13. We Broke Up

269 50 6
                                    

AUTHOR POV

Jefri lagi di SMANSA sekarang.

Memberanikan diri berada di sekolah dengan semua murid berseragam putih abu-abu ini dan membuatnya terlihat sangat berbeda dengan seragam kotak-kotak nya yang langsung membuat beberapa murid yang masih tersisa menatapnya heran.

"Eh? Itu cowoknya Jeslin kan?" Ujar Lisa lirih saat berpapasan dengan Jefri di halaman SMANSA.

Jefri nggak inget sama Lisa karna otaknya kini cuma fokus untuk nemuin dimana Mahen.

"Ih bener, itu cowoknya Jeslin. Ngapain dia kesini?" Lanjut Lisa dan langsung lari untuk balik ke kelas padahal sebelumnya dia udah mau balik.

.
.
.

"Jes.. cowok lo lagi ada disini tuh." Ucap Lisa masih dengan mengatur nafas setelah lari dari halaman duluin Jefri.

"Eh? Ngapain sih??!" Jeslin yang terkejut langsung lari keluar kelas.

.
.
.

'Bug!'

Jefri yang sebelumnya terkenal sebagai cowok baik-baik itu kini mengotori tangannya dengan memukul keras pipi Mahen.

Sebagian murid yang tersisa terlihat terkejut melihat murid sekolah lain yang tiba-tiba datang dan memukul pangeran di sekolah mereka seperti itu.

"Lo siapa sih bangsat?!" Omel sahabat Mahen, 'Marvin' yang udah siap mukul balik Jefri. Tapi syukurlah guru BK muncul dan melerai mereka.

Dan karna bukan murid di sekolahnya, guru SMANSA tidak bisa memberi hukuman pada Jefri, guru itu menghubungi pihak sekolah Jefri dan menyerahkan Jefri pada sekolah untuk diberi hukuman yang sesuai karna sudah membuat keributan di SMANSA dengan mas...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan karna bukan murid di sekolahnya, guru SMANSA tidak bisa memberi hukuman pada Jefri, guru itu menghubungi pihak sekolah Jefri dan menyerahkan Jefri pada sekolah untuk diberi hukuman yang sesuai karna sudah membuat keributan di SMANSA dengan masih menggunakan seragam sekolahnya seperti itu.

.
.
.

"Kamu bego' apa gimana sih Jef?!" Omel Jeslin.

Mereka berdua sedang berjalan bersama menuju rumah.

"Harusnya kamu lepas dulu dong seragam kamu itu kalau mau masuk dan buat masalah di sekolahku. Lagian ngapain sih? Ngapain kamu tiba-tiba pukul Mahen??" Lanjut Jeslin.

"Dia mau ambil kamu dari aku. Masa' aku diem aja?" Jawab Jefri.

Walau alasan 'karna Mahen sudah melukai Rose' adalah yang lebih tepat ketimbang 'karna Mahen ingin mengambil Jeslin darinya.'

"Bohong." Ujar Jeslin karna memang tidak masuk akal aja baginya.

Mereka tidak sedang manjalin hubungan yang se-serius itu sampai Jefri bisa nekat datang ke sekolahnya untuk memukul Mahen hanya demi Jeslin. Sementara dulu saat Rose ninggalin dia karna Mahen, Jefri malah nggak berbuat apa-apa selain mabuk dan bertingkah seperti pecundang.

"Aku ngomong yang sebenarnya Jes.." Ujar Jefri.

Jeslin menhentikan langkahnya dan menatap Jefri dalam-dalam.

"Udah ya Jef.. aku tau kok kamu nggak lakuin semua ini demi aki. Kamu tuh cuna jadiin aku sebagai alasan. Berhenti dan lebih baik jujur."

"Beneran Jeslin.. aku lakuin ini untuk kamu juga. Aku nggak mau Mahen bertingkah semaunya."

"Enggak. Aku tau kamu pasti cuma lagi nggak suka aja kan liat Mahen nyakitin mantan kamu? Jadi please.. berhenti. Aku rasa hubungan kita udah berjalan nggak sesuai dengan rencana."

"Maafin aku Jes.. tapi aku emang lakuin ini karna kamu juga. Bukan hanya karna Rose."

"Jef kaya'nya kita better akhiri aja hubungan ini. Aku takut malah cinta kamu suatu saat nanti. Aku takut udah cinta kamu tapi kamu justru lukain hati aku karna Rose. Kita berhenti aja dari omong kosong ini dan kamu bisa fokus sama perasaan menyesali itu."

Jeslin menjauh mendahului Jefri.
Sementara Jefri hanya diam karna bingung harus berbuat apa? Dia cuma terus memikirkan ucapan Jeslin barusan.

Jeslin benar..
Gimana kalau Jefri udah berhasil buat Jeslin benar-benar jatuh cinta?
Gimana kalau itu terjadi dan dia malah masih mengharapkan Rose?

BROKEN [ JAEHYUN x JISOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang