Pharita sibuk menyuapi kedua adiknya yang sangat lahap menerima suapannya, sesekali keduanya berebut untuk mendapatkan suapan paling cepat, sudah terlihat seperti ibu dengan dua anak.
"Mau dong disuapin juga." canda Ruka.
"Apa sih Kak Ruka, udah gede juga." balas Chiquita.
"Kurang kasih sayang dek, biarin aja." ucap Rora membuat Chiquita tertawa keras.
"Ada apa?"
Suara tersebut membuat mereka langsung menatap pria tinggi kurus itu.
"Ayah?" ucap Rora kaget.
"Ayah gak kerja?" tanya Chiquita.
"Ayah baru pulang tadi malam."
Ruka, Pharita, dan Asa berdiri menghampiri Yesung. Ruka sudah terlebih dahulu merentangkan tangannya memeluk Yesung, namun Yesung tak ada pergerakan, ia hanya mematung menatap anaknya. Membuat Ruka kembali menurunkan tangannya.
"Ada apa kalian kesini?" ucap Yesung lagi.
"Kita cuma nganterin Rora sama adek kok Ayah." ucap Pharita.
Yesung mengangguk mengerti, ia menatap kedua anak bungsunya yang sedang memperhatikannya. "Tangan kamu kenapa?" tanya Yesung.
Ruka, Pharita, dan Asa terlihat saling melemparkan pandangan.
"Ayah, maaf. Adek gak sengaja minum susu kedelai. Itu bekas infus." ucap Ruka, akhirnya ia lagi yang angkat bicara.
"Kalian tidak menjaganya dengan benar?" tanya Yesung membuat Ruka dan Pharita gugup.
"Gak ada yang mau hal ini terjadi, Ayah sendiri masih lalai menjaga anak Ayah." ucap Asa dengan datar.
Yesung menatap Asa tak kalah dingin, sepertinya sifat Asa menurun dari Yesung. "Sepertinya Ayah jadi ragu untuk mengijinkan adik-adik kalian menginap di sana." ucap Yesung lalu pergi.
Chiquita bangkit dari duduknya, menghampiri ketiga Kakaknya. "Kak maafin adek." ucap Chiquita merasa bersalah.
Asa segera mendekati Chiquita, memegang kedua bahu Adiknya. "Kenapa adek minta maaf?" tanya Asa dengan lembut.
"Semuanya gara-gara adek Kak. Adek minta maaf." ucap Chiquita gemetar, mehanan tangis.
Rora ikut bangkit dari duduknya, ia juga ikut mendekati Chiquita. "Ini bukan salah Adek, jangan nangis." ucap Rora.
"Udah-udah, adek kamu gak perlu minta maaf." ucap Ruka.
"Sekarang Kakak anter kalian ke kamar ya, soalnya kita harus pulang." ucap Pharita.
°•°•°•°•°•°
Ahyeon dan Rami sedang menunggu jemputan, keduanya tidak tahu siapa yang akan menjemputnya, karena tadi pagi ia diantarkan oleh Mina.
"Lama banget anjir udah mau satu jam." ucap Rami kesal.
"Sabar kali, udah tau pada sibuk kan tadi pagi." ucap Ahyeon.
"Gara-gara adek kesayangan lo sih." ucap Rami pada Ahyeon.
"Masih mau nyalahin adek Ram?" ucap Ahyeon, lelah.
"Iya, mau nyalahin siapa lagi emang?" sewot.
"Gua lagi males berantem deh." ucap Ahyeon, ia mengedarkan pandangannya ke arah jalan, siapa tau jemputannya datang, jadi ia tidak perlu bertengkar dengan Rami.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHERE'S HOME?
Fanfic[Selesai] Dua adik terkecil harus berpisah dengan kelima Kakaknya, hidup bersama dengan Ayah dan Ibu tirinya. Dan bagaimana ketujuh saudari itu masih bisa saling berhubungan meski dalam rumah yang berbeda? ; belum direvisi plss, maafin masih beranta...