32

1.3K 146 59
                                    

"Kenapa kita belum jalan juga?" tanya seseorang berambut ikal pada Kuroo dengan nada datar. Ia lelah, dan sekarang harus berdiam diri di mobil menunggu sesuatu yang tidak ia ketahui.

"Sabar dikit bisa gak sih? dia lagi ke minimarket sebentar, Omi," balas Kuroo sambil menoleh ke belakang kursi penumpang.

Prot

Prot

"Uhuk uhuk," Kuroo terbatuk-batuk ketika cairan antiseptik tersemprot tepat pada wajahnya.

"Kiyoomi teme!" serunya kesal.

Sedangkan pelaku yang menyemprot handsanitizer pada Kuroo hanya acuh tak acuh, "jangan menoleh padaku, rambut dan wajahmu banyak kumannya." Ucap Sakusa memasang raut muka jijik.

"Sialan!" desis Kuroo. Sakusa memejamkan matanya tidak peduli dengan kekesalan sepupunya.

Cklek

"Maaf menunggu lama," ucap seseorang lalu duduk di sebelah Kuroo. Sakusa tidak peduli dan tetap memejamkan mata.

Prot

Prot

Prot

Haikal menyemprotkan handsanitizer di sekujur badannya, karena ia mengerti bahwa sepupunya sensitif dengan yang namanya kuman. Kalau kalian tanya dimana ia mendapatkan handsanitizer, ia dia memang selalu membawanya kalau ingin membersihkan tangannya. Haikal memang suka kebersihan, tapi tidak se-obsesi Sakusa.

Sedangkan Sakusa yang mendengar suara semprotan beberapa kali mengernyitkan kedua alisnya. 'Apa orang itu memakai handsanitizer? baguslah kalau dia mengerti keadaanku,' batinnya.

"Lama sekali kau, Ezi!" seru Kuroo sambil menyalakan mesin mobil.

'Ezi? seperti pernah dengar,' kernyit Sakusa dalam hati.

"Hehe... gomen, aku bertemu Kageyama tadi disana," kata Haikal. Kuroo berdengus pelan sebagai tanggapan.

"Oh ya, aku membeli minuman dan cemilan, kau pilih yang mana?" Haikal menawarkan barang belanjaan yang ia beli tadi.

Kuroo melirik sekilas kantung plastik di tangan Haikal, "ada matcha dan keripik kentang?" tanyanya.

"Ada."

Kuroo mengangguk puas, "bagus, sisakan untukku."

Haikal menoleh ke belakang dan mendapati sosok lelaki berambut ikal dengan masker yang melekat di wajahnya, dan hanya terlihat sepasang mata yang sedang memejamkan matanya.

Namun jangan salah, walaupun dia terlihat tertidur, sebenarnya dia orang yang sangat waspada. Lihatlah, di kedua tangannya terdapat dua buah handsanitizer yang siap menyemprotkannya jika seseorang berani menyentuhnya.

Haikal tersenyum cerah, 'kau tidak berubah, Omi.'

Haikal merogoh yuzu tea dan snack keju dari kantung belanjaan.

"Omi-kun," panggil Haikal.

Sakusa, yang sedang berusaha tenggelam ke alam mimpi dibuat terbangun seketika, sedikit kesal karena ada yang berani membangunkan tidurnya.

Ia membuka matanya, dan nampak jelas sosok lelaki bersurai hitam memberikan sebuah minuman dan cemilan yang merupakan kesukaannya. Tunggu, bagaimana dia tau?

Hingga akhirnya Sakusa sadar ketika menatap matanya, ia mengenali iris biru itu. Iris biru kelam yang waktu itu menenangkannya di kegelapan malam.

Sudah lama ia merindukan sosok itu, sosok yang kehadirannya sudah ia tunggu selama sebelas tahun ini. Dan kini, sosok itu akhirnya muncul tepat di depannya, dan tersenyum padanya.

Gagak Tanpa Sayap (Haikyuu x Male oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang