20 - Feel bad

621 87 0
                                    

"Hyung tunggu hyung..."

Hendery menghentikkan langkahnya lalu menatap Haechan yang berdiri menghadangnya "Hyung dengarkan aku dulu"

"Ini bukan semuanya salah Mark, aku juga bersalah karena sudah memancing dia" Ucap Haechan seraya menatap Hendery sedikit takut.

"Seharusnya kau marah padaku saja..."

"Untuk apa?" Hendery menatap Haechan dengan raut wajahnya yang masih kesal.

"Untuk apa aku marah padamu? Siapa yang di rugikan disini? Apa Mark di rugikan?"

Hendery mengusak rambutnya sedikit kasar seraya memalingkan wajahnya berusaha mengontrol emosinya, namun wajah wajah mengesalkan rivalnya itu masih terngiang ngiang di benaknya dan ingin sekali ia menghabisinya sekaligus tadi jika Haechan tidak segera menariknya pergi.

"Haechan-ah, kau tahu perbedaan alpha dengan omega kan? Walaupun kau baru mengetahuinya tapi aku yakin kau sudah tahu perbedaan dari omega dan alpha, kau seperti ini gara gara siapa? Jika aku tahu dari awal bajingan itulah pelakunya, sudah aku habisi dia dari dulu" Ucap Hendery dengan penuh amarah.

Melihat Hendery yang tampak sangat marah membuat Haechan merasa bersalah, ia pun tidak tahu jika selama ini Hendery mengenal Mark bahkan mereka berdua tidak memiliki hubungan yang baik, lagipula kenapa laki laki itu harus muncul di saat saat seperti ini? Ia juga sedikit merasa bersalah karena meninggalkan Mark yang sudah babak belur di habisi oleh Hendery tadi.

Haechan pun melangkah mendekati Hendery lalu mengenggam tangan hyungnya yang memerah "Maafkan aku hyung, tapi kau tidak perlu sampai memukulinya, kau tahu kedua orangtuanya berteman sangat dekat dengan Papah dan Mae"

"Haechan-ah, kakak mana yang tega melihat orang yang sudah menghancurkan hidup adiknya berkeliaran begitu saja? Kau tahu betapa aku menyayangimu? Kau satu satunya adikku yang aku sayangi Haechan" Ucap Hendery membuat Haechan semakin merasa bersalah.

Haechan hanya mengangguk lalu memeluk tubuh Hendery, walaupun Hendery sedang dalam keadaan marah melihat adiknya seperti ini pun ia tetap tidak tega dan pada akhirnya ia membalas pelukan Haechan mengusap kepalanya dengan lembut dan penuh sayang.

"Aku akan tetap merahasiakan ini dari Papah dan Mae, tapi jika bajingan itu tetap mendekatimu aku tidak akan segan segan menghabisinya lagi"

≫≫≫≫

Cklek!

"Mark? Itu kau nak?"

Mark berjalan masuk ke dalam rumah seraya menunduk menutupi wajahnya yang sudah habis terluka "Ya Bubu ini aku"

"Astaga?? Ada apa dengan wajahmu?" Melihat wajah Mark dipenuhi dengan lebam membuat Taeyong terkejut dan langsung menghampiri anaknya.

Mark hanya diam seraya memalingkan wajahnya merasa tidak tega melihat wajah terkejut orangtuanya "Aku tidak apa apa, aku baik baik saja"

Taeyong menatap Mark dengan wajah khawatirnya seraya menangkup wajah anaknya "Baik baik saja katamu? Lihat wajahmu nak, apa kau berkelahi lagi? Astaga, ayo kita obati dulu lukamu"

Taeyong pun menggandeng tangan Mark menuju ruang keluarga dan mendudukkannya di sofa, lalu ia pun peegi untuk mengambil alat dan obat untuk mengobati luka luka yang ada di wajah Mark.

"Kau kenapa hyung?" Mark menolehkan kepalanya dan melihat kedua adiknya yang sudah berdiri di belakanganya.

Melihat kakak tertua mereka terluka, Jeno dengan Sungchan langsung menghampiri dan memperhatikan wajah Mark yang sudah di penuhi dengan lebam dan luka goresan "Shhh apa kau berkelahi lagi hyung? Lihat keningmu sampai sobek seperti itu" Ucap Sungchan yang merasa ngilu melihat luka sobek di kening Mark.

Omegaverse | (MAKRHYUCK) RE-WRITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang