09.15 JST
Attention please!
"Aku" = Bhs. Jepang
"Aku" = Bhs. Indo
'Aku' = Batin"Kita sudah sampai," ucap Sanjiro mematikan mesin mobil. Mobilnya sudah diparkirkan di samping rumah, jadi mereka tinggal turun dari mobil.
"Akhirnya sudah sampai," ucap William sambil meregangkan badannya yang sakit.
Ia melihat seseorang yang berada di sampingnya. Dia adalah Haikal, anak itu sedang tertidur. Tak sampai disitu, William mendengar dengkuran kecil yang berasal dari Haikal.
'Huhhh....dasar bocah kebo,' batin William sambil menghela napas panjang. Ia mengambil botol minum lalu menuangkan sedikit air pada telapak tangannya, ia lalu memercikkan air itu ke wajah Haikal.
Tes
Tes
Tes
Haikal yang sedang tertidur dibuat mengernyit kala wajahnya terasa basah. Namun berusaha mengabaikan itu, ia kembali tidur dengan tenang.
Tes
Tes
Lagi-lagi ia merasa beberapa butir air mengenai wajahnya. Ia heran, apakah atap mobil pamannya ini berlubang sampai air hujan pun memasuki mobil? itulah pikirnya.
Muak karena butiran air yang terus mengenainya, ia akhirnya membuka matanya.
Jeng
Jeng
Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah wajah Kakeknya yang terus menatapnya dengan tangan yang bersiap memercikkan air lagi.
Haikal akhirnya bangun dari tidurnya, "ughh.. apaan sih?" keluhnya sambil mengucek matanya.
"Bangun, kebo banget sih jadi orang," kritik William.
"Hoamm.. siapa suruh bangunin orang jam 3 pagi," nguap Haikal dan ia kembali memejamkan matanya.
Tak membiarkan dia tertidur lagi, William langsung mengusap wajah Haikal dengan air yang berada di tangannya.
"Haikal, kita sudah sampai. Ayo turun," ucap Sanjiro.
"Ck, iya-iya aku bangun," decih Haikal. Ia langsung bangun dari tidurnya, meski matanya masih mengerjap-ngerjap kantuk.
Sanjiro yang melihat tingkah keponakannya hanya menggeleng-geleng kepala. Ia langsung keluar dari mobil lalu menuju bagasi untuk mengeluarkan barang-barang Haikal dan William. Kedua Kakek dan cucu itu juga ikut keluar dari mobil.
Sambil membawakan barang bawaan Haikal dan William, Sanjiro berjalan menuju pintu rumah, diikuti keduanya di belakang.
Haikal yang membuka pintu rumahnya, karena tangan Sanjiro yang penuh.
Cklek
"Tadaima," ucap Haikal, Sanjiro dan William. Mereka melihat ruang tamu yang kosong tak ada orang, namun terdengar suara berisik dari arah dapur.
"Okaerinasai, darling~"
Terdengar suara yang lembut, halus nan hangat menyapa indra pendengaran mereka bertiga. Suara tersebut berasal dari dapur.
Seorang wanita datang dari dapur dan menyambut mereka.
"Ayah!" seru wanita itu lalu berhambur ke pelukan William.
"Bagaimana kabarmu sayang? sehat?" tanya William sambil mengelus rambut putrinya.
"Tentu saja aku saaangaaat sehat!" jawabnya dengan semangat.
"Syukurlah kalau begitu."
"Apakah bocah cecunguk itu menjagamu? apa dia membuatmu sedih? beritahu aku, nanti aku akan menghukumnya," tanya William tertuju pada Sanjiro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagak Tanpa Sayap (Haikyuu x Male oc)
Roman pour AdolescentsHaikal Fahrezi namanya, seorang libero yang terkenal dengan julukan Penjaga Gila dari negara asalnya. Namun, terjadi sesuatu tidak mengenakkan membuat dirinya pindah ke Jepang untuk melanjutkan belajarnya. Di Jepang ia bergabung dengan sebuah klub v...