hanya ingin mengecek nadimu saja." anak itu hanya memberikan tatapan marah dan sedikit takut pada Soo Hee.

Soo Hee merasa bersalah. "Maafkan aku sekali lagi, kalau begitu aku akan menyiapkan makan untukmu. Kamu pasti laparkan?" tidak ada respon dari anak itu tetapi Soo Hee tetap beranjak menyiapkan makanan untuknya.

Soo Hee datang dengan nampan berisi makanan, kemudian menaruhnya tidak jauh dari anak itu. "Makanlah, aku akan turun ke gunung untuk mencari bahan makanan untuk besok." setelahnya Soo Hee meninggalkan anak itu.

Malam tiba, pintu rumah itu terbuka menampilkan sosok Soo Hee yang basah kuyup karena kehujanan saat perjalanan pulang. "Maaf ya lama, saat pulang tiba-tiba hujan deras." ucap Soo Hee dengan melepas baju luarannya yang basah dan menjemurnya di depan teras. Soo Hee menyadari kalau anak itu tidak sedikitpun menyentuh makanan darinya. Ia hanya bisa tersenyum dan membawa nampan itu keluar, mungkin ini sudah basi karena ia memasaknya saat pagi buta.

Di pagi harinya Soo Hee tetap menyiapkan makanan untuk anak itu, tapi kali ini ia ikut menemaninya. "Kamu yakin tidak lapar hm? Ini enak sekali loh." ucap Soo Hee dengan menggoda anak itu. Melahap makanan dengan dramatis. Sedangkan anak itu itu teralihkan atensinya, melihat Soo Hee makan membuatnya menelan ludah tanpa sadar. Soo Hee tersenyum tipis dengan respon anak itu. Kemudian ia menyendok makanan dengan mengarahkan ke arah anak itu.

"Cobalah nak, ini sangat enak." anak itu bergantian menatap Soo Hee dan sendok yang kini ada di depannya. Dengan ragu ia membuka mulutnya dan sendok itu pun masuk ke dalam mulutnya.

"Bagaimana?" semburat merah menghiasi wajah putih anak itu.

"Sepertinya aku tahu jawabannya." Soo Hee terkekeh melihat reaksi anak itu yang menunduk malu.

Soo Hee senang melihat anak itu meski masih terlihat takut entah kenapa tapi setidaknya ia berhasil berinteraksi dengannya.





...
Tbc
February 23, 2024
16.30 WIB

I'm On EdgeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang