04

2.2K 244 5
                                    

"Etto, kamu pemuda yang tadi pagi kan?" tanya Hinata mendekati Haikal.

"Benar, itu aku," jawab Haikal tersenyum tipis. Saat tersenyum, ia merasakan seseorang sedang menatapnya dengan seksama. Itu adalah Kageyama, Haikal menoleh ke arahnya.

"Ada apa Kageyama?" tanya Haikal heran, karena sedari tadi Haikal sadar ia selalu dilihat oleh pemuda itu. Lelaki yang ditanyai pun gelagapan menjawab. Karena Kageyama yang tak kunjung menjawab, Hinata membuka suara.

"Dia setter yang ambisi, kalo ada setter lain yang lebih hebat tos daripada dirinya, membuatnya ingin bertanya beberapa hal pada setter lain," ucap Hinata, Haikal paham mendengarnya.

"Jaa, apa ada yang ingin kau tanyakan?" tanya Haikal pada Kageyama.

"B-bagaimana kau bisa toss yang sangat akurat? kau belajar dari siapa? apa posisi mu sebelumnya saat di Indonesia? berapa lama kau bermain voli? apa kau ada latihan khusus untuk meningkatkan keakuratan toss-mu?" tanya Kageyama beruntun membuat Haikal ber-sweetdrop.

"Oi Kageyama, tahu malu dong kalo bertanya," tegur Hinata membuat Kageyama malu.

"Urasai yo boge!" seru Kageyama, Haikal terkekeh melihat tingkah mereka berdua membuat pertengkaran mereka berdua berhenti.

"Daijoubu daijoubu, akan ku jawab. Aku diajari toss oleh Kakekku yang merupakan pelatih voli, Kakekku mengajariku semua posisi di voli, hmm aku sudah bermain voli sejak umur tujuh tahun, kalau latihan khusus aku mungkin hanya sering berlatih toss dengan spiker dan melempar-lempar bola ke dinding, karena aku tidak terlalu minat menjadi setter," Haikal menjawab semua pertanyaan Kageyama, kecuali satu.

"Lalu apa posisi mu saat di Indonesia?" tanya Hinata penasaran, hal itu membuat Haikal terdiam dan menyuruh mereka berdua mendekat, kemudian berbisik, "posisiku dulu di Indonesia menjadi libero, tapi karena ada masalah pribadi aku memutuskan menjadi wing spiker," bisik Haikal, mereka berdua yang mendengar sontak berteriak.

"APAA?" teriakan Hinata dan Kageyama menarik perhatian semua orang yang berada di gym.

"Shutt, jangan keras-keras, aku hanya memberitahukannya kepada kalian berdua, tolong jaga rahasia ku," bisik Haikal dibalas anggukan mantap mereka berdua.

"Berkumpul!" panggil pelatih Ukai membuat semua anggota berkumpul ke arahnya.

"Kita akan mengadakan latih tanding, enam lawan enam. Karena Kinoshita sedang pulang kampung. Haikal akan ikut latih tanding," ucap pelatih Ukai.

"Tim 1 Hinata, Kageyama, Haikal, Tanaka, Narita, Daichi. Tim 2 Ennoshita, Nishinoya, Sugawara, Asahi, Tsukishima, Yamaguchi," ucap Pelatih Ukai membagikan tim.

Saat ini latih tanding sudah mencapai set keempat, dimana tim 1 menang 2 set dan tim 2 menang satu set. Haikal menerima bola yang mengarah padanya dan memberikannya kepada Kageyama. Kageyama mengarahkan set up ke arah Tanaka dan Tanaka memukulnya.

"Yosh, akan ku sikat!" seru Tanaka semangat. Bola jatuh di daerah lawan. Hinata tos bersama Tanaka dengan penuh semangat. Tanaka juga tos dengan Kageyama yang masih belum terbiasa. Tanaka lalu melihat ke arah Haikal, ia menuju Haikal dengan mengangkat kedua tangannya. Haikal yang peka juga mengangkat dua tangannya.

