Hallo teman-teman jangan lupa di bantu vote dan komennya yaaa!
Terimakasih...Selamat Membaca...
Sepanjang perjalanan menuju Hotel tempat Rey menginap, Gracia terus menangis karna mengingat kesalahan terbesar yg telah ia lakukan dalam hidupnya. Merelakan masa depannya pada Shani yg tidak lain adalah kakak kandungnya sendiri, yg sedang dalam pengaruh minuman alkohol dan yg lebih parahnya lagi kini Shani sama sekali tidak mengingat tentang apa yg sudah di lakukannya kepada Gracia. Hal itu kini membuat Gracia benar-benar merasa hancur dan rapuh, sekaligus merasa takut akan terjadi suatu hal yg tidak di inginkan kedepannya. Bagaimana nanti kalau ia sampai hamil? Siapa yg akan bertanggung jawab, sementara Shani saja tidak mengingat dengan apa yg telah mereka lakukan.
Tidak hanya meratapi nasibnya yg malang, tetapi kini rasa penyesalan dan rasa bersalah tengah menyelimuti perasaan Gracia. Dimana ia benar-benar menyesali perbuatannya, dan merasa bersalah pada kekasihnya Rey. Yg selama ini belum pernah ia izinkan untuk menyentuh tubuhnya sama sekali, jangan kan menyentuh. Bahkan untuk sekedar mencium bibirnya pun Gracia tidak pernah mengizinkannya, sedangkan dengan Shani semalam Gracia bisa dengan sepasrah dan sesuka rela itu memberikan seluruh tubuhnya tanpa penolakan sedikitpun hanya karna di iming-imingi janji manis oleh Shani yg mengatakan akan selalu ada untuknya setelah apa yg sudah mereka lakukan malam itu.
Apa memang sebesar itu rasa sayang Gracia terhadap Shani, sampai-sampai ia rela mengorbankan segalanya?
Tanpa sadar karna sejak awal masuk kedalam taxi online Gracia terus menangis, kini ia telah sampai di depan lobby Hotel tempat Rey menginap. Namun supir taxi online yg tidak enak untuk mengajak Gracia bicara karna melihat Gracia yg sedari tadi terus menangis, memilih untuk mendiamkan Gracia terlebih dulu sampai-sampai akhirnya Gracia tersadar kalau mobil yg ia tumpangi sudah berhenti entah sejak kapan.
"Lho pak, kenapa kita berhenti?" Tanya Gracia dengan suara paraunya, sambil menatap ke arah supir.
"Maaf kak, tapi kita udah sampai ke lokasi sesuai titik tujuan" jawab supir tanpa menoleh dan hanya menatap Gracia dari spion tengah.
"Astaga ya ampun, maaf ya pak saya ga sadar. Nih pak uangnya, ambil aja kembaliannya. Makasih ya pak" ucap Gracia sambil menyerahkan beberapa lembar uang berwarna merah, dan buru-buru keluar dari taxi online itu.
Berjalan dengan sedikir tergesa, Gracia mulai menghampiri meja resepsionis untuk menanyakan di mana kamar tempat kekasihnya itu mengingap. Tanpa menunggu waktu lama, petugas resepsionis itu pun memberitahu pada Gracia dimana kamar tempat Rey menginap. Beruntung Rey saat ini sedang ada di kamarnya, karna sejak semalam kekasihnya itu memang tidak bisa di hubungi.
Gracia berjalan menyusuri lorong hotel menuju kamar Rey, setelah sampai didepan pintu Gracia terdiam sejenak untuk memastikan nomor kamar yg telah diberitahu oleh petugas resepsionis. Setelah yakin, barulah Gracia mengetuk pintu kamar Rey.
TOK TOK TOK
Tiga kali ketukan yg Gracia lakukan tidak membuat penghuni kamar keluar untuk membuka pintunya, sampai akhirnya ketukan yg ke lima barulah membuat Rey membuka pintu kamar itu dan keluar dari dalam kamarnya. Rey yg terlihat baru bangun tidur karna hanya menggunakan celana boxer tanpa menggunakan kaos, cukup terkejut melihat kedatangan Gracia yg tiba-tiba sudah berada didepan kamarnya.
"Hai sayang, ko kamu bisa ada disini sih?" Tanya Rey dengan wajah bingung dan sumringahnya, melihat kedatangan Gracia. Tidak perduli dengan penampilannya yg jauh dari kata rapih, karna ia memang baru bangun tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Sister, To Wife
General Fictionbagaimana jadinya jika kakak beradik yg sudah lama tidak bertemu dan berpisah bahkan sejak mereka masih kecil, namun ketika kembali dipertemukan setelah dewasa malah ada kejadian yg tidak mengenakan? penasaran sama kelanjutan ceritanya? baca terus d...