empat

1.6K 168 8
                                    

Berita tentang Anna yang menjadi wanita simpanan, sudah menyebar dari mulut ke mulut maupun media sosial. Segala hujatan ia terima di berbagai media sosial. Hingga kolom komentar serta kotak pesannya penuh dengan makian. Namun ia masih tegar untuk tidak menghapus akun miliknya. Tentu saja banyak yang menghujat Anna, ia adalah selebritas paling dikenal di media sosial. Begitupun dengan Angel, wanita itu juga tidak kalah terkenal di kalangan pemuda-pemudi. Anna banyak mendapatkan hujatan sebagai ular berbisa, serta wanita murahan. Wajahnya bahkan terpampang di akun gosip, serta orang-orang membicarakannya di sosial media. Sungguh tidak adil bagi Anna, bagaimana semua orang memakinya sementata Adi hidup tenang seperti biasa.

Kegiatan sekolah yang biasanya menjadi menyenangkan, kini berubah layaknya neraka. Murid lain banyak meneriakinya sebagai wanita murahan. Belum usai disitu, Anna dikeluarkan dari regu pemandu sorak yang menjadi impiannya sedari dulu. Semua teman yang dulu dekat dengan Anna, sekarang menjauh. Tidak menyisakan satupun teman di sisi Anna. Hidupnya runtuh dalam semalam.

"LIAT TUH ADA PELAKOR NGGAK TAU MALU!"

"NAJIS SATU SEKOLAH SAMA PELAKOR!"

"DASAR CEWEK SOK CANTIK! PANTES AJA BISA NGEREBUT COWOK ORANG, KARENA JUAL TUBUHNYA HAHAHA."

"LONTE MURAHAN HAHAHA."

Masih banyak teriakan lainnya, namun gadis yang baru saja merayakan ulang tahunnya ini hanya mengabaikan teriakan itu. Mereka yang awalnya memuja Anna bak dewi, kini beralih menjadi pembenci. Mereka semua berubah layaknya hakim yang menghakimi dosa Anna. Anna ingin menangis, namun ia harus kuat agar tidak semakin dihina.

Di atas meja milik Anna, sudah tercoret tulisan hinaan hingga pelecehan dengan kata-kata. Anna masih mengabaikan coretan tersebut. Hingga pada loker miliknya, terdapat bangkai tikus serta darah segar. Sontak membuatnya berteriak. Tidak ada satupun yang menolongnya, mereka malah mengerubungi Anna dan menertawakan tangisan Anna.

"REBUT PACAR ORANG AJA BERANI, TAPI SAMA TIKUS AJA TAKUT. PENGECUT! HAHAHA!" Semua orang mengerubungi Anna. Mencelanya serta menertawakan ketakutannya. Mereka bahkan melempari Anna dengan telur yang mengeluarkan bau busuk serta amis.

Gadis itu hanya mampu menutup telinga dan mata, menghindar dari tatapan hina serta umpatan murid lain. Mereka pergi setelah guru membubarkan kerumunan itu. Tentu dengan teriakan kecewa, karena bagi mereka hukuman itu tidaklah cukup untuk Anna.

***

Anna berjalan gontai di sepanjang lorong rumah sakit. Dua bulan, dokter menyatakan ia telah mengandung janin yang berusia dua bulan. Awalnya Anna masih sedikit berharap hasil alat pengetes kehamilannya itu salah, namun perkataan dari dokter tersebut membuatnya hancur. Sepulang dari sekolah setelah kejadian loker tadi, Anna menyempatkan untuk membeli alat pengetes kehamilan. Tidak tanggung, dia membeli total 5 merk berbeda. Semua menyatakan bahwa dirinya tengah mengandung. Tidak puas, Anna mendatangi dokter kandungan yang membuat dunianya hancur berkeping-keping. Sial sekali, sekarang Anna tidak bisa mengelak lagi.

Langkahnya terasa berat menyusuri lorong rumah sakit. Hingga tangannya ditarik oleh seseorang. Anna ingin berteriak, namun tubuhnya sudah dipojokkan pada tembok. Anna menatap benci pria yang menariknya ini. Pria yang menjadi penyebab hidupnya hancur seketika.

"Gimana hadiah dari aku, bagus bukan? Aku memberikan hadiah spesial yang nggak mungkin kamu lupakan seumur hidup." Adi mencengkram rahang Anna dengan kuat, memaksa Anna untuk menatap wajahnya.

"Lepasin gue, bajingan! Lo emang bangsat, lebih buruk dari iblis! Lo yang sengaja ngirim foto itu ke Angel. Jangan kira gue nggak ngerti kelakuan busuk macem iblis milik lo!"

Adi tersenyum remeh, nampak mengangkat salah satu sudut bibirnya. Sekarang pria itu terlihat jauh lebih menakutkan di mata Anna. Senyumannya seperti pembunuh berantai yang siap menerkamnya. Anna menyesali semua perbuatan yang melibatkan pria licik di depannya ini.

Strawberry Sunday [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang