"Adek kemana sih?" monolog Asa, sudah kesal ia dari tadi celingak-celinguk di dalam mobil tapi tak kunjung menemukan Chiquita.
Asa menepuk keningnya, ia lupa jika di dunia ini ada benda bernama handphone. Dengan segera ia menekan nama adiknya di deretan panggilan.
"Hallo Kak, kenapa?"
"Kamu dimana sih dek? Kakak nyariin kamu tahu." ucap Asa.
"Ngapain nyariin aku, kan Kakak tahu aku jogging."
"Kamu jogging lama banget lagian, cepet dimana adek?" ucap Asa gemas.
"Aku depan di Indomaret Kak, hehe ngadem sambil beli es krim."
"Adek belum sarapan udah makan es krim aja ish!"
"Yaudah sih Kak, udah masuk perut juga."
Asa menggeleng mendengar tutur kata Chiquita, ada saja jawabannya.
"Yaudah, tunggu situ jangan kemana-mana ya sayang."
Asa memarkirkan mobilnya di mini market, pandangannya melihat Chiquita asik sendiri duduk di kursi yang disediakan mini market sambil menyantap es krim, tunggu. Sudah habis empat eskrim? Asa membelak matanya saat melihat bekas eskrim di meja Chiquita.
"Bagus, udah mau abis lima ya dek." ucap Asa menghampiri Chiquita.
Yang dipanggil hanya memamerkan gigi putihnya, dan lanjut menghabiskan sisa es krimnya.
"Siniin."
Chiquita langsung menyembunyikan sisa es krim itu. "Tinggal dikit Kak, tanggung."
"Yaudah sini Kakak yang abisin." ucap Asa mengadahkan tangannya.
Chiquita memanyunkan bibirnya, kepalanya menggeleng cepat. "Jangan please, ini es krim terakhir buat hari ini deh Kak."
"Yaudah sini Kakak liat dulu sisa es krimnya." ucap Asa, tangannya masih mengadah.
Dengan ragu Chiquita memperlihatkan sisa eskrimnya pasa Asa. "Yaudah, abisin aja. Tapi janji ini terakhir ya?" ucap Asa saat melihat sisa es krim Chiquita hanya untuk dua suapan lagi.
Chiquita mengangguk semangat. "Makasih Kakak." ucapnya dengan riang.
Asa tersenyum gemas, ia mengacak rambut Chiquita pelan. Persekian detik senyumnya tiba-tiba berganti menjadi senyum lirih. Pikirannya bertanya, kenapa Bunda benci anak segemes ini?
"Kenapa gak pulang dulu sih Kak? adek bau keringet tau." ucap Chiquita kesal, sebabnya ia merasa badannya lengket, tapi Asa mengajaknya untuk mencari sarapan terlebih dahulu. Sebenarnya masih oke-oke saja jika hanya sarapan, tapi Asa bilang setelah sarapan mereka akan pergi ke taman kota.
"Nanti aja sekalian dek, kamu kan udah mandi tadi pagi." ucap Asa, matanya menatap Chiquita sekilas lalu kembali fokus pada setirnya.
"Kakak gak liat badan aku udah kaya mandi keringet?"
"Nanti juga kering dek." ucap Asa dengan lembut.
"Kering sih, tapi bau." ucap Chiquita sebal, kenapa Kakaknya tidak mau mengerti sih?
"Engga, kata siapa kamu bau? orang minyak telonnya masih kecium banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE'S HOME?
Fanfiction[Selesai] Dua adik terkecil harus berpisah dengan kelima Kakaknya, hidup bersama dengan Ayah dan Ibu tirinya. Dan bagaimana ketujuh saudari itu masih bisa saling berhubungan meski dalam rumah yang berbeda? ; belum direvisi plss, maafin masih beranta...