"Awas Ly, hati-hati!"
Rakha menuntun tangan kanan Serly sementara Mala menuntun tangan kirinya. Mereka hampir tiba di tempat kejutan ulang tahun gadis itu, tinggal naik beberapa anak tangga lagi.
Hari ini Serly resmi berusia 17 tahun. Setelah dirayakan dengan sederhana bersama keluarga, malam ini giliran teman-teman Serly yang merayakannya dengan lebih meriah.
"Masih jauh, Mal?" tanya Serly yang pandangannya terhalang slayer.
"Udah kok. Ini udah sampai. Bentar, ya."
Mala berpindah ke belakang Serly dan bersiap melepas penutup mata gadis yang malam ini memakai dress selutut itu.
"Siap, Ly?"
Serly mengangguk.
"Satu...dua...tiga!"
"HAPPY BIRTHDAYYY SEERLYYYYYYY!!!!"
Serly menutup mulutnya lengkap dengan mata yang berkaca-kaca. Para sahabat dan teman sekelasnya berdiri sambil membawa spanduk besar bertuliskan Happy Sweet Seventeen Serly Lovania.
Serly tahu tempat ini, tempat nongkrong paling hits di daerahnya. Ia pernah nyeletuk ingin merayakan ulang tahun di sini. Tak disangka teman-temannya mengabulkan keinginan Serly.
Tempat makan itu didekor sedemikian rupa dengan hal-hal yang disukai Serly. Dari musik sampai boneka koala. Bahkan hidangan yang tersaji pun sebagian besar adalah menu favoritnya, yaitu sushi.
Musik menyala. Vio, Gracia, dan Mala memperdengarkan suara merdu mereka lewat lagu Happy Birthday dilanjut dengan tiup lilin.
"Selamat memperingati hari lahir, Serly Lovania. Doa dari kita udah kita sampaikan langsung ke Tuhan. Sekarang giliran Serly yang make a wish, ya?"
Vio membawa kue lebih dekat ke hadapan Serly.
"Makasih temen-temen," ucap Serly yang telah berlelehan air mata. Ia terharu. Benar-benar terharu. Tepuk tangan menggema setelah Serly selesai meniup lilin.
"Yeay! Potong kue, dong."
Serly mengangguk. Ia melakukan apapun yang teman-temannya inginkan. Dari memotong kue, menyuapi mereka satu-persatu, menari, bahkan memperdengarkan suara emasnya. Malam ini ia sungguh bersenang-senang.
"Ly, sebenernya gue udah siapin kado seperangkat alat make up buat lo," cicit Mala, "tapi gue tinggal di rumah karena ada hadiah yang jauh lebih istimewa."
"Apa Mal?"
Dengan senyum cantik, Mala mengeluarkan ponsel dan memberikannya pada Serly, "lihat sendiri!"
Serly menerima ponsel Mala dan memeriksa apa yang ingin sahabatnya tunjukan.
"Mal..."
"Gimana, Ly?"
"Ini serius?" Serly menatap tak percaya potongan email di ponsel Mala
"Serius dong."
"Aaaaaa Joaaa!!!"
Serly girang bukan main dan langsung memeluk Mala. Sebelum berangkat Mala sengaja membuka email lebih dulu. Awalnya ia seperti Serly, terkejut dan tak percaya. Namun email itu memang datang dari Kak Marsha, seorang penyanyi muda yang single nya tengah booming. Kak Marsha mengundang Serly untuk duet menyanyikan singlenya. Tentu saja undangan itu menjadi kado terbaik malam ini. Setidaknya, masih menjadi kado terbaik. Serly benar-benar bahagia.
Namun di antara kebahagiaan itu, Serly menemukan sebagian dari dirinya yang merasa kesepian. Bahkan alunan musik pun tak mampu menutupi celah hening itu. Ia merasa semua ini masih tak cukup sempurna tanpa kehadiran seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS
Romance"Nggak ada benar atau salah perihal mencintai. Tapi, kalau menurutmu kita memulainya dengan cara yang salah, ayo melanjutkannya dengan cara yang benar." Tak ada yang seindah jatuh cinta di usia remaja. Afan dan Serly merasakan keindahan itu bersama...