10. Making You Happy

265 42 3
                                    

JEFRI POV

📨
'Good Morning baby..
Udah seberapa besar nih perasaan kamu ke aku pagi ini?
Aku udah bisa ngalahin Mahen belum?'

Morning text untuk Jeslin, yang selalu gue kirim tiap pagi selama tiga bulan terakhir.

Jawabannya beragam. Dan dia berubah-ubah seperti biasa.

It's okay...

Sama seperti yang gue rasain. Merubah perasaan seseorang memang nggak semudah ganti baju.
Karna sampai kapanpun juga, perkara hati akan tetap menang dari logika lo.

Otak lo bilang 'jangan' tapi kalau hati lo bilang 'lakuin aja', lo bisa apa?

.
.
.

"Eh bro! Gue abis kenalan nih, sama cewek SMANSA. Jeslin yang ngenalin ke gue." Kata Justin, heboh sendiri. Gue nggak pernah liat dia se-heboh ini sebelumnya.

By the way, ini kita sedang dalam perjalanan ke sekolah.

"Oh ya? Cantik nggak?" Respon gue asal.

"Cantik banget gila."

Gue senyum. "Ya moga-moga lancar aja deh."

"Gimana hati lo? Udah mulai sayang sama Jeslin belum?"

"Gue belum yakin."

"Lo kan udah cium dia beberapa kali bangsat, trus lo masih bisa bilang nggak yakin huh?"

"Masalahnya gue masih bisa liat Rose tiap hari. Gue sendiri juga frustasi kenapa gue bisa susah banget cuekin Rose dan lupain masa lalu kita."

.
.
.

Di sekolah.

Lagi-lagi Rose lewat dihadapan gue dengan santainya. Bahkan tanpa satu inchi pun melirik ke arah gue yang jelas-jelas ada di depannya.

'Grep'

Gue raih tangan Rose.

"Ikut gue." Ucap gue lirih.

"Mau kemana Jef? Gue harus ke ruang guru." Protesnya tapi gue nggak peduli.

.
.
.

Gue bawa dia ke rooftop.
Lalu lepasin tangannya yang udah merah akibat gue genggam terlalu erat.

"Lo kenapa sih Jef??" Tanya Rose dengan nada kesel bukan main.

"Lo beneran udah lupain gue huh?" Tanya gue.

"Ya nggak juga, gue tau kok lo itu Jefri. Gue jelas masih inget semuanya, kecuali perasaan kita."

"Trus kenapa lo sampai harus anggap gue kaya' nggak keliatan selama ini? Kenapa harus berusaha menghindar segitunya?"

Rose menghela nafasnya. "Mau lo apa emangnya? Apa gue harus selalu senyum setiap kita ketemu? Lagian waktu itu bukannya gue pernah nyapa lo di Coffee Shop? Gue nggak nyuekin elo kali Jef. Tapi kan waktu itu lo udah ngenalin cewek lo ke gue. Lo udah ada pacar Jef, sadar dong. Lo keterlaluan nggak sih kaya' gini? Seolah lo masih mau kita balikan sementara kenyataannya lo kan udah punya pacar. Sumpah gue nggak ngerti lo tuh kenapa sih Jef???"

Gue terdiam. Mata Rose berkaca-kaca.
Entah dia terlalu kesel sama gue, atau karna semua hal menyebalkan di hatinya yang baru aja dia curahkan.

"Gue minta maaf." Ucap gue tapi Rose langsung ninggalin gue sendiri yang sekarang cuma diem aja liatin dia yang mulai menjauh.

Gue acak-acak rambut gue.
Bener kata Rose, -GUE KENAPA SIH??-

Harusnya gue peluk dia.
Harusnya gue ceritain semua ke dia kalau ini cuma pura-pura. Tapi entahlah semuanya seperti tertahan.
Gue cuma bisa bilang maaf dan Rose akhirnya ninggalin gue lagi. 😔

.
.
.
.

Gue lagi di Coffee Shop sekarang.

Berkutat dengan pekerjaan gue walau pikiran gue kacau mikirin Rose mulu dari tadi.

"Auh." Gue meringis perih karna air panas menyiram jari telunjuk gue sampai melepuh.

"Ck. Ck. Mikirin apa sih lo dari tari Sat?! Jangan bilang kalau itu tentang Rose lagi?!" Omel Justin yang udah liat gue bertingkah bodoh dengan air panas ini.

"Bacot." Omel gue lirih ke Justin lalu memberikan kopi pesanan pembeli dengan tetap harus tersenyum ramah meskipun sebenarnya gue lagi nggak pengen senyum.

"Sadar dong idiot.. sekarang lo udah buat jari lo melepuh, besok-besok apa lagi? Motong jari lo? Please.. Berhenti mikirin orang yang udah mutusin untuk pergi. Lo harus lanjutin hidup lo dengan lebih baik. Orang gagal tuh yang masih terhubung sama masa lalu. Fokus sama Jeslin aja udah." Omel Justin lagi.
Dia emang suka ngomel kaya' gitu dari dulu.

"Jefri!" Panggil seseorang dari pintu masuk.

Gue liat ke arahnya, dan itu pacar gue.
Iya, Jeslin. Dan temen sekolahnya yang entah siapa.

"Itu Lisa, cewek yang lagi deket sama gue beberapa hari ini." Ujar Justin.

Ah.. jadi dia cewek yang udah buat sahabat gue jadi mendadak heboh.

"Biar gue aja deh yang layanin mereka." Kata Justin, semangat banget kalau urusan cewek.

"Najis lo." Respon gue lalu ketawa kecil.

Gue menyingkir dan mulai lakuin hal lain, setelah sebelumnya gue udah lebih dulu kasih tau Jeslin kalau gue bakal hubungin dia lagi nanti.

Jeslin cantik banget hari ini. Rambutnya ter-urai panjang. Dia juga terlihat lebih ceria.

 Dia juga terlihat lebih ceria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📨

'Cantik banget sih Jes hari ini.
Nanti pulang kerja aku mampir ke rumah kamu ya..'

Cewek kalau dipuji pasti seneng kan?
Dan gue lagi berusaha buat dia seneng sekarang.
Nyenengin hati pacar, walau sebenarnya gue juga lagi butuh nyenengin diri gue sendiri.

BROKEN [ JAEHYUN x JISOO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang