Chapter thirty five

128 13 0
                                    

Didalam istana yang megah terlihat seorang wanita cantik yang tengah memandangi taman di belakang istana, dan ya wanita itu adalah Lynne yang kini sedang melamun.

Tidak jauh dari istana itu, dia melihat ada sekolah pemuda.. seperti ia sedang menahan sakit "siapa dia?" tanyanya dalam hati, akhirnya gadis itu memberanikan dirinya untuk mendekati pemuda itu.

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya pelan, saat pandangan Lynne bertemu sama pemuda itu.. ternyata dia adalah Aksa, sudah berapa lama dia gak bertemu dengannya, Aksa terkejut melihat Lynne ada di hadapannya.

Saat Aksa mau pergi.. "mau kemana.. jangan pergi biar ku obati dulu lukamu" ucap Lynne melihat aksa mau pergi dari situ, akhirnya mau gak mau Aksa turutin perkataan Lynne.

Selesai Aksa diobati kini mereka berdua menjadi canggung, "kau apa kabar.. sudah lama kita gak ketemu ya" ucap Lynne mencairkan suasana.

"Aku.. baik-baik saja" jawab Aksa, dia gugup berbicara dengan Lynne karena sudah lama gak ketemu dan sepertinya dia masih menyimpan rasa sama Lynne, tapi.. nyatanya cintanya dia bertepuk sebelah tangan.

"Eh iya aku dengar kau mau bertunangan dengan Allen" tanya Aksa, "iya kau benar.. tapi ternyata dia sudah punya kekasih dan kekasihnya itu adalah manusia" ucap Lynne sedikit kesal.

Aksa mendengar itu mendapatkan ide, "gimana kalau kita singkirkan gadis itu sama, karena aku benci sama Allen" ujarnya, Lynne mendengar itu tersenyum yang sulit di artikan.

"Oke.. sekarang kita bakal kerjasama" ucapnya final.

.
.

Kini di dunia manusia..

Mereka berempat yang tidak lain adalah Pixy, Allen, Eileen dan Elkaero seperti biasanya mereka sekolah karena ini sudah semester 2 jadinya mereka mau serius sedikit untuk sekolah.. walaupun masih bikin masalah.

Sekarang jam mereka istirahat, seperti biasa Pixy dengan kedua sahabatnya dan Eileen dengan kedua vampire yaitu Allen dan Elkaero.

Pixy melihat handphonenya.. ternyata orang tuanya mau pulang dan tumbennya mereka pulang, tapi dia bingung gimana nanti menjelaskan bahwa dia dirumah gak sendirian.

Saat dia mau membicarakan ini dengan allen tapi bel masuk lebih dulu berbunyi akhirnya dia mau membicarakan ini nanti waktu pulang.

Akhirnya bel pulang berbunyi, mereka pun pulang.. sepertinya mereka di semester 2 ini akan banyak sekali tugas, lebih kedominan tugas kelompok dan praktek.

"Bye Pixy~ aku pulang duluan ya sama Nadine" pamit Amora.. eh iya sekarang mereka kalau pulang selalu bareng.

"Boo.. ngapain tuh" ucap Allen entah darimana dia sudah ada di samping Pixy, Pixy gak menjawab.. Allen seakan mengerti "ada apa?" tanyanya untuk memastikan Pixy .

"Orang tuaku mau pulang malam ini, kalian gimana?" tanya Pixy, dia khawatir kalau nanti orang tuanya tau kalau dirumahnya itu bukan hanya ada dia.

"Gak papa, aku mau kenalan sama orang tuamu" ucap Allen sambil tersenyum, "ayo pulang, mau hujan ini" ajaknya, ya benar akhir-akhir ini cuacanya lagi gak bagus, "tapi gimana dengan Eileen dan El?" tanya Pixy.

"Nanti mereka menyusul" ujar Allen, akhirnya merekapun pulang duluan, kenapa mereka gak bareng Eileen dan El.. singkat aja seperti mereka berdua ada urusan penting.

