Setelah kepergian Soo Hee, Ran senantiasa duduk termenung dipinggir sungai tempat mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama. Pagi sampai pagi lagi ia tetap disana, hingga suatu hari suara teriakan meminta tolong terdengar ditelinganya. Ran inginnya tidak peduli tapi suara itu semakin mendekat padanya.
"Tuan tolong aku." suara perempuan terdengar lebih jelas dan berikutnya suara bedebum keras terdengar dengan ringisan yang menyertainya.
Ran akhirnya menoleh ke belakang, disana seorang wanita terduduk dengan darah di kakinya.
Ran bergulir menatap seekor beruang yang menatap ganas wanita disana. Wanita itu mundur perlahan dengan menyeret tubuhnya ke belakang. Seperti ia sudah tidak bisa berlari.
Saat cakar beruang akan menerkam wanita yang sudah menutup matanya dengan pasrah, Ran merengkuh dan membawa wanita itu menjauh.
"Pergilah! Aku tidak ingin menyakitimu." ucap Ran pada beruang hitam itu.
Bukannya menjauh, beruang itu menerjang Ran yang sudah meletakkan wanita itu di belakangnya dengan aman. Ran mengeluarkan kuku panjangnya dan bergulat dengan beruang tersebut.
"Maafkan aku." lirih Ran kemudian menusuk beruang tersebut hingga membawa keluar jantung beruang itu dengan tangannya.
Beruang itu seketika jatuh ke tanah dengan darah mengucur keluar dari lubang dadanya, begitupun Ran yang berlumur darah milik sang beruang. Ran berjalan menuju sungai bermaksud membersihkan tangannya tapi terhenti saat melihat wajah wanita yang baru saja diselamatkannya.
"No-nona?" lirihnya yang membuat wanita itu bingung. Wajahnya tampak sedikit takut, bagaimana bisa manusia biasa bergelut dengan bintang bias sangat mudah.
Betapa terkejutnya saat pria yang baru menyelamatkannya terduduk didepannya dengan wajah sedih.
"No-na kembali?" saat Ran akan menyentuh tangan itu, sang empu menarik tubuhnya menjauh dengan wajah takut.
"Nona?" Sedang Ran ingin menangis rasanya.
"Ma-maafkan saya. Anda siapa?" mendengar itu wajah Ran terlihat kecewa.
"Apa Nona melupakanku?" wanita itu menggeleng dengan arti ia tidak mengerti keadaannya sekarang.
"Tu-tunggu sebentar Tuan, sepertinya anda salah orang." dan wanita itu menjelaskan bahwa ia bukan Soo Hee yang diceritakan Ran, kenapa wajah mereka sama adalah karena memang ia adalah saudaranya yang sudah lama keluar istana.
Wanita bernama Soo Hye itu menceritakan bagaimana ia bisa ada di gunung ini karena sedang mencari obat untuk anaknya yang baru seminggu lahir, membuatnya dan sang suami mencari obat tersebut.
"Aku akan membantumu menyembuhkan anakmu." ucap Ran yang membuat Soo Hye terdiam.
"Bagaimana tuan melakukannya?"
"Karena aku bisa melakukannya. Sebaiknya kita bergegas atau anakmu tidak akan tertolong." mendengar itu Soo Hye dan Ran kembali ke istana. Ran akan melakukan apapun untuk wanita yang sangat mirip dengan mendiang istrinya ini.
Benar yang dikatakan pria itu, anaknya kini dapat membuka matanya setelah sekian lama. Membuat kedua orangtuanya menangis terharu. Mereka berterima kasih pada Ran yang telah menyembuhkan anak mereka.
"Apa yang anda butuhkan untuk imbalannya tuan? Kami akan memberikannya. Apapun itu." Ran menatap wajah bahagia disana, sekelebat ia mengingat wajah dan senyum indah Soo Hee, mungkin kalau ia lebih kuat mereka akan hidup bahagia seperti pasangan di depannya.
"Aku hanya ingin selalu berada di keluarga ini." mendengar itu Soo Hye dan sang suami menatap tidak mengerti kemudian bertanya apa maksud dari perkataan Ran.
"Aku akan memberikan kekayaan dan kemakmuran untuk keluarga ini, sampai aku bertemu dengan pasanganku yang akan lahir dari keluarga ini." dan mulai saat itu Ran benar-benar memberikan kekayaan dan kemakmuran selama ia berada disana, dan disanalah desas desus bahwa anak Soo Hye adalah titisan dewa naga yang membuat keluarganya sejahtera sampai abad ke 21.
..
End
Terima kasih yang sudah setia membaca dari awal sampai akhir😙
Tue, Agust 06 2024
00.17 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm On Edge
FanfictionKisah yang belum selesai, harus berlanjut dengan luka lama.