Chapter thirty eight

122 11 3
                                    

Pixy dan Allen kini sampai dirumah Pixy.. dan tentu Pixy masih marah sama Allen karena dia hutang penjelasan sama pemuda itu.

Selesai mereka membersihkan dirinya sendiri.. kini mereka berdua sedang menonton TV, Pixy mau makan tapi rasanya malas sekali.

"Sekarang jelaskan padaku kemana kau tadi waktu istirahat?" tanya Pixy membuka pembicaraan, "apa segitu pentingnya sampai kalian berempat harus dihukum?" sambungnya.

Allen bingung mau jawab yang mana lebih dulu, "ak-" saat allen mau buka suara.. ternyata ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya Pixy.

Pixy mengira itu adalah kakaknya Eileen.. tapi tumbennya dia gak langsung masuk kedalam tapi mengetuk pintu dahulu.

Saat Pixy membuka pintu rumahnya, ternyata.. tidak ada siapa-siapa, tapi.. tiba-tiba dibelakang nya ada someone yang menutup mulutnya menggunakan kain.

Pixy mau teriak meminta pertolongan ke Allen.. tapi gak bisa karena mulutnya di sumpal oleh kain, tidak lama kemudian dia kehabisan nafas dan akhirnya dirinya pingsan.

Allen yang di dalam merasa kalau Pixy lama sekali membukakan pintu, akhirnya dia mengecek Pixy..

Tapi betapa kagetnya dirinya.. ternyata dia gak menemukan kekasihnya melainkan dia menemukan sebuah kertas yang ditulis menggunakan darah.

"Datang atau nyawa orang yang kau cintai akan hilang" isi kertas itu

Lagi dan lagi Allen gagal menjaga Pixy.. dirinya itu memang ceroboh, padahal sering sekali diperingati oleh El untuk menjaga Pixy.

Allen meremas kertas itu dengan kuat "sialan" umpatnya, dia tahu kalau itu pasti ulah musuhnya yang tidak lain adalah Aksa.

Akhirnya dia mendatangi tempat yang ada di dalam kertas itu, kali ini dia benar-benar seorang diri mendatangi tempat itu, karena dia gak tau Elkaero ada dimana.

Sampai tiba di tempat yang tunjukkan oleh Aksa, ternyata tempat itu disebuah hutan yang biasanya dipakai untuk El mencari mangsa.

Allen masuk kedalam hutan itu, dan dari kejauhan dia sudah mencium bau darah yang dia kenalin, benar.. bau darah itu adalah darahnya Pixy.

Allen pikir kalau Pixy dilukai.. dia pun bergegas untuk masuk lebih dalam lagi hutan itu, dan sampai di tempatnya..

Dia melihat Pixy yang tengah tidak sadarkan diri, dan di tangannya terdapat luka yang mengeluarkan darah segar.

"Kita bertemu lagi Allen, dan bisa kau liat kekasihmu kini tengah terluka.. dan itu mampu memancing vampire lain untuk datang kemari" ucapnya panjang lebar.

Benar.. di hutan itu bukan hanya ada hewan buas tapi juga ada vampire yang tinggal disana, walau hanya beberapa.

"Nice.. sepertinya kau datang sendirian, itu memudahkan ku untuk mengalahkan dirimu" ucap Aksa sambil bertepuk tangan.

Allen sedari tadi mendengar perkataan Aksa.. dia hanya bisa menyimak, tanpa pikir panjang.. akhirnya mereka berdua pun bertarung.

.
.

Disisi lain, tepatnya dimana Eileen dan Elkaero berada..

"Ck, ngapain kau membawaku kesini" Eileen kesal.. karena dia gak bisa balik bersama Pixy alias adiknya, dia dibawa oleh El ke suatu tempat.

"Aku hanya ingin kita hanya berdua" ucap El lembut sambil mengusap rambut panjang Eileen, "Eileen.. nanti kalau aku sudah tiada, kau jangan bersedih ya" sambungnya.

"Kau berkata seperti itu, seakan-akan kau akan pergi meninggalkan ku El" ucap Eileen heran sambil menatap mata El.

"Entahlah.. aku merasa kalau hidupku gak lama lagi" Eileen mendengar itu lagi-lagi heran dengan El yang tiba-tiba berkata seperti itu.

"Sudah, jangan berkata yang enggak-enggak.. aku gak mau kehilanganmu" ujar Eileen dan kalimat terakhir dia pelankan takut nanti El dengar.

Tentu El mendengar semua yang dikatakan oleh Eileen, dia tersenyum melihat Eileen "eh aku mau mencari mangsa.. bye~ Eileen" ucapnya meninggalkan Eileen.

Feeling El berkata dia harus ketempat dimana dia mencari mangsa.. Eileen yang kepo dimana El mencari mangsa, akhirnya dia diam-diam mengikuti El.

