Brak! Mark menendang pintu apartemenya dengan kasar lalu masuk ke dalam dengan Haechan yang berada di atas gendongannya, ia begitu terburu buru bahkan tidak peduli dengan knop pintunya yang hampir rusak karena di buka paksa olehnya.
Ia langsung membawa Haechan ke ruang tengah apartemennya lalu membaringkannya di atas sofa, melihat Haechan bernafas tersenggal senggal dan tubuhnya yang dibanjiri oleh keringat dengan cepat Mark langsung mengambil remote pendingin ruangan dan menyalakannya agar membuat Haechan tidak merasa kepanasan.
Mark langsung menutupi kembali hidungnya saat feromone Haechan mulai menyebar disekitarnya "Aku harus mengambil obatnya" Ucapnya lalu berlari menuju kamarnya.
"Seharusnya ada disini" Mark membuka semua laci meja dan lemarinya.
Mark mengacak rambutnya frustasi sembari memperhatikan Haechan yang terlihat bergerak gerak tidak nyaman, ia pun berjalan ke arah ranjangnya lalu berlutut dan mengecek bagian bawah kasurnya harap harap benda itu ada disana dan untungnya benda itu benar benar ada di sana, ia pun langsung mengambil benda itu dan menariknya membawanya keluar.
Terlihat sebuah kotak hitam berukuran sedang dan bertuliskan 'Property of Lee Taeyong' "Untung saja Bubu masih menyimpannya disini, aku harap ini masih bisa di pakai" Ucapnya lalu membawa kotak itu keluar dari kamarnya.
Mark pun menyimpan kotak itu di atas meja lalu ia pun memakai masker dan mengecek suhu tubuh Haechan yang panas karena efek dari heat yang dia alami membuat tubuhnya pun terkena suhu tinggi "Ahhh shit! wearing a mask doesn't help at all" Ucapnya lalu menarik maskernya.
"Papah...aku lelah" Mark yang tengah membuka kotak seketika langsung terdiam lalu menatap Haechan di sampingnya.
Haechan kembali bergerak tidak nyaman dengan keringatnya yang bercucuran dari kening sampai lehernya dan air matanya pun ikut bercucuran membuat Mark terdiam bingung "Aku harus melakukannya dengan cepat" Ucapnya lalu mengambil sebiah suntikan dan botol kecil berisikan cairan berwarna merah muda.
Mark pun mulai membuka penutup suntikannya lalu menusukkannya pada bagian tutup botol obat yang akan di suntikannya pada Haechan, dengan perlahan dan penuh ke hati hatian Mark langsung mengolesi bagian tangan Haechan menggunakan alkohol lalu mulai menyuntikkan obatnya sampai habis.
Haechan sedikit meringis ketika jarum suntikannya mulai menusuk bagian tangannya lalu beberapa detik kemudian ia mulai bernafas dengan teratur dan detak jantungnya mulai kembali stabil, Mark yang melihat obatnya bekerja dengan cepat langsung terduduk lemas di bawah sofa, ia bernafas dengan lega karena akhirnya ia bisa mengatasi heat Haechan.
Walaupun masalahnya belum benar benar selesai karena setelah ini Mark harus menenangkan sesuatu di bawahnya yang menegang karena efek terlalu banyak menghirup feromone Haechan yang begitu pekat dan manis, tapi ia sedikit heran setelah mencium feromone Haechan untuk pertama kalinya, bau feromone yang Haechan keluarkan sedikit asing dan jarang Mark cium.
Baunya tercium lebih manis dan lembut tapi sebelum ini baunya tidak selembut sekarang, saat diperjalanan feromone Haechan benar benar menusuk hidungnya sampai ia pun sedikit kewalahan karena harus menahan hasratnya sendiri.
"Kau memang aneh Seo Haechan..." Ucap Mark seraya menatap Haechan yang tertidur.
Apa mungkin karena efek Haechan tengah hamil? Entahlah dirinya pun tidak tahu karena ini pun untuk pertama kalinya ia menghamili seorang omega, Mark menatap Haechan lalu matanya turun menatap bagian perut Haechan yang tertutupi oleh jaketnya, dengan perlahan ia membawa tangannya berniat ingin mengambil jaketnya dan menggantinya dengan selimut.
