5||Asma?

2.1K 183 3
                                    


Ruka dan Ahyeon tak sempat berganti baju, keduanya memakai pakaian rumahan saat menemani Chiquita, di perjalanan sesekali mereka mengobrol ringan.

"Adek, sekarang gimana di rumah Ayah? Adek senang disana?" tanya Ruka melihat kebelakang sekilas.

Chiquita bersandar pada pundak Ahyeon, selalu menempel.

"Ya namanya hidup ada senang, ada sedih kak." ucap Chiquita membuat Ruka dan Ahyeon tertawa, bahasa anak kecil ini seperti kutipan facebook.

"Maksud Kakak, Ayah sama istrinya selalu memperlakukan adek dengan baik atau engga?" jelas Ruka, berbicara dengan anak kecil memang harus to the point.

"Baik kok mereka, Kakak tenang aja." ucap Chiquita meyakinkan, dan mendapat anggukan dari Ruka.

"Kalau Kak Rora gimana?" tanya Ruka lagi.

"Kakak tanya aja sendiri sama Kak Rora. Kalau mau tanya Adek tentang Kak Rora, satu kata dihitung lima puluh ribu." ucap Chiquita menggoda Kakaknya.

Membuat Ruka mendengus, sedangkan Ahyeon tertawa terbahak-bahak.

"Dasar bocil mata duitan." ucap Ruka.

Ahyeon menghentikan tawanya, setelah cukup tenang, ia teringat sesuatu.

"Asma Kak Rora masih suka kambuh gak dek?" tanya Ahyeon membuat Ruka melirik melalui kaca spion.

Chiquita merubah posisi duduknya menghadap Ahyeon.

Rora, gadis itu menderita asma sejak umur lima tahun, bulan pertama saat kedua orangtuanya berpisah, hampir tiap malam gadis itu kesulitan bernafas.

Tapi semakin kesini sepertinya asma Rora sudah jarang kambuh, hanya saat kedinginan, menghirup asap, dan banyak pikiran saja.

"Sejauh ini kayaknya jarang sih kak. Terakhir kambuh sekitar dua minggu lalu." raut wajah Chiquita seperti sedang kembali mengingat kejadian tersebut.

Kedua Kakaknya hanya mendengarkan cerita Chiquita. Chiquita ingat betul saat jam dua pagi memutuskan untuk pergi ke kamar Rora, karna ia tidak bisa tidur.

Namun pemandangan yang pertama kali Chiquita lihat adalah Kakaknya dengan nafas tersengal berusaha mencari inhaler.

"Adek takut kalau Kak Rora kambuh, apalagi Kak Rora suka pura-pura gapapa kalau ada Adek." ucap Chiquita terlihat dari matanya memancarkan kekhawatiran.

Chiquita mengerti jika Rora adalah seorang Kakak, yang notabenya selalu melindungi dan menjadi sandaran untuk adiknya.

Tapi bukan berarti Rora harus menyembunyikan kesakitannya sendiri, sebagai saudara Chiquita harus memastikan Kakaknya baik-baik saja kan?

Ahyeon menggenggam kedua tangan Chiquita, seolah menguatkan adiknya, sebenarnya ia sama khawatirnya dengan Chiquita, Kakak mana yang tidak khawatir dengan kondisi adiknya? Apalagi ia tidak bisa memastikan secara langsung karena berada di rumah yang berbeda.

"Adek tenang aja, kak Rora pasti bisa handle sendiri kok. Mungkin asmanya emang udah jarang kambuh, bukannya kak Rora nyembunyiin dari kamu." ucap Ruka menenangkan.

Sebagai Kakak pertama, saat ini hanya bisa meyakinkan Chiquita, tolong ingatkan Ruka untuk bertanya mengenai hal ini kepada Rora, ia harus memastikan adiknya baik-baik saja.

••••••

Asa terlihat kebingungan, matanya mengarah pada seluruh penjuru rumah, tapi gadis itu tak kunjung menemukan tujuannya. Sampai mendapati Pharita yang baru keluar dari kamar Rora.

"Kak Pharita, tau gak Kak Ruka, Ahyeon, sama Adek pada kemana? Aku cari-cari gak ada." tanya Asa, oh tumben sekali Asa bicara seperti ini, membuat Pharita tersenyum geli.

"Lagi pada nganterin Adek latihan basket, gak usah panik gitu." ucap Pharita menggoda Asa.

Asa memajukan bibirnya sedikit, "Sebel banget. Aku gak diajak." ucapnya sambil meninggalkan Pharita yang tertawa karena tingkah yang tak biada dari Asa.

Perihal Chiquita, Asa memang selalu ingin terlibat, apapun itu.

Sedangkan di sisi lain, Rami dan Rora sedang bermain game. Entah apa nama gamenya, yang jelas Rami sedang misuh-misuh pada Rora yang sepertinya dalam game ini mereka menjadi musuh.

"Rora jangan ngincer gue mulu ah, udah tau gue noob." ucap Rami kesal, namun malah membuat Rora tersenyum bangga.

"Udah tau noob, malah mau main sama spek pro player kaya aku." ucap Rora membuat Rami semakin mendengus kesal.

"Gegayaan pro player. Inget kids siapa yang nelpon ngamuk-ngamuk karena lose streak?" ucap Rami membuat Rora mendadak kehilangan moodnya.

Rami mendadak menatap Rora lekat, membuat Rora tak nyaman. "Kenapa sih kak?" tanya Rora heran.

"Kok kamu aga pucet Ra, kamu sesek?" tanya Rami khawatir.

"Iya kak aga sesek, aku belum minum obat." ucap Rora, tanpa menjawab apapun Rami langsung berdiri mencari obat Rora di tas milik Rora.

Setelah menemukan obat Rora, Rami segera mengambil minum yang tadi diantar Pharita, dan segera menyerahkannya pada Rora. Rora menerima dan langsung meminumnya.

"Nih minum cepetan. Jangan kebiasaan nunda minum obat gitu deh Ra, Kakak gak suka." ucap Rami sedikit kesal.

"Iya-iya maaf deh, kan Kakak juga yang ngajakin aku mabar." ucap Rora sambil terkekeh pelan, dan mendapat tatapan samping dari Rami.

"Yeu malah nyalahin gue lo adul."

WHERE'S HOME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang