Setibanya di tempat camp pelatihan, anak Karasuno turun dari bis dan disambut anak Nekoma.
"Wah, itu Tokyo Tower?" tanya Hinata pada Kenma sambil menunjuk menara transmisi.
"Ee.. bukan, itu hanya tower transmisi biasa," jawabnya bingung menjelaskan.
"Miyagi tidak punya tower transmisi ya?, perkataan Hinata jadi deja vu banget," tanya Kuroo pada Daichi.
"Bagi kami yang anak desa, tower transmisi itu seperti Tokyo Tower!" seru Daichi tak terima.
"Hoi, kau memalukan diri sendiri. Lagian kan kita di Saitama," timpal Suga.
.
.
.
"Yosh! kali ini kita akan mengganti pemain tanpa ampun, jadi bersiap-siaplah!" seru Ukai memperingatkan."Osu!" seru anak Karasuno.
Latih tanding pun dimulai, Karasuno melawan Fukurodani. Di awal pertandingan, Fukurodani mendapat poin karena toss Kageyama yang terlalu pendek. Namun, Hinata menyadari umpan yang sekarang berbeda dari yang dulu.
"Terkejut ya? kalian berdua kan sudah berlatih keras selama ini," batin Haikal saat melihat duo sinting itu bertatapan satu sama lain.
Pertandingan pun berlanjut, hari ini Karasuno sangat tidak kompak dan tak seperti biasanya. membuat semua orang dari sekolah lain bingung. Dimulai dari servis Asahi yang out, serangan sinkronisasi yang gagal dilakukan, sampai Nishinoya yang gagal mengumpan karena terlalu jauh. Yah, sesuai perkiraan, mereka kalah telak.
Haikal tidak diturunkan di babak ini. Karena saat Ukai ingin menurunkan Haikal, Haikal menolak, ia memberi alasan.
"Biarkan di babak ini mereka terus bertanding, Mereka harus berlatih banyak agar serangan baru mereka bisa sempurna, dan mereka menemukan titik keberhasilannya. Mereka membutuhkan banyak waktu untuk berevolusi," ucap Haikal disertai seringai miring pada Ukai. Ukai pun ikut tersenyum miring.
Karena mereka kalah, sebagai hukuman mereka berlari menaiki gunung ala Shinzen.
Setelah menjalankan hukuman, Haikal kembali ke gym dan melihat Ubugawa tengah bertanding dengan Shinzen. Haikal minum, "Apa yang harus kulakukan untuk membantu timku," batin Haikal berpikir keras.
Kling!
Rasa seperti otaknya menyala dengan terang seperti lampu, ia lalu memandang dua sekolah itu yang sudah selesai bertanding. Tak terasa pertandingan mereka telah berakhir dan pemenangnya adalah Ubugawa.
•••
Malam ini Karasuno sedang berlatih di gym satu, gym yang lumayan kecil seperti gym Karasuno. Anak-anak Karasuno berkumpul dan berlatih untuk melatih serangan masing-masing."Cih," decih Asahi melihat servisnya yang dari tadi keluar.
"1 2 3," hitung Suga lalu Tanaka, Daichi, Ennoshita berlari bersamaan, mereka berlatih serangan sinkronisasi. Namun gagal karena mereka tidak kompak, mereka lesu karena daritadi serangan itu tidak berhasil juga.
"Bagaimana ini, mereka sepertinya membutuhkan seorang guru," gumam Ukai.
Haikal yang mendengarnya lantas berucap, "Aku sudah memanggilkan guru yang tepat, tunggu sebentar," perkataan Haikal membuat semua orang yang di gym terhenti dengan kegiatannya dan menatap Haikal.
"Sebentar lagi sam—," ucapan Haikal terpotong karena pintu gym dibuka dan menampilkan kapten Shinzen dan anggotanya serta kapten Ubugawa yang memasuki gym.
"Maaf membuatmu menunggu lama, Haikal," ucap kapten Shinzen.
Seketika semua orang mematung dan berteriak, "HEEE?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagak Tanpa Sayap (Haikyuu x Male oc)
Fiksi RemajaHaikal Fahrezi namanya, seorang libero yang terkenal dengan julukan Penjaga Gila dari negara asalnya. Namun, terjadi sesuatu tidak mengenakkan membuat dirinya pindah ke Jepang untuk melanjutkan belajarnya. Di Jepang ia bergabung dengan sebuah klub v...