12

754 46 0
                                    

setelah pulang dari pemakaman, kenzi kembali masuk sekolah seperti biasanya namun kali ini kenzi berangkat dengan diantar zovan, biasanya kenzi akan bangun kesiangan karena ambu sudah ke kios , namun sekarang kebiasaan itu sudah tidak dapat kenzi rasakan lagi

kenzi akui , tinggal bersama zovan memang begitu enak, namun tetap saja, bagi kenzi, zovan itu menyebalkan

pandangan kenzi menatap para osis yang sedang berkumpul didekat ruang TU, ada anggota pmr juga disana , kenzi mengernyit heran "ada apaan tuh? kenapa udah rame aja pagi pagi gini" monolog kenzi

namun kenzi hari ini sedang tidak berminat untuk mencari tau kenapa osis dan pmr berkumpul , kenzi lebih memilih melanjutkan langkah nya ke kelas

sesampainya dikelas kenzi langsung duduk dan mengambil buku nya kemudian meletakan nya diatas meja

"tumben ken.. biasanya kamu dateng terlambat, dianter kak zovan?" tanya risa dengan mulut yang menggembung akibat pentol

kenzi mengangguk "iya, ris.." panggil kenzi pelan "kangen ambuu... hiks.." kenzi menundukan kepalanya, air matanya kembali menuruni pipinya , membuat pipi gembil itu mengkilat akibat air mata

"ken.. kalo kamu nggak ikhlas.. kapan ambu bisa tenang? jangan kayak gini dong" tangan risa mengusap pelan bahu kenzi

dubhrakk!!

suara tong sampah yang jatuh membuat kenzi dan risa reflek mendongak kan kepala mereka dan mencarii sumber suara

cklek..

"ken? denger denger nenek kamu kemarin meninggal ya? turun berduka cita ya ken" arfan menatap kenzi dengan tatapan yang cemas

sedangkan kenzi justru menatap bingung ke arfan "i-iya tapi kak arfan tau dari mana?"

"dari grub osis ken.. ada yang ngomong katanya nenek kamu kemarin meninggal"

"tunggu, kak arfan , lo kenal sama kenzi?" risa menatap mereka berdua bergantian

arfan mengangguk "iya ris! dibilang gue kenal, lo sih ga percaya"

kenzi tak kala bingung ketika melihat risa dan arfan b
egitu dekat "ris ? kamu kenal kak arfan ?" kenzi kembali menatap risa meminta jawaban

risa mengangguk "kak arfan ini saudara gue, mama nya kak arfan itu adek nya papa"

"kok kamu ga pernah bilang ke aku ris ? katanya sahabat, tapi kenapa ga pernah ngasih tau ke aku ?"

"ya karena saya tidak mau mengurus risa disekolahan ini, kamu tau sendiri kan ken ? risa kadang sering bikin ulah, entah nggak ngerjain pr atau yang lain, saya gamauu nanggung urusan dia" arfan menyeringai sembari menatap risa

"yeu!! gue juga gamauu ngakuin lo gegara lo yang sok iyaaa!! ntar gadiss gadiss centilll ituu ngusik ketenangan gue gegara mintaa nomerr hp lo!!" risa bersedekap dada

"hahahaha.. malah berantem"

.
.
.

jam pergantian berbunyi , saat tengah asik menulis , suara pemberitahuan terdengar dari sirena sekolah

"pemberitahuan.. anak anak besok masuk sekolah pada malam hari.. dikarena kan adanya reuni kakak kelas angkatan tahun 2019 dan angkatan tahun kemarin.. diwajibkan untuk membawa partner.. bebas , mau cowo atau cewe , sekali lagi.. diharapkan untuk membawa partner , untuk masalah baju.. dikenakan baju bebas.. , terimakasih"

risa berbalik menatap kenzi yang masih sibuk mencatat pengumuman dibuku tulis

"ken? bawa partner? aku sama kamu aja ya?" tanya risa

setan ganteng END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang