MAHEN POV
Semua berjalan sesuai rencana sampai akhirnya gue merasa hati gue yang mulai nggak baik-baik aja.
Kalian pasti udah mengumpat karna gue yang kesannya kejam banget ke Jeslin.
Please.. emang masih ada apa orang sekejam itu di dunia nyata?
Emangnya ada orang gila yang kasih batas waktu untuk hubungannya dengan orang lain?Demi Tuhan gue nggak ninggalin dia karna mau gue.
Gue terpaksa ninggalin dia karna gue nggak bisa lebih lama lagi sama dia.
Bukan karna gue udah capek sama hubungan kita. Tapi gue punya cewek lain yang harus ada dihidup gue.Cewek ini udah ninggalin pacarnya juga. Sama seperti yang gue lakuin ke Jeslin.
Bukan karna kita ingin. Tapi karna kita harus.
Adakalanya hal-hal keharusan sering mematahkan keinginan.
Bukan berarti kita tidak berjuang. Tapi lagi-lagi ada hal yang sudah berjuang pun tetap akan sia-sia.
.
"Jeslin.." gue coba ajak dia ngobrol waktu dia baru aja masuk ke kelas. Tapi awalnya dia nyuekin gue.
"Are you okay?" Tanya gue kaya' orang tolol.
"Kamu udah nanyain hal yang sama hampir tiap hari Mahen." Jawabnya tanpa mandang gue, dia sibuk menata beberapa buku diatas mejanya. "Kenapa? Kamu lagi mau mastiin apa aku nangisin kamu berhari-hari atau enggak? Gitu ya Hen?" Lanjutnya.
Iya, gue emang mau tau apa lo masih mikirin gue apa enggak?
Soalnya gue masih mikirin lo terus sampai mau gila rasanya.
Gue pengen tau apa lo juga rasain hal yang sama kaya' yang gue rasain?"Jeslin, aku minta maaf."
Jeslin akhirnya mandang gue sekarang. Dia pasti benci banget sama gue. Semua perasaan bencinya tersirat jelas dari caranya mandang gue sekarang. Tapi gue juga jadi tau.. gue masih disana, di celah-celah hatinya yang belum bisa dia lepasin.
"Mahen, kamu lebih baik jauhin aku aja, dan anggap kita nggak pernah punya hubungan sebelumnya." Jawabnya yang cukup melukai perasaan gue.
Kenapa sih orang-orang kalau putus maunya harus musuhan??
Iya tau ini emang nggak seberapa ketimbang perlakuan gue ke dia waktu itu, ketimbang semua luka yang udah gue kasih ke dia.
Gue emang udah pernah bertingkah keterlaluan seolah gue nggak bisa kangen dia lagi setelahnya.Tapi sekarang lihat deh, gue yang menyesal. Sekarang justru gue yang kangen banget sama dia.
Rose nggak pernah bisa gantiin Jeslin dalam hati gue. Sebisa mungkin gue mencoba mencintai cewek itu, tapi rasanya tetep asing.
Gue udah terlalu dibiasakan dengan Jeslin, dan ternyata nggak bisa semudah itu merubah apa yang udah terlanjur terekam dalam otak gue.Segala hal yang ada sama Rose beda banget sama Jeslin.
Dan karna perbedaan itu juga, gue malah jadi makin kangen sama semua kenangan indah yang pernah gue lalui sama mantan gue ini.I miss her, so much. 😔
Tapi gue harus gimana?
Minta dia jadi cewek gue lagi?
Ya nggak mungkin juga, kecuali kalau gue mau ditendang sama Bokap gue sendiri dari rumah. Dan juga buat Nyokapnya Rose meninggal karna gue. 😔.
.
.Malam ini gue sama Rose mau menghadiri pesta pernikahan kakak sepupu gue.
Sebuah pernikahan yang merupakan contoh dari perjodohan sukses yang selalu diterapkan di keluarga gila ini.
Mungkin gue dan Rose bakalan jadi yang nggak sukses di kemudian hari. Karena gue kaya'nya nggak bisa terima dengan mudah seperti yang anggota keluarga lain lakukan.
Bukan hanya di sinetron, hal ini ternyata beneran terjadi di kehidupan gue.
Tapi berbeda dengan sepupu gue yang menerima perjodohan itu karna urusan bisnis. Gue terpaksa menerima perjodohan ini hanya karna orang tua kita temenan, lalu Ibu Rose juga lagi sakit parah, dan permohonan Ibu Rose saat ini hanyalah menjadikan gue sebagai pasangan anaknya. Karna Ibu Rose nggak yakin dirinya bisa mengawasi Rose lebih lama lagi, dan Ibu Rose nggak mau biarin anaknya bersama dengan laki-laki yang nggak baik.Mainstream.
Jodoh-jodohan kalau nggak karna bisnis ya pasti karna permohonan orang tua yang lagi sekarat.
Muak banget gue jujur aja.Masalahnya beliau itu sangat mengenal gue, dan ya... seperti yang udah terjadi saat ini. Gue pada akhirnya berhasil jadi pacar Rose sesuai keinginannya.
Awalnya gue sempet nolak, gue sempet marah hebat karna gue merasa ini nggak adil buat gue.
Gimanapun juga gue udah punya orang lain di hati gue, jadi waktu itu rasanya mustahil aja gue tiba-tiba jauhin cewek gue dengan mudahnya demi nurutin perintah mereka.Pokoknya gue udah lakuin banyak hal tapi usaha gue runtuh waktu Ibu Rose yang sedang dalam kondisi lemah itu dateng ke rumah gue sambil memohon ke gue.
Gue bisa apa waktu orang tua memohon sampai harus bersimpuh di hadapan gue dan mandang gue penuh harap dengan wajah pucatnya?
Gue tolak dan buat dia mati saat itu juga?
Ya nggak bisa. Gue nggak se tega itu.
Dan akhirnya dengan sangat tertekan, gue berkata 'Yaudah'.Dari ke hari gue mulai menjauh dari Jeslin secara perlahan.
Sampai saat dia udah tau semuanya tentang Rose, dengan berat hati gue harus mengakhiri hubungan kita saat itu juga. 😔.
Balik lagi ke acara pernikahan sepupu gue,
Semua orang memandang gue dan Rose dengan tatapan kagum. Kita memang sangat serasi, tingkat sosial kita juga serasi sampai semua tamu undangan otomatis senyum setiap memandang ke arah kita.
Sebenernya gue sama Rose juga udah lumayan akrab.
Kita tuh bukan dua orang yang baru saling mengenal karna perjodohan seperti sepupu gue dan istrinya itu.
Kita udah saling kenal dari kecil, karna kan orang tua kita sahabatan.Tapi berbeda dengan gue yang masih sangat mencintai Jeslin, Rose sepertinya udah mulai terbiasa sama gue, dia nggak pernah sekalipun ngomongin soal mantan pacarnya itu lagi waktu lagi sama gue.
Dia juga udah bangga banget mengenalkan dirinya ke semua orang disini sebagai calon istri Mahen. 😞Lulus SMA aja belum Rose, elah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN [ JAEHYUN x JISOO ]
Fanfiction[COMPLETED] Kita terlihat seperti sepasang manusia tersakiti yang sedang mencoba menguatkan satu sama lain. Saling mencoba untuk mengobati sepasang hati yang hancur oleh rasa yang belum mati. ... Main Cast : Kim Jisoo as Jeslin Jung Jaehyun as Jefri...