Annyeong! 👋🏻
Monmaap, saya mau beberes lapak dulu ini. Lapaknya berdebu benerrrrr. Udah lama nggak ditengok soalnya wkwk.Tes, tes. Tes 1 2 3. Ini pembaca saya masih belum pada kabur, kan, ya? Haha.
Anyway, saya kembali lagi menulis setelah setahun ngilang wkwk (yakan udah ganti tahun jadi anggeplah setahun kabur gitu ya).
Yak, saya kembali bersama Samira lagi karena saya ngotot ngajak dia muncul. Dari kemaren kemaren dia sibuk mulu alesannya. Mana disuruh nulis cerita bilangnya lupa lah males lah. Isi kepalanya sekarang cuman rumus matematika SD katanya haha.
Dan, kalau udah bawa-bawa Samira intinya cerita ini 80% kisah nyata lah ya. Sisa 20% nya itu modifikasi cerita biar lebih dramatis aja haha. Terus kalau berharap ada konflik yang tegang tegang atau ending yang mencengangkan jangan kemari. Ini genre-nya slice of life belum ganti horor atau misteri/thriller. Oke?
Kok bikin sekuelnya lama amat, Thor?
Ya, karena sebenernya tadinya saya nggak niat mau bikin sekuelnya The Course. Tapi kalau dipikir-pikir kok sayang kalau pengalaman pengalaman Samira yang kadang ajaib itu nggak diabadikan. Jadi ya okelah gaskeun bikin sekuelnya. Samira yang bikin drafnya. Saya mah numpang tenar haha.Btw, saya paling nggak bisa bikin prakata banyak banyak. Bingung mau bahas apa. Intinya kalau kalian pengen komentar, berbagi cerita, atau apapun itu bisa drop ke cerita saya ini ya atau DM via Wattpad juga boleh. Insya Allah saya ladeni asal bukan pinjam seratus. Seratus aja nggak punya apalagi dua ratus, tiga ratus, maratus, dst.
Enjoy your reading guys!! 🎉
