Rachel dibuat bingung sendiri, ia merasa sikap Leandra akhir-akhir ini menjadi berbeda padanya. Leandra jadi tak banyak bicara ketika bersamanya.
Kasusnya tidaklah sama seperti tempo hari ketika gadis itu menjadi lebih kalem. Tapi entah perasaannya saja, Leandra seperti menjaga jarak dengan dirinya.
"Leandra kenapa?"
Itulah pertanyaan yang selalu terngiang-ngiang di pikiran Rachel akhir-akhir ini.
Apakah dirinya memiliki salah terhadap sahabatnya itu, namun sekeras apapun Rachel memikirkannya, ia tetap tak menemukan masalah apapun diantara mereka.
Rachel pun tak memilih memendam pertanyaan itu seorang diri dan sudah pernah ia utarakan pada orang yang bersangkutan, namun jawaban Leandra sama sekali tak memuaskannya.
"Emang gue kenapa? Gue gapapa, perasaan lo aja Chel, gue ngerasa biasa aja."
Seperti itulah jawaban Leandra ketika tempo hari Rachel bertanya padanya.
Mulut Leandra memang berkata tak ada apa-apa, namun yang dirasakan Rachel berbeda. Bahkan kini mereka sudah sangat jarang kemana-mana berdua, karena Leandra selalu saja beralasan sibuk dengan kegiatannya sendiri.
Rachel berjalan di lorong kampus setelah bertemu dengan dosen pembimbingnya. Ia lumayan rutin bimbingan dan sedang sibuk penelitian sana-sini untuk proposalnya.
Begitu pula dengan Leandra, judul skripsi gadis itu juga sudah diterima, namun ketika Rachel mengajaknya untuk mengerjakan skripsi mereka bersama-sama, gadis itu selalu beralasan bahwa ia sibuk dengan urusan lain dan akan mengerjakannya sendiri. Rachel sendiri bahkan tak tau apakah Leandra benar-benar sudah mulai mengerjakan skripsinya atau tidak.
Padahal niat Rachel mengajak Leandra juga agar hubungan mereka menjadi hangat kembali, tapi Leandra bertingkah seperti mereka baik-baik saja, padahal Rachel merasa tak seperti itu.
Ketika gadis itu hendak berbelok ke parkiran tak sengaja kedua matanya menatap Leandra sedang berada di kantin fakultas bersama teman-temannya yang lain yang Rachel ketahui mereka adalah anak-anak dance.
Gadis itu terlihat tertawa bahagia bersama mereka, tawa yang jarang sekali Rachel lihat akhir-akhir ini.
Rachel pun mengubah haluannya menuju kantin untuk menghampiri Leandra.
Jaraknya tak terlalu jauh, namun di sepanjang jalan, ada beberapa orang yang menyapa gadis itu dan dibalas Rachel dengan ramah.
Keadaan kantin tak terlalu ramai. Selain anak-anak dance, hanya ada beberapa mahasiswa lain yang terlihat sedang mengisi perut. Namun tawa dari para anak dance yang membuat suasana terasa begitu ramai.
Rachel berjalan mendekat menuju ke sebuah meja panjang di mana Leandra dan para anak-anak dance berada.
Salah satu anggota dance yang menyadari keberadaan Rachel tersenyum melihat gadis itu dan Rachel juga membalas senyuman anggota itu.
Anggota itu langsung memberi isyarat pada Leandra untuk menoleh ke belakang, karena posisi Leandra membelakangi Rachel.
Leandra pun memutar sedikit tubuhnya dan terkejut ketika ia mendapati Rachel tengah berdiri beberapa langkah di belakangnya, disertai dengan senyuman khas gadis itu.
"Lea!" Sapa Rachel sambil melambaikan tangan.
Leandra sontak langsung berdiri dan menghampiri Rachel, dan membawa Rachel sedikit menjauh dari anak-anak dance yang terlalu berisik.
"Lo ngapain di sini Chel?" Sebenarnya Leandra bertanya dengan nada biasa, namun karena situasi mereka sedang tak baik, maka pertanyaan dari Leandra itu sukses membuat senyum Rachel luntur seketika. Ia merasa Leandra terganggu dengan kehadirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (on going)
Genel Kurgu"Di dunia ini, ada beberapa hal yang disebut takdir, sisanya adalah pilihan" ~unknow~