"Hore!" seru Tanaka dan Haikal yang tersenyum. "Nice receive," puji Tanaka pada Haikal, "Arigatou senpai," Haikal sedikit membungkuk.

Yamaguchi men-servis bola ke arah lapangan tim 1, namun berhasil di receive Daichi. Bola di toss ke arah Tanaka, namun bisa di receive Nishinoya. Sugawara men-toss bola ke arah Asahi yang siap memukul bola.

Dukk, Haikal berhasil menerima bola dengan lututnya. Bola lalu di toss Kageyama ke arah Hinata namun melesat dan menuju ke arah Haikal. Haikal terkejut melihat bola yang diumpan padanya. Namun, ia dengan senang hati memukul umpannya. Bamm, bola jatuh di daerah lawan.

"Itu rolling thunder?," tanya Hinata berbinar, "benar, rolling thunderr!" teriak Nishinoya dengan pose aneh. Haikal terkekeh mendengarnya.

"Nice kill Haikal," puji Kageyama pada Haikal, "Arigatou, nice toss Kageyama," balas Haikal mengacungkan satu jempolnya.

Kini Tim 1 sudah set point, Hinata berlari ke sisi lapangan yang tidak ada blockernya, lalu memukulnya. Bamm, tim 1 menang. Latih tanding sudah selesai, namun..

"Tolong satu set lagi," ucap Hinata bersemangat. Kageyama pun juga,"tolong satu set sekali lagi," ucap Kageyama. Pelatih menghela napas dan melihat ke arah Daichi, "kapten, nasihati anggota—," ucapan Ukai terhenti melihat kapten dan seluruh anggotanya menatap Ukai dengan yakin. Karena tak bisa berbuat apa-apa, Ukai mengiyakan permintaan mereka.

Haikal melihat mereka sedari tadi dan tersenyum tipis, "inilah tim yang aku cari," batin Haikal semangat.

Sudah 2 set latih tanding dan Hinata belum puas, "Kageyama, kau masih kuat kan?" tanya Hinata pada Kageyama yang sedang minum. Kageyama mengangguk lalu berjalan ke arah lapangan. "Haikal, tolong berikan bolanya," pinta Kageyama yang diangguki Haikal. Kini mereka bertiga latihan sekali lagi.

"Oi oi oi, kalian tidak lelah ya?" tanya Tanaka memasang tampang terkejut. Setelah Hinata sudah melompat dan memukul bola, tiba-tiba pintu gym dibuka dengan kencang, mengagetkan ketiga anak yang masih latihan.

"Kalian mau kan?" tanya Takeda sensei.

"Ke mana?" tanya Hinata.

"Tokyo," ucap Takeda sensei memperlihatkan lembaran kertas.

"Tokyo? maksudnya, Nekoma?" tanya Hinata berbinar, Haikal mengernyit tak mengerti.

"Latih tanding ya?" tanya Kageyama.

"Iya, tapi kali ini bukan Nekoma saja, Fukurodani, Shinzen, dan Ubugawa akan ikut serta. Mereka ada di daerah Kanto sama seperti Nekoma," ucap Takeda sensei.

"Berkat Pelatih Nekomata, Karasuno bisa ikut serta dalam latih tanding ini," lanjut Takeda sensei.

"Kesempatan ini tidak boleh kita sia-siakan!" seru Takeda sensei disahut teriakan penuh semangat anggota volly.

"Akhirnya aku bisa melihat set-up itu lagi," ucap Kageyama dengan api membara. Membuat sosok berambut puding yang berada di Tokyo merinding karenanya.

"Kali ini aku akan melindungi kalian sampai menang," sahut Nishinoya semangat.

"Ayo hajar aliansi Preman Kota!" teriak Tanaka bersemangat. Tsukishima dan Yamaguchi tertawa mendengarnya.

"Aku yakin, mereka yang dibicarakan merasa merinding," batin Haikal tertawa kecil.

"Jadi, apa kalian mau ikut?" tanya Takeda sensei. "Ya, kami ikut!" seru semua anggota, termasuk Haikal.

T
B
C

Gagak Tanpa Sayap (Haikyuu x Male oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang