04

1K 66 2
                                    

kenzi tak mengerti dengan apa yang zovan katakan , ia memilih berjalan pergi meninggalkan zovan yang masih memandangi dirinya

zovan berjalan mencoba mengejar langkah kenzi yang semakin menjauh darinya

"tunggu" teriak zovan yang membuat kenzi memberhentikan langkahnya dan menoleh kearah zovan

kenzi berdecak kesal "ada apa lagi??! berhenti bicara omong kosong!!!" kesal kenzi

zovan menggeleng "baiklah baiklah.. mari duduk kembali" ajak zovan namun kenzi malah kembali melanjutkan langkah nya menuju kekelas

langkah kenzi terhenti kala zovan tiba-tiba berdiri didepan nya dengan jarak yang sangat dekatt bahkan kenzi sekarang bisa merasakan detak jantungnya yang mulai berdetak tak stabil

"a-ada apaa lagi sih??!! hehh setan homo!! lo bisa ga sih sehari aja gausah ganggu gue... setidaknya biarin sehariiann gue tuh ngejalanin semuanyaaa secaraa tenanggg!! lama lama muakk tau ga sih liat muka lo mulu!! pergii sana per-" mata kenzi melotot sempurna, detak jantungnya berdetak lebih cepat

zovan yang tengah melumat bibir cherry milik kenzi justru semakin memperdalam ciuman mereka , tangan kekar zovan menarik pinggang kenzi hingga kini hanya kain baju yang menjadi jarak diantara mereka

kenzi memukul dada bidang zovan berkali-kali.. ia akan sangat maluu jika sampai ada seseorang yang melihatnya seperti itu..

"Nghh..." dengan detak jantung yang semakin berdetak kencang kenzi teruss terusan memukulii dada zovan hingga akhirnya zovan menyudahi ciuman nya

tangan kenzi mengepal kala melihat wajah zovan yang nampak sama sekali tidak merasa bersalah setelah apa yang ia lakukan barusan "demi apapun!!!! first kiss guee direnggut setan nyebelinn kayak lo?!!! gue ga trimaaa!!!" kenzi menghentakan kakinya kemudian berjalan meninggalkan zovan yang masih tersenyum

disepanjang langkahnya kenzi terus terusan mengusap kasar bibirnya menggunakan punggung tangan nya "bangsat!! cowok anj!! dibilang gue tuh straight!! anjingg!!" umpatnya disepanjang lorong sekolahan

"kenzi" seorang pria berseragam osis mendekati kenzi yang tengah kesal

kenzi menyipitkan matanya mencoba melihat nama di seragam pria itu , saat masih sibuk mencoba mengintip nama pria itu , kenzi dikejutkan dengan tangan pria itu yang tiba-tiba terulur kearahnya

"arfan" ucapnya memperkenalkan diri

kenzi mengernyit bingung "kenzi" dengan ragu kenzi membalas jabatan tangan arfan

arfan seakan menatap kagum ke arah kenzi yang membuat kenzi sedikit risih dengan pandangan yang terus-menerus arfan layangkan ke arah kenzi

kenzi melirik menatap arfan "anak ipa?" tanya kenzi mencoba mencairkan suasana canggung diantara mereka berdua

arfan mengangguk "iya..." ucapnya singkat membuat kenzi semakin penasaran , bagaimana bisa arfan mengetahui namanya?

"oiya ken.. aku dari dulu sebenarnya pengen bangett kenalan sama kamu.. tapi ga berani.." arfan tersenyum canggung menampilkan deretan giginya dan tangan yang menggaruk pelan rambut belakang nya

kenzi tertawa pelan "tau nama aku dari mana?" tangan kenzi memainkan dasi yang ia pakai sebagai pelampiasan rasa gabut dan canggung nya

"sebenernya udah lama sih tau nama kamu.. inget nggak waktu kamu pertama kali daftar? waktu itu yang ngurus pendaftaran kamu kan aku" arfan kembali tersenyum ramah

"ah? kakak osis yang waktu itu? ah maaf kak.. kenzi gatau kalo kak arfan ternyata atasan nya kenzi.. kenzi kira setara umur" kini giliran kenzi yang merasa kikuk , benar benar memalukan

setan ganteng END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang