Haechan menghelakan nafasnya setelah ia berhasil pergi dari apartemen Mark di pagi hari tanpa diketahui pemiliknya, ia langsung menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi bus dan menatap keluar jendela bus.
"Dia sama sekali tidak pantas menjadi ayah" Ucapnya seraya menyentuh perutnya.
"Lagipula siapa yang menginginkan dia menjadi ayah? Cih"
"Hmm, apakah aku akan siap nanti?" Wajah Haechan kembali menjadi murung mengingat kandungannya sekarang sudah menginjak 12 minggu, dan perutnya pun sudah menampakkan buncitan sedang.
Waktu berjalan dengan cepat sampai tidak terasa ia juga sudah melewati hari harinya sendirian, selalu berusaha ikhlas dan menerima fakta ini semua memang pantas ia dapatkan "Aku benar benar takut, aku tidak bisa bayangkan bagaimana aku harus menyambutmu saat kau benar benar lahir nanti"
"Aku sama sekali tidak memiliki pengalaman menjadi orangtua, kau tahu sedari kecil pun aku jarang sekali di beri kasih sayang oleh papah, itu terjadi pada saat aku sudah besar dimana aku sudah terbiasa hidup tanpa adanya peran orangtua di hidupku..."
"Dan nanti itu akan terjadi padamu, kau akan lahir tanpa mengetahui siapa ayahmu siapa kepala di keluarga mu, kau hanya akan tahu bahwa kau terlahir dari omega tanpa seorang ayah alpha, apa kau siap nak?"
Haechan menyenderkan kepalanya pada jendela bus menatap jalanan yang mulai dibasahi oleh air hujan "Apa kursi ini kosong?"
"Ah iya duduklah..." Ucap Haechan langsung terdiam saat melihat seorang pria cantik yang berdiri di sampingnya dengan perutnya yang sangat besar.
Pria cantik itu tersenyum lalu duduk di samping Haechan seraya memegangi perutnya yang sangat besar "Terimakasih banyak, untung saja aku mendapat kursi jika tidak aku harus berdiri sambil menahan perut ini"
Menyadari Haechan yang terus memperhatikan pria itu langsung tersenyum "Ingin menyentuhnya?" Tanya pria tersebut langsung membuat Haechan tersadar.
"Ah aku...bolehkah?" Ucap Haechan.
Pria itu tersenyum lalu mengambil tangan Haechan dan menempatkannya di bagian perutnya yang sangat besar itu "Biasanya dia akan menendang sebelah sini jika dia merasakan sentuhan tangan" Ucapnya.
Haechan sedikit terkejut ketika tangannya merasakan pergerakan membuat pria di sampingnya tidak bisa menahan tawanya karena melihat wajah terkejut Haechan yang menggemaskan "Dia selalu menendang lumayan keras ketika ada orang yang mau menyentuhnya"
"Apa ini sakit?" Tanya Haechan dengan wajah penasarannya.
"Tergantung, tapi aku lebih sering terkejut di banding merasakan sakit karena mereka juga merasakan apa yang kita rasakan, saat kita sedih, senang, atau dalam keadaan apapun mereka selalu tahu dan merasakannya..."
"Karena itu mereka akan bergerak untuk memberikan respon bahwa mereka merasakan apa yang kita rasakan" Ucap pria itu seraya mengusap perutnya sendiri.
Haechan menatap kagum pria cantik di sampingnya ini, pria itu terlihat sudah sangat dewasa dan siap untuk menghadapi semuanya, apakah Haechan bisa menjadi seperti pria itu?
"Siapa nama mu?" Tanya pria itu pada Haechan.
"Seo Haechan..." Pria itu tersenyum manis seraya menatap Haechan "Jeon Wonwoo..."
Haechan mengangguk seraya tersenyum lalu kembali menatap jalanan dari dalam bis "Sudah berapa bulan?"
"Maaf?" Haechan menolehkan kepalanya menatap bingung Wonwoo yang bertanya padanya.
Pria cantik bernama Wonwoo itu menatap Haechan lalu memperhatikan bagian perut Haechan yang sedikit terbuka itu "Sepertinya sudah masuk di 12 minggu lebih, iyakan?" Ucapnya seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Omegaverse | (MAKRHYUCK) RE-WRITE
Fanfiction[BL] [OMEGAVERS] [MPREG]. ✎ : Haechan sama sekali tidak tahu bahwa selama ini dia hidup di dunia ABO, sedari kecil ia sama sekali tidak mengetahui tentang apa itu Alpha? Beta? Dan Omega? Lalu kenapa tiba tiba dia menjadi omega? Bahkan hamil? [04062...