Mark sedikit terkejut saat jaketnya tidak sengaja sedikit menarik baju yang dikenakan Haechan sampai sedikit terbuka memperlihatkan baby bump nya yang sudah mulai terlihat, melihat bagian perut Haechan membuat Mark terdiam tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang, Haechan benar benar hamil.
Entah kenapa tiba tiba Mark ingin sekali menyentuh perut Haechan dan tangannya pun langsung reflek menyentuh bagian atas perut Haechan yang terasa aneh untuknya.
"Sangat lembut" Gumam Mark tanpa sadar seluruh tangannya sudah menyentuh bagian perut Haechan.
Mark terdiam menatap dan merasakan perut Haechan yang hangat dan lembut itu, ia sedikit terkejut saat sesuatu terasa bergerak gerak di bawah tangannya yang besar "Apa itu..."
Seketika Mark terdiam ketika sebuah bayangan melintas di benaknya, ia melihat anak kecil laki laki yang pernah ia temui di dalam mimpi bersama dengan seorang laki laki, Haechan. Tengah berdiri dan tersenyum padanya, anak laki laki itu melambai lambaikan tangan padanya seraya tersenyum dan memanggilnya 'Papah'.
Tidak terasa setetes air mata jatuh mengenai lengannya, ia langsung tersadar dan merasa bingung kenapa dirinya menangis tiba tiba "What the fuck...what's goin on?"
≫≫≫≫
Haechan membuka matanya dengan perlahan menyesuaikan pandangannya dengan cahaya ruangan yang begitu terang menyilaukan pandangannya, ia pun bergerak mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap sekelilingnya.
"Dimana ini?" Ucapnya menatap asing ruangan yang ia tempati ini.
Ia pun menolehkan kepalanya dan melihat Mark yang tertidur di bawah sofa dengan posisi duduk "Mark Jung?"
Seketika ia langsung teringat kejadian tadi siang dimana heat nya tiba tiba datang tak tahu waktu, pasti Sungchan merasa bingung kenapa dirinya pergi tiba tiba, dan sepertinya Mark Jung yang sudah membawanya ke tempat ini.
Ia menatap Mark yang tertidur lalu berpikir kenapa pria itu mau melakukan hal ini? Membantunya yang tengah heat? Bukankah dia sendiri yang selalu menjauhinya karena tidak mau mengakui kesalahannya karena sudah menghamilinya.
"Aku harus cepat cepat pergi" Ucapnya lalu beranjak dari atas sofa dengan perlahan agar Mark tidak terbangun.
Grep! Haechan langsung menolehkan kepalanya saat tangannya ditahan oleh Mark yang sudah menatapnya "Mau kemana?" Ucapnya.
Haechan memalingkan wajahnya seraya berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Mark "Aku harus pulang" Ucapnya tanpa menatap Mark.
Mark menolehkan kepalanya menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, ia pun berdiri dengan tangannya yang masih menggenggam erat pergelangan tangan Haechan "Lihat jamnya, kau tidak bisa pulang selarut ini"
"Selarut ini?" Haechan pun menatap jam dan terkejut saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, selama itu kah dirinya tertidur?
"Kau tidak akan bisa pulang dengan keadaan seperti ini" Ucap Mark lalu melepaskan genggamannya dan menatap Haechan.
"Menginaplah disini, kau bisa pulang di pagi hari nanti" Ucapnya membuat Haechan menatapnya bingung.
Mark menatap Haechan yang kebingungan lalu ia pun mengambil sebuah handuk yang sudah ia siapkan di atas meja dan memberikannya pada Haechan "Mandilah feromone mu sangat menyengat, pakai baju itu" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Haechan.
Haechan menatap ke arah sofa lain dan melihat sebuah baju dan celana yang sudah siap "Apa apaan?" Ucapnya seraya menatap Mark yang pergi masuk ke dalam kamarnya
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Omegaverse | (MAKRHYUCK) RE-WRITE
Fanfiction[BL] [OMEGAVERS] [MPREG]. ✎ : Haechan sama sekali tidak tahu bahwa selama ini dia hidup di dunia ABO, sedari kecil ia sama sekali tidak mengetahui tentang apa itu Alpha? Beta? Dan Omega? Lalu kenapa tiba tiba dia menjadi omega? Bahkan hamil? [04062...