Happy reading.......
Akhirnya mereka berdua telah tiba dengan selamat, disalah satu restoran cukup terkenal bintang lima—Jakarta. Restoran itu cukup ramai akan pengunjung.
Freen melangkahkan kaki jenjangnya masuk kedalam restoran seraya menggenggam erat jari-jemari gadis kecilnya, Freen tak terlalu begitu cepat saat melangkahkan kakinya, dia takut gadis kecilnya akan tertinggal dibelakang.
Menggenggam erat dan menariknya lembut agar gadis kecilnya bisa menyetarakan langkah kakinya yang begitu jenjang. Gadis itu juga membawa sebuah bucket bunga tidak besar dan tidak terlalu kecil.
Bunga segar yang dibelinya tadi sebelum menjemput gadis kecilnya.
Beberapa pasang mata memperhatikan keduanya, Becky merasa tidak nyaman segera mengeratkan genggaman itu. Freen tahu akan hal itu, tetapi gadis itu memilih untuk mengabaikan semua pasang mata itu.
"It's okey, semuanya akan baik-baik aja kalau kamu masih sama kakak" bisik Freen pelan menundukkan kepalanya mendekat kearah Becky, gadis kecilnya.
Tatapan mereka masih sama tertuju pada sosok manusia yang tengah berjalan seraya menggenggam satu sama lain. Bahkan beberapa dari mereka ada yang berani memotret dan juga mem videokan aksi itu.
"Gak usah takut, ada kakak disini" bisiknya lagi.
Kemungkinan besar besok mereka berdua pasti viral, dan juga beredar diberbagai forum dunia maya.
Siapa yang tidak mengenal artis yang sedang naik daun itu, Freen sarocha. Artis dan sekaligus CEO dari brand besar Ninetytwo. Freen terkenal dingin tiba-tiba saja membawa seorang gadis bersamanya, mereka tampak serasi seperti pasangan pada umumnya.
Banyak wanita yang mengejar-ngejar Freen secara ugal-ugalan, bahkan wanita-wanita itu tak pernah dilirik sama sekali oleh pemiliknya. Puluhan pertanyaan mulai muncul dibenak mereka masing-masing.
"Ada hubungan apa Freen dengan gadis itu?"
Tak begitu lama, mereka berdua tiba ditempat yang sudah dijanjikan terlebih dahulu. Disana ada mama, papa dan juga Richie, Freen segera menghampiri mereka setelah itu Freen membungkukkan sedikit tubuhnya sebagai tanda hormat.
"Tan, om maaf udah nunggu lama" ujar freen tidak enak. "Tadi jalanan sedikit macet" sambungnya lagi. Sementara papa hanya mengangguk dan mama menyuruh mereka untuk duduk.
Sebelum Freen duduk, dia menyempatkan diri untuk memberi bucket yang dibelinya tadi. Freen memberikan bucket itu pada mama, mama menyambutnya dengan baik, wanita paruh itu tersenyum simpul dan juga tidak lupa untuk berterimakasih.
Saat Freen ingin menarik kursinya gadis kecil itu ternyata masih berdiri tegap ditempat yang sama. Bahkan gadis itu menunggu dirinya dan tidak duduk terlebih dahulu. Entah apa yang dipikirkan Becky.
Freen segera menggeserkan kursi itu kebelakang lalu menyuruh gadis kecilnya untuk duduk terlebih dahulu. Papa dan mama tersenyum penuh arti, bagaimana tidak anak bungsunya yang begitu tak tersentuh tiba-tiba saja seperti anak ayam.
Papa menggelengkan kepalanya pelan, benar-benar seperti sepasang kekasih. "Ayo makan keburu dingin" ujar papa yang hanya diangguki oke mereka.
Saat Freen tidak sengaja melihat gadisnya kesusahan untuk memotong steak itu, Freen dengan cekatan segera mengambil alih dan memotongnya menjadi bagian terkecil yang dapat dikunyah dengan nyaman.
Gadis kecil itu tersentak lalu membiarkan gadis dewasa itu membelahnya menjadi potongan kecil, Richie tersenyum ternyata pilihan adiknya tidak terlalu buruk.
Bukan Freen beberapa tahun lalu dengan sikap dingin yang sudah menyatu darah daging. Tetapi Freen dengan jiwa baru, gadis dewasa itu benar-benar care dan sweet.