Rachel berjalan menyusuri lobi kampus yang masih sunyi, tentu saja karena jam baru menunjukkan pukul tujuh pagi kurang sekian menit.
Disebelahnya seperti biasa ada Leandra yang tangannya digandeng oleh Rachel karena memang dasarnya sudah menjadi kebiasaan mereka setiap harinya.
Sepanjang jalan Leandra terus menggerutu, kesal pada Rachel yang mengajaknya ke kampus sepagi ini, biasanya juga tidak pernah pikir Leandra.
Entah ada apa dengan Rachel hari ini, dia tau Rachel itu produktif dan rajin, tapi kalau begini mah namanya kerajinan.
Leandra yang niatnya habis sholat subuh pengen tidur lagi malah kena teror telpon oleh Rachel, ngajakin ngampus pagi-pagi buta padahal kuliah mereka aja dimulai jam 9.
"Sepi banget kampus ya" ucap Rachel sambil menebarkan senyumannya, Leandra yang mendengarnya merengut.
"Ya lo harap apa? Ini jam 7 aja belum, gue ngerasa kita jadi anak SD lagi deh Chel!" Leandra sedikit ngegas, ia bahkan belum sempat mandi tadi pagi karena tentunya lebih memilih melanjutkan tidurnya barang sejenak pikir Leandra meskipun ia sendiri belum puas, untung saja mandi gak mandi dia tetap slay.
"Tapi gue suka suasananya, damai tenang, biasanya kan rusuh mulu, berisik." Rachel berucap sembari menghirup udara segar di pagi hari.
"Lagian lo ngapain sih ngajakin gue pagi-pagi buta kesini, kelas kita itu jam 9 Chel, masih 2 jam-an lagi, lo gabut ya?"
"Gue lagi pengen doang..." Rachel menoleh ke Leandra dengan wotadosnya
Mendengarnya Leandra terperangah, pengen katanya.
Ingin sekali Ia menenggelamkan Rachel di Palung Marina kali ini. Ia sampai mengorbankan tiga hal di awal hari hanya gara-gara Rachel yang katanya pengen doang itu.
Tapi nyatanya Leandra lebih merenungkan perkataannya sendiri perihal Rachel yang gabut, seorang Rachel gabut itu seperti sesuatu yang langka, dia tau sekali betapa produktifnya Rachel, ada saja yang dikerjakan gadis itu.
Faktanya adalah Rachel memang tidak ingin orang-orang mengetahui keahliannya.
Namun selama 3 tahun ini atas saran orang-orang terdekatnya Rachel membuat ahh... lebih tepatnya dibuatkan platform untuk membagikan karya-karyanya tanpa orang-orang tau bahwa si empunya adalah seorang Rachel Evans.
Sebuah Channel YouTube yang dikhususkan untuk musik-musik ciptaan Rachel juga cover Rachel untuk lagu-lagu milik musisi lain, juga sebuah Instagram Account tempat Rachel membagian beberapa hasil lukisannya.
Channel YouTube dengan nama 'l'am a Secret' bukanlah sebuah channel abal-abal, ada sekitar 8 juta subscribers aktif di sana dengan viewer yang selalu berada di kisaran angka dua digit tayangan setiap vidio musik baru dikeluarkan, belum lagi dengan trandingnya.
Walaupun dalam satu-dua belum tentu Channel itu upload, karena semua proses produksinya di lakukan oleh Rachel sendiri dan apa yang diunggah mengikuti mood si yang punya.
Pun dengan nama Channel-nya tentu Rachel sendiri yang memikirkannya, harapannya dengan nama itu para viewersnya paham bahwa dirinya sama sekali tidak ingin dicari tau dan cukuplah mereka menikmati karyanya saja.
Sedangkan untuk akun Instagram lukisannya, username yang dipilih Rachel adalah @mymind. Seperti namanya tempat itulah wadah bagi Rachel membagikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk lukisan.
Tentu saja tidak semua lukisan Rachel dipajang di sana, hanya sebagian saja, karena ada beberapa lukisan yang maknanya terlalu privasi untuk Rachel dan tentu saja dia tidak ingin membaginya apalagi untuk orang luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (on going)
General Fiction"Di dunia ini, ada beberapa hal yang disebut takdir, sisanya adalah pilihan" ~unknow~