Sesampainya dirumah, alangkah kagetnya Pixy ternyata orang tuanya sudah sampai dulu.. tadi bilangnya mau pulang nanti malam tapi ini sudah sampai.

Pixy was-was takut nanti dia kena marah sama orang tuanya, Allen menepuk pundak Pixy pelan dan tersenyum tipis kalau semua ini akan baik-baik saja.

Pixy membuka pintu rumahnya, dan disambut pelukan hangat oleh mamanya "maaf sayang.. sering meninggalkan kamu sendirian disini" ucap mamanya Pixy, Pixy tersenyum dan membalas pelukan mamanya "aku gak sendirian kok ma disini" ucapnya.

"Kamu gak kangen sama papa apa" ucap papanya membuka suara, Pixy menoleh dan dia langsung memeluk papanya dengan erat "kangen.. kangen banget" ucapnya di pelukan sang papa.

Allen menyaksikan kejadian itu hanya bisa tersenyum, dia sebenarnya sedikit iri dengan Pixy yang di peluk oleh orang tuanya karena orang tuanya sendiri itu jarang memeluknya, terakhir waktu dia kecil.

"Kamu Allen bukan?" tanya mama Pixy, "e-eh iya tante hehe" ucap allen cengengesan, "panggil mama aja, makasih ya sudah jagain pixy" ucap mamanya, "iya tan- eh ma" jawab Allen, dia heran kok mamanya Pixy bisa tau kalau dia yang jagain Pixy.

"Sudah.. sekarang kita masuk, dan makan malam bersama" ujar mama Pixy, "kami gak di ajak kah ma?" tanya someone.. dan someone itu adalah Eileen, ya dia sama Elkaero melihat kalau orang tuanya Pixy itu sudah pulang.

"Ayo masuk, kita makan bersama tadi mama sudah masak banyak dan kalian panggil mama saja ya sama seperti Pixy" ucap mamanya Pixy, dan mereka pun masuk ke dalam rumah.

.
.

Selesai semuanya makan.. kini mereka berkumpul di ruang tv, "kalian bertiga yang menemani Pixy?" tanya papa Pixy membuka pembicaraan, "iya pa, kami yang menemani Pixy selama kalian gak ada dirumah" ucap Eileen santai, "kok Eileen manggil papa juga" gumam Pixy.

Papanya Pixy melihat Eileen hanya bisa tersenyum, ternyata.. "eh kau anaknya si *** kan" tanya papa Pixy ke Allen, "iya om, om kenal sama papa saya" tanya Allen terheran-heran.

"Iya.. kami teman dekat dulu, dia orangnya sangat keras kepala" ucap papa Pixy, "seperti Allen" ucap Pixy menyeletuk, Allen mendengar itu hanya mengendus kesal, papanya Pixy itu  tersenyum "kalian manggil sama dengan Pixy saja, jangan panggil om" jelas papa Pixy, dan Allen pun meanggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Ngomong-ngomong, sampai kapan kalian disini?" tanya Pixy, "besok pagi kami harus pulang, karena masih banyak yang mau di kerjakan oleh papamu" jawab sang mama, Pixy hanya bisa pasrah dengan keputusan orang tuanya, lagipula dia disini gak sendirian.

"Sudah.. kalian semua tidur" sambung mama pixy, oh iya sebenarnya Pixy itu sekolah siang dan pulangnya sore, "oke ma" ucap mereka bertiga kecuali Eileen.

Pixy dan Eileen masuk kekamar Pixy, "Pixy.. kau duluan saja tidurnya, aku gak bisa tidur" perintah Eileen, dan Pixy hanya meanggukan kepalanya karena dia sudah mengantuk.

Eileen keluar kamar, dan melihat di ruang tv ada papanya Pixy.. akhirnya dia mendekat ke pria paruh baya itu "kau apa kabar, sudah lama papa gak liat kamu dan gimana kabar mamamu" tanyanya saat melihat Eileen mendekat ke arahnya.

To be continued..

.
.

Jangan lupa vote ya

My Mate Blood is Truly Sweet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang