Happy reading.....
"DUAR!"
"Kak, jangan kemana-mana t-takut" ujarnya masih terisak ketakutan.
"Bentar ya, mau benerin duduknya dulu biar nyaman nantinya" balas Freen lalu membenarkan posisi duduknya tanpa sedikitpun melepaskan pelukan itu.
"Duh, jangan nangis dong. Kakak jadi ikutan panik tau" ujar freen sedikit panik. "sini-sini duduk yang bener biar ga pegel" kata Freen lalu menuntun gadis kecil itu agar duduk lebih nyaman dan hangat.
Baru saja gadis kecil itu ingin membenarkan posisinya petir kembali bergemuruh, menghasilkan suara yang cukup keras diambang pendengaran manusia normal.
"DUAR!"
Freen yang tak siap dengan posisi duduknya kembali dikejutkan oleh Becky yang tiba-tiba saja duduk di pangkuannya sambil memeluk erat dirinya.
Freen menegang sempurna, tubuhnya seketika kaku 'kebetulan macam apa ini?'
Yang bisa dilakukan Freen hanyalah mengelus punggung itu dengan lembut. Sesekali mengusap tengkuk gadis kecil itu. Entah apa maksud dari itu semua. Freen hanya mengikuti nalarnya saja.
'Duh kalau kayak gini mulu bisa-bisa gue yang tegang' monolog Freen didalam hati.
"Syutt, udah dong ga kasian apa nanti mata kamu bisa bengkak lho" kata Freen mencoba menenangkan gadis kecil yang masih terisak itu.
"Hiks, hiks t-tapi masih takut tau" balasnya sambil menggelengkan kepala.
"Kan ada aku, ngapain mau takut"
"Tapi tetep aja takut"
"Kamu bisa peluk aku, kenapa mesti takut sih" jawab freen mencoba menenangkan gadis itu. "Kita bobo ya? Mau?"
"Eum, jangan kemana-mana. Disini aja" katanya terdengar seperti memohon, menggemaskan.
"Maaf ya" kata Freen permisi lalu mengangkat dan memindahkan tubuh itu kesamping dirinya. "Sini" kemudian Freen memberi lengannya agar gadis itu bisa baring didalam dekapannya.
Becky menurut lalu meletakkan kepalanya diantara lengan Freen. "makasih" balasnya lalu pergi kealam mimpi, sementara Freen hanya tersenyum melihat tingkah manja gadisnya.
Emang boleh semanja itu, kan baru kenal. Upss
"Bobo yang nyenyak ya" ujar freen lalu menarik selimut itu sampai ke dada. Freen juga ikut kedalam alam mimpi bersama gadisnya yang sudah lebih duluan terlelap.
Freen tidak bisa tidur, deru napas itu terasa kedalam ceruk lehernya. Hembusan napas hangat milik gadisnya menerpa hingga membuat dirinya memerah. Belum lagi gundukan kenyal itu menempel sedikit ke tubuh bagian samping dirinya.
Duh cobaan apa lagi yang harus hamba terima.
Jantung Freen seperti dikejar anjing, berdetak kencang tak seirama. Bahkan hidung mancung itu malah di gesekkannya di area terlarang khusus nya perempuan dewasa seperti Freen.
Banyak banget cobaan Lo pak, gue sih cuma bisa bantu nyengir doang.
🔻🔺🔻
Pagi harinya Freen terbangun, dia merasakan ada yang menggeliat didalam dekapannya. Gadis setengah bule itu ternyata sudah terbangun.
"Pagi kak" sapanya riang dengan suara khas bangun tidur.
"Pagi juga" balasku tak kalah riang, gadis kecil itu tersenyum menunjukkan deretan gigi rapinya. "Better?" Tanyaku.