Bab10 - Izin

519 48 2
                                    


Happy reading.......

Akhirnya semua berkas-berkas yang menumpuk itu telah usai tepat waktu, saatnya Freen berkemas-kemas untuk pulang.

Seharian ini memang sengaja dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dikarenakan Freen ingin mengambil jadwal liburnya untuk beberapa hari kedepan.

Saat Freen berada didalam perjalanan, dia tidak sengaja menemukan gadis kecilnya yang tengah berdiri didepan halte dekat kampus.

Becky tampak fokus dan memencet-mencet ponsel genggamnya, gadis itu juga tampak mengerutkan keningnya entah apa yang dilihatnya barusan.

Freen segera mendekati dan menghentikan mobilnya pas didepan halte yang tengah ditempati gadis kecilnya. Freen pun akhirnya menurunkan jendela guna melihat gadis kecil itu.

"Mau pulang?" Tanya freen yang masih berada didalam mobil.

"Eh?" Gadis kecil itu tersentak, lalu mendongak. Hampir saja dia menjatuhkan ponsel mahalnya kesemen halte.

"Mau pulang?" Tanya freen lagi menatap gadis kecil yang kini menatapnya juga.

"Iya, tapi udah pesen grab kok" jawabnya tersenyum membuat Freen pun ikut tersenyum lalu gadis yang lebih tua itupun turun dari mobilnya dan berdiri disebelah gadis kecilnya.

"Ngapain?" Tanya Becky tampak bingung. "Kakak nggak mau pulang aja, grab nya bentar lagi dateng" ujarnya memberi tahu namun dibalas dengan gelengan kepala oleh si tua.

Beberapa menit setelah seorang bapak tua datang dan sesekali melirik ponselnya. "Mbak Becca ya?" Tanyanya yang langsung dibalas anggukan oleh pemiliknya.

Saat Becky ingin naik keatas motor, dengan cepat Freen menahan pergelangan tangan gadis kecilnya itu. "Cancel aja" ujarnya membuat dua orang itu menatap bingung.

"Loh, gak bisa gitu mbak" ujar bapak gojek sedikit tidak terima.

"Saya bayar dua kali lipat" balas Freen langsung merogoh kantongnya.

"Kak, nggak usah" ujar Becky dengan gelengan kepala tidak enak, sementara si bapak tua itu malah tergiur dengan uang yang diberikan Freen.

"Gapapa, nih pak uangnya. Makasih"

Setelah bapak tua itu pergi, Freen segera menarik dan membukakan pintu mobilnya untuk Becky. Becky yang pasrah hanya mengikuti saja kemauan gadis yang lebih tua itu.

Kemudian, Freen pun masuk kedalam mobilnya dengan cepat memutar persneling dan menginjak pedal gas, dengan cepat meninggalkan area halte.

"Sorry" kata Freen mencoba membuka obrolan.

"Padahal tadi gak usah repot-repot, kan bisa langsung dicancel."

"Nggak repot kok. Tadinya mau ajak kamu pulang bareng tau-taunya kamu udah pesen grab kan sayang kalau dicancel pas udah perjalanan, jadi sekalian aja pas udah dateng dicancel jadi si bapak yang tadi dapet pendapatan yaa walaupun pada akhirnya bapak tadi kamu cancel" jelas Freen panjang lebar.

"Kasian udah jauh-jauh dateng malah dicancel pas pertengahan"

"Tapi itukan memang resiko pekerjaan mereka kak" kata Becky akhirnya membuka suara karena tertarik dengan pembicaraan barusan.

Forever (FreenBecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang