dengan rasa yang tidak enak , kenzi akhirnya menyuruh arfan untuk pulang, ia tak lupa meminjamkan jas hujan untuk arfan agar kakak kelas nya itu tidak kehujanan
sesudah menghantarkan arfan hingga depan pintu kenzi kembali masuk kedalam apart kemudian berjalan ragu-ragu kearah kamar
'zovan kalo marah serem juga ternyata.. ga nyangka bangett , gue kira zovan gabisa marahh, ternyata malah nyeremin pas marahhh'
cklek..
engsel pintu kamar perlahan kenzi buka, dengan langkah gemetar kenzi masuk kedalam kamar dan mulai merebahkan tubuhkan keatas ranjang
"sudah kamu usir?" suara dingin zovan membuat kenzi bangun dari tidurnya
kenzi menunduk tak berani menatap zovan "udah.."
tak ada jawaban lagi, hanya deheman dingin yang kenzi dengar, ia mendongak kan kepalanya menatap zovan yang tengah duduk di sofa kamar sembari membolak-balik berkas kantor
'kenapa? gue ada salah lagi ya?'
"zov.. kamu marah ya?" tanya kenzi hati hati,takut menyinggung perasaan zovan
"nggak" ucap zovan tanpa menatap kearah kenzi sedikit pun
"kirain bakal marah.." kenzi kembali menunduk sembari memainkan jari lentiknya "eum.. zov? besok ada acara reunian.. dan diwajib in bawa partner.. kamu bisa nggak nemenin aku buat dateng keacara reuni besok?" cicit kenzi pelan
zovan mengernyit kan dahinya , tangan nya masih sibuk menandatangani berkas yang ia baca sedari tadi
tak ada jawaban, membuat kenzi menjadi kesal "zov!! gue udah minta ke lo baik-baik tapi respon lo kenapa gini?!!" sentak kenzi dengan menatap marah kearah zovan
zovan menghela nafasnya, rahangnya mengeras, perlahan ia berdiri dari duduknya
pltyarr
gelas putih yang berada di atas meja zovan banting begitu saja, zovan melirik kearah kenzi sekilas kemudian berjalan mendekati kenzi yang tengah duduk dipertengahan ranjang
"zov? eh.. aku tadi ga bermaksud ngebentak kamu" tilah kenzi, kini nyalinya menjadii ciut
zovan tak menggubris, ia menarik lengan kenzi kemudian menghempaskan tubuh mungil itu keatas sofa
"coba ulangi perkataan kamu yang tadi"
kenzi menggeleng "gamau~, aku lupaaa" ucap kenzi mencoba berbohong
rahang zovan semakin mengeras dengan gigi yang menderit menahan emosinya "coba ulangi perkataan kamu yang tadi" zovan menatap tajam kearah pria mungil yang berada di depan nya
"hikss.. anterin aku kerumah ambuu yang lamaa! k-kamuu seremm hiksss" kenzi menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangan yang menutupi wajahnya yang mulai sembab itu
ah! sial! lagi dan lagi hati zovan tersentuh saat melihatt kenzi menangis! ia menjadi tak tega untuk memarahii kenzii, sial!
zovan mengehela nafasnya, kemudian ia duduk disamping kenzi, tangan kekarnya menyentuh pelan paha kenzi "kemari"
yang lebih muda menggeleng
grep..
"aakhh" kenzi tersentak kaget kala zovan yang tiba-tiba mengangkat tubuhnya kemudian mendudukan dirinya diatas pangkuannya itu
"kamu tau kan? saya gasuka liat kamu deket sama cowok lain bahkan sama cewek sekalipun, tapi kenapa seakan-akan kamu malah menantang kesabaran saya?" tangan zovan mengelus paha mulus kenzi
KAMU SEDANG MEMBACA
setan ganteng END✓
Teen Fictionkenzi , lelaki berparas cantik yang memiliki kelebihan bisa melihat mahkluk tak kasat mata , awalnya semua kehidupan nya berjalan seperti biasa namun semuanya berubah ketika setan tampan itu terus mengganggu dirinya. bagaimana kelanjutan nya? langs...