.
.

Balik lagi dimana Allen sedang bertarung bersama Aksa..

Allen yang baru mau memulihkan dirinya sendiri tapi dia harus melawan Aksa, Akhirnya dia melawan Aksa dengan sisa tenaga yang ada.

"Ayo Allen.. keluarkan lagi kekuatanmu, apa karena ada dia kau menjadi lemah" kata Aksa sambil menunjuk ke arah Pixy yang masih pingsan.

Dia sudah berusaha untuk mengeluarkan kekuatannya, tapi.. keadaannya sedang tidak baik karena tadi dia sudah pakai untuk melawan Aksa dan Lynne.

Bruk..

Allen yang gak sanggup lagi, akhirnya tumbang ditempat.. dia tumbang tidak jauh dari Pixy yang kini belum sadar dari pingsannya.

"Pixy.." panggil Allen dengan suara lirihnya, dan tangannya yang berlumuran darah itu mengusap pipi tembem Pixy.

"Eugh.." Pixy sadar karena merasa ada yang mengusap pipinya, dia membuka matanya perlahan.. dan betapa kagetnya dia, dihadapannya ada Allen.. dan tangannya keluar darah hitam.

"Allen.. kenapa kau bisa begini dan dimana kita sekarang" Pixy melihat sekeliling, sepertinya mereka ada di tengah-tengah hutan.. tidak lupa di tangannya juga terdapat luka.

Pixy kembali melihat Allen.. dia menatap mata yang kini berubah menjadi merah pekat, tapi yang menjadi pusat perhatiannya adalah Aksa yang kini ingin menyerang Allen kembali.

"Allen awas" ucap Pixy sedikit teriak, tapi karena Allen gak bisa menggerakkan tubuhnya lagi.. akhirnya dia bisa diam ditempat.

Dan..

"Bodoh kau Allen.. aku pinta untuk menjaga Pixy tapi apa nyatanya kau tetap ceroboh" ucap someone, ternyata someone itu adalah Elkaero yang melindungi Allen dari serangan Aksa.

Pixy membulatkan matanya.. dari mana El datang dan tunggu.. kenapa banyak sekali darah yang keluar dari tubuh El?

Bruk..

"El!" panggil Allen dan Pixy barengan.. dan disusul datangnya Eileen.

"Elkaero!" Eileen berteriak memanggil nama El saat dia melihat kondisi sang pemuda di lumuri banyak darah hitam.

"Kenapa kau ikut datang Eileen.. dan maaf bikin kau khawatir" pandangan El berpindah ke Allen, "Allen.. aku titip Eileen ke kau ya, cepatkan pernikahan kau dan Pixy karena dia bersikeras untuk menyikirkan Pixy, aku pamit ya.. sampai ketemu di lain waktu yang berbahagia, i love you" sambung El sambil tersenyum ke arah mereka dan tiga kalimat terakhir itu untuk Eileen.

Dan tidak lama dari situ.. tubuh Elkaero pun menghilang bagai abu yang berterbangan, Dan.. suara tangisan Eileen pun terdengar menyakitkan.

"Jadi ini yang kau maksud tadi El.. maaf aku terlambat mengatakan ini 'i love you more'.. kau berjanji kita akan bertemu kembali di lain waktu" ucap Eileen disela-sela tangisannya, dia mengerti mengapa El mengatakan itu kepadanya tadi.

Eileen mengusap sisa air matanya dengan kasar, "Allen.. ayo kita kalahkan dia" ajaknya, dan bisa dilihat kini mata Eileen berubah tapi hanya sebelah karena dia bukan vampire murni seperti Allen.

Pixy membantu menegakkan tubuh Allen.. dan tiba-tiba Allen mendekati ke leher Pixy, tepatnya di ceruk leher.. Pixy seakan mengerti dia meanggukan kepalanya sebagai jawaban kalau Allen boleh meminum darahnya.

"sst.." desis Pixy dan tangannya mencengkram lengan Allen.. dia merasa sedikit asing dengan rasa ini, karena Allen sangat jarang meminta darahnya.

Selesai meminum darah Pixy.. Allen terlihat sedikit baikan "kau tunggu disitu ya Pixy, jangan kemana-mana" pinta Allen, dan Pixy hanya bisa menurut karena dia juga gak bisa berbuat banyak.

"And.. thanks" ucap Allen terakhir sebelum dia mendekati dimana Eileen sedang melawan Aksa, Pixy hanya bisa tersenyum sambil menahan sakit di tangannya.

To be continued..

—maaf ya guys.. gak bisa buat panjang-panjang, nanti Insya Allah end nya aku bakal bikin lebih panjang lagi

.
.

Jangan lupa vote ya

My Mate Blood is Truly Sweet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang