"Dia merokok? Bukankah dia..."
"Tuan? Giliran mu" Ucap sang kasir kepada Mark yang hanya berdiri jauh dari kasir.
Mark pun tersadar dan langsung menghampiri sang kasir dan membayar semua barang belanjaannya, setelah itu ia pun segera keluar mencari keberadaan Haechan yang tiba tiba menghilang.
"Kemana dia pergi?" Ucapnya seraya melihat kanan dan kirinya, lalu ia pun menyimpan barang belanjaannya dan kembali mencari Haechan yang sudah menghilang.
Tidak jauh dari mini market ia pun menghetikkan langkahnya saat melihat Haechan yang berdiri sendirian di depan sebuah toko yang sudah tutup sedang menyesap rokoknya, ia pun menghampirinya dan langsung merebut rokoknya dan membuangnya.
Haechan menatap Mark tidak percaya dengan apa yang di lakukannya "Apa kau gila?" Ucap Haechan dengan wajah kesalnya.
"Seharusnya aku yang mengatakan itu, apa kau sudah kehilangan akal sehat mu? Kau sedang hamil dan kau merokok?" Ucap Mark.
Mendengar ucapan Mark membuat Haechan reflek tertawa seraya menatapnya dengan kesal "Apa aku tidak salah dengar? Sunbae populer ini berbicara seperti itu?"
"Apa kepala mu terbentur sesuatu saat kau sedang balap? Atau kau mabuk lagi? Ah jika begitu tidak seharusnya kau mendekatiku, agar aku tidak menggoda mu lagi" Ucap Haechan seraya menatap Mark dengan sinis.
"Bukankah kita tidak saling mengenal? Jadi peduli apa kau sampai menahanku? Apa aku menggunakan uangmu? Ahh benar, itu sudah seharusnya menjadi konsekuensinya kan?"
Mark hanya diam menatap Haechan yang tampak sangat kesal padanya, entah kenapa mendadak tenggorokannya begitu sakit membuatnya tidak bisa untuk mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Jung Mark, apa kau takut kedua orangtua mu mengetahui hal ini? Apa kau takut tuan Lee Taeyong kecewa padamu?" Ucap Haechan membuat Mark langsung menatapnya.
Bagaimana Haechan tahu Taeyong adalah orangtuanya? "Kau..."
"Kau tidak usah khawatir Jung Mark, kau tidak usah repot repot untuk bertanggung jawab juga aku tidak membutuhkan itu, lagipula diingatanmu aku hanyalah seorang laki laki penggoda yang memancing mu lebih dulu, aku akan menepati janjiku saat kau bilang jangan pernah menyesal dengan apa yang aku perbuat..."
"Kau tidak usah repot repot menjauhiku, jijik padaku, tidak usah Jung Mark, aku sudah terbiasa melakukan semuanya sendirian dan kali ini juga aku akan melakukannya sendirian, jika suatu saat kau mendapatkan info bahwa diriku mati jangan lupa ucapkan bersyukur" Haechan pun membalikkan tubuhnya membelakangi Mark, lalu sedikit menolehkan kepalanya.
"Aku juga tidak sudi melahirkan bayiku di dunia yang jahat ini, bayiku tidak membutuhkan orang seperti mu" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Mark yang masih terdiam.
Rahang Mark mengeras tangannya pun terkepal, apa yang Haechan katakan seharusnya membuat hatinya merasa lega karena berarti ia tidak perlu bertanggung jawab karena semua yang terjadi adalah kecelakaan, dirinya dengan Haechan pun tidak saling mengenal jadi seharusnya ini selesai dan dirinya bisa menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
Tapi anehnya jantungnya mendadak berdenyut sakit dan ingatan seorang anak yang ada di mimpinya kembali terbayangkan, apa semua ini? Sebenarnya apa yang direncanakan oleh Tuhan? Kenapa begitu sulit dan membingungkan seperti? Dan kenapa mulutnya itu tidak berdaya untuk membalas satu persatu ucapan Haechan.
"....Ya seharusnya aku lega, dia juga tidak peduli dengan kehamilannya" Ucapnya seraya berjalan kembali menuju motornya yang masib terparkir di depan minimarket dengan barang belanjaannya.
Drrtt! Merasakan ponselnya berdering Mark pun segera mengambilnya dan mengangkatnya.
"Ada apa Sungchan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Omegaverse | (MAKRHYUCK) RE-WRITE
Fanfiction[BL] [OMEGAVERS] [MPREG]. ✎ : Haechan sama sekali tidak tahu bahwa selama ini dia hidup di dunia ABO, sedari kecil ia sama sekali tidak mengetahui tentang apa itu Alpha? Beta? Dan Omega? Lalu kenapa tiba tiba dia menjadi omega? Bahkan hamil? [04062...