Happy reading........
Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, gadis kecil itu terbangun akibat sinar matahari yang masuk secara tidak sengaja dan menerpa wajahnya-menyilaukan.
Gadis itu mulai mengerjap-ngerjapkan matanya membiaskan cahaya yang masuk. Bukannya bangun gadis itu malah memperhatikan Freen yang tengah tertidur pulas disampingnya, gadis dewasanya itu terlihat seperti kelelahan.
Namun itu bukan salahnya, gadis dewasanya itu memang tidak pernah merasa direpotkan oleh dirinya. Walaupun itu adalah permintaan darinya. Posisi masih tetap sama gadis kecil itu masih memeluk Freen dengan erat. Rasanya sangat enggan untuk melepasnya sejenak.
Pelukan itu tetap sama namun sedikit dilonggarkan oleh pemiliknya, Freen lebih baik dengan wajah bare face dan bibir pink alami miliknya. Gadis itu benar-benar dominan masc dengan keadaan seperti ini.
Ingin rasanya bibir itu diciumnya, namun gadis bermarga Armstrong itu tidak memiliki keberanian yang kuat. Dia takut Freen akan tiba-tiba terbangun dengan tindakan itu.
Gadis kecil itu mulai memberanikan diri untuk mengangkat tangannya dari perut Freen dan mulai menyibakkan rambut itu secara perlahan agar pemiliknya tidak terbangun begitu saja.
Rambut hitam panjang nan halus itu kemudian disingkirkan dan diselipkan dibelakang telinga pemiliknya. Beberapa helaian rambut itu berwarna kecoklatan alami yang tumbuh diantara rambut hitam legamnya.
Kulit Freen benar-benar halus untuk saat ini, kulit putih bersih yang hanya tersisa beberapa bekas jerawat palingan satu sampai dua bekas saja. Tapi kulit itu benar-benar halus layaknya pantat bayi.
Freen sebenarnya sudah bangun sejak tadi, tetapi gadis itu malah memilih untuk tidak membuka mata, ia ingin merasakan lebih belaian lembut di kepalanya yang memabukkan, membuatnya kembali mengantuk.
Freen bisa merasakan gadis didepannya ini sedang menatapnya wajahnya lalu mengelus pelan pipinya, menarik-narik gemas lalu mengecup cepat bibir pinknya.
Freen tersentak sekuat mungkin menahan agar tidak menimbulkan reaksi apapun, jantungnya berdebar kencang saat gadis kecilnya cukup berani mengecup bibirnya saat dia masih tertidur.
Sesaat kemudian kegiatan itu terhenti entah apa yang terjadi pada gadis kecilnya, yang jelas Freen tidak tahu.
"Good morning, Bec" ujar freen tiba-tiba dengan suara rendah khas bangun tidur, Freen juga membuka matanya agar bisa melihat apa yang dilakukan gadis kecilnya sekarang.
Gadis kecil itu tampak gugup, "m-morning juga" jawabnya terbata-bata lalu mengalihkan pandangan menatap kearah langit-langit kamar, Freen tersenyum kecil saat gadis itu tiba-tiba gugup.
"Udah lama?" Tanya Freen senantiasa menatap gadisnya dari samping.
"Nggak kok" balasnya, enggan menatap Freen.
Gadis kecil itu benar-benar merutuki kebodohannya, bagaimana Freen bisa terbangun padahal kecupan itu terjadi sangat cepat dan singkat. Yang dirasakannya sekarang adalah malu.
Yaaa....gadis itu malu dengan tingkahnya sendiri, bagaimana tidak gadis itu benar-benar nekat mencuri first kiss orang yang dicintainya saat pemiliknya masih tertidur nyenyak.
Untuk beberapa saat keduanya terdiam, hanya ada sesekali pergerakan dari Freen menguapkan mulutnya, gadis itu terlihat masih sangat-sangat mengantuk.
Kegiatan itu sedikit menarik atensi gadisnya, "kakak ngantuk?" Tanya Becky akhirnya bersuara lalu bergerak menghadap Freen, keduanya saling tatap.
Bisa dilihat Freen benar-benar kelelahan untuk saat ini, tapi gadis itu menolak mentah menyatakan bahwa dirinya tidak kelelahan hanya sedikit, tapi itu tetap sama. Sama-sama 'kelelahan'