Happy reading.......
Sesampainya Freen didekat halte kampus ia melihat ada seorang laki-laki tinggi yang tengah ingin berbuat mesum kepada perempuan yang tengah duduk dihalte. Laki-laki itu memaksa-maksa perempuan yang sedari tadi hanya diam dan tak berkutik.
Freen memperhatikannya dengan seksama, perempuan itu mulai memberontak saat tangan laki-laki itu dengan berani-beraninya mencekal kuat pergelangan tangannya.
Sepertinya Freen kenal dengan perempuan itu.
Perempuan itu masih memberontak kecil, mencoba melepaskan tangannya dan juga menggeluarkan kata umpatan yang membuat laki-laki itu tiba-tiba menjadi emosi dan ingin menamparnya.
Belum sempat laki-laki itu ingin menampar perempuan kecil itu, secara tidak sengaja laki-laki itu tersungkur diaspal jalanan panas bekas terik matahari. Freen datang tepat waktu hampir saja gadisnya ditampar orang asing.
Laki-laki itu menatap nyalang kearah Freen yang telah mendorongnya secara cepat dan sekaligus membuatnya jatuh, siku tangannya sedikit mengeluarkan darah karena tergores dengan kasar diaspal itu.
Gadisnya sempat kaget saat Freen menariknya sedikit kasar kedalam pelukan itu. Saat Freen sedang menenangkan gadisnya, laki-laki itu tiba-tiba saja berdiri dan melayang satu pukulan telak dipunggung Freen.
"Kak awas!" Teriak Becky keras, Freen yang tak siap hanya merelakan punggungnya untuk dipukul.
Freen sedikit meringis akibat pukulan tadi, tiba-tiba saja laki-laki itu menarik Freen kuat sehingga pelukan mereka terlepas dan memberikan bogeman mentah ke pipi Freen.
"Bug" suara nyaring itu membuat laki-laki itu tersenyum sinis kearah wanita yang ada didepannya. Becky menatap tak percaya pada hal yang baru saja terjadi didepannya.
Freen tertoleh kesamping saat laki-laki itu memberikan bogeman keras kepipinya. Freen tahu laki-laki itu tersenyum sinis saat dirinya tak membalas satupun pukulan itu.
"Jangan ikut campur urusan orang! Paham Lo bitch!" Ujar laki-laki itu lalu meludah kearah Freen. Freen merasa geram langsung menariknya sedikit menjauh agar tak mengenai gadisnya.
"Apa Lo bilang? Bitch?! Gue punya nama bajingan!" Ujar Freen menatap dingin laki-laki dengan wajah angkuh itu lalu membalas ludahan tadi.
Laki-laki itu marah saat dikatai bajingan oleh wanita didepan, kemudian dia kembali mengangkatkan tangannya dan menghajar Freen habis-habisan.
Freen tak bergeming dia mulai mencuri star saat laki-laki bajingan itu ingin memukulnya kembali. Freen menarik tangan laki-laki itu dengan kasar lalu menendang kuat dadanya, suara nyaring keluar begitu saja.
Laki-laki itu terbatuk lalu memegangi dadanya yang begitu nyeri, dia tak menyangka wanita didepannya ini cukup kuat. Tak hanya itu, Freen kembali melayangkan pukulan bertubi-tubi dan juga tendangan kuat kearah kelaminnya, membuat laki-laki itu mengerang kesakitan lalu tertunduk dan memegang selangkangan miliknya.
Kini Freen dikuasai oleh emosi namun kesadaran masih tetap stabil, saat Freen kembali ingin melayangkan pukulan, sirine mobil polisi terdengar nyaring di telinganya. Freen menghentikan niatnya saat dua dari lima polisi itu mendekat kearah dirinya dan diikuti oleh Becky disamping polisi itu.
Napas Freen tersengal-sengal akibat kegiatan brutal tadi. Laki-laki itu masih meringkuk, meringis kesakitan karena adik kecilnya ditendang begitu kuat oleh Freen, mungkin saja itu pecah.
"Apa yang terjadi?" Tanya polisi itu yang mengenal Freen.
"Dia melakukan pelecahan seksual pada seorang gadis" ujar Freen datar dan menatap dingin.