Pada hari senin di kelas 1-5 di SMA Karasuno...
"Festival?"
"Ya, festival," jawab Ryuuguji — sang ketua kelas.
"Selama dua hari? kita akan melakukan apa saja?" tanya seorang siswi.
"Di hari pertama, akan diadakan festival olahraga antar klub. Jadi ini bukan perkelas ya, melainkan antar klub di SMA Karasuno ini," jelas Ryuuguji.
"Dan di hari kedua, kita akan membuka beragam festival di dalam kelas masing-masing. Bisa semacam cafe, teater, museum, dan toko aksesoris juga boleh," sambung Emma — wakil ketua kelas.
"Ohh.." para siswa yang menyimak hanya ber-oh ria.
"Dan kita akan berdiskusi mengenai festival di kelas. Jadi, kita akan mengadakan apa?" tanya Miyuki — sekretaris kelas.
"Bagaimana kalau kita menggelar drama saja?"
"Drama sudah membosankan, bagaimana kalau cafe? pasti seru!"
"Haishh aku malas melayani, mendingan konser saja."
"Enak banget ngomongnya, anak klub musik disini cuma 2 orang tau."
"Haishh, mereka malah berdebat," Emma memijat keningnya karena pusing mendengar perdebatan di depannya.
"Aku tau!" seru Reiko berdiri dari duduknya, menarik perhatian seluruh anggota kelas.
"Bagaimana kalau rumah hantu," saran Reiko dengan senyum tengil. Ia merupakan siswi terjahil di kelas 1-5.
"Rumah hantu mah sudah biasa, lagian orang Jepang sudah kenal hantu-hantu disini," celetuk seorang siswa.
"Bagaimana kalau hantu di negaraku? hantu di negaraku seram-seram tau," ucap Haikal sambil memperlihatkan setan-setan di Indonesia dari Gogeul.
"Hii, mereka serem-serem! baiklah kalau begitu, siapa yang memilih rumah hantu!" seru Ryuuguji mengangkat tangannya sambil tersenyum jahil. Walau Ryuuguji ketua kelas, ia anak yang jahil loh.
Sebagian besar anak kelas 1-5 mengangkat tangannya, secara bersamaan mereka juga ikut tersenyum jahil. Kelas 1-5 akan membuat semua pengunjung mereka ketakutan.
Di sisi lain, Yachi bergetar ketakutan, 'aku takut hantu.' Batin Yachi.
"Tenang saja Hitoka-chan, kau di bagian pembelian tiket," ucap Miyuki yang mengerti keadaan Yachi. Seketika Yachi pun menghela napas lega.
"Yang bisa gambar tolong buat poster dan spanduk rumah hantu ya!"
"Oke!" seru orang-orang yang bisa menggambar, termasuk Yachi.
"Haikal, kamu yang menentukan peran hantunya ya," ucap Ryuuguji.
"Baiklah," Haikal berjalan ke depan kelas lalu melihat satu-persatu teman sekelasnya.
"Jiro, kau jadi tuyul ya." Tunjuk Haikal pada Sanjiro, lelaki terpendek di kelas 1-5. Sebenarnya dia tidak terlalu pendek sih, cuma karena di kelas ini lelakinya pada tinggi-tinggi, jadinya dia keliatan pendek.
Maaf kalo ada yang tersinggung
"Oke!" seru Sanjiro bersemangat. Coba saja kamu tau Jiro.. tuyul itu seperti apa :"
"Yurika, kau jadi kuntilanak," tunjuk Haikal pada seorang perempuan berambut panjang bersurai hitam.
"Kau jadi pocong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagak Tanpa Sayap (Haikyuu x Male oc)
Ficção AdolescenteHaikal Fahrezi namanya, seorang libero yang terkenal dengan julukan Penjaga Gila dari negara asalnya. Namun, terjadi sesuatu tidak mengenakkan membuat dirinya pindah ke Jepang untuk melanjutkan belajarnya. Di Jepang ia bergabung dengan sebuah klub v...