ADIRA : MY PRECIOUS WIFE [END]

38. Perpisahan

"Pada akhirnya perahu yang rusak tidak akan seutuhnya rusak, sekalipun kamu menghancurkannya."

~semesta~

_____________

Satu minggu kemudian...

"Ibu, Adira titip Aya dulu ya sebentar." Ucap Adira memberikan Fayazana kepada Bu Ismi didepan rumah.

"Barang-barangnya udah dimasukin ke bagasi dir?"

Adira mengangguk. "Sudah Bu."

Setelah itu, Adira bergegas masuk kedalam rumah untuk menemui Gema yang belum kelihatan sedari pagi.

Adira menghela nafasnya pelan saat melihat Gema duduk di halaman belakang dengan melamun. Adira perlahan menghampirinya. Dia memberikan sebuah kalung bulan kepada Gema.

"Ini punya kamu." Ucap Adira dan Gema menerima pemberian kalung bulan itu.

Adira menghela nafasnya pelan, lalu duduk disamping laki-laki itu.

"Aku sama sekali gak berfikir hubungan kita sudah sangat jauh ya mas." Ucap Adira memandang kearah depan disaat Gema menoleh kearahnya.

"Dari awal aku yang hamil Syarga, sampai aku hamil anak ketiga." Ucap Adira seraya tersenyum kearah Gema.

"Semua kepahitan sudah aku rasain, tapi kebahagiaan juga lebih-lebih aku rasain." Ucap Adira kepada Gema.

"Kamu itu berhasil buat aku bahagia, kamu juga berhasil buat aku nyaman mas. Jangan pernah menyesali semuanya ya, ingat saja perilaku baik kamu ke aku, jangan yang buruk juga kamu ingat." Tutur Adira, entah mengapa air matanya menumpuk dipelupuk matanya.

"Dir?" Gema memegang tangan Adira.

Adira melepaskan tangan Gema begitu saja membuat laki-laki itu bingung.

"Hanggini bilang sama aku, dia sangat berterimakasih sama kamu karena kamu sudah mau menolong dirinya. Dia sangat senang sekali bisa mempunyai suami sekaligus Dosen seperti kamu mas." Ucap Adira menahan air matanya itu.

"Kesalahan kamu tentang Hanggini, aku bisa mengerti kok, aku sangat mengerti, kamu gak usah khawatir ya. Dan kamu juga gak usah mengingat masalah itu lagi ya, aku cuma mau Hanggini tenang diatas sana."

Gema mengusap pipi Adira dengan tulus. "Hey?"

Adira menarik tangan Gema, entah mengapa dia sangat malas sekali disentuh laki-laki itu.