²

222 17 0
                                    

UNTUK DIBACA BUKAN DITULIS ULANG!!

HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!

INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!

DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

"Semua orang yang kita kenal akan pergi. Tapi sebelum merelakan mereka pergi. Genggam mereka, sekuat yang kita bisa."

_Rais Adhdhiyab Al Amin_




Happy reading

pagi ini sepeti biasa lia dan bilqis pergi kesekolah dengan baju putih abu abu nya.

pagi ini mungkin berbeda dengn pagi biasanya bagi lia asal nya sedari tadi senyuman dibibir perempuan itu sama sekali tak luntur, hal itu pun yang membuat bilqis sahabatnya merasa heran terhadap sifat lia yang berbeda.

"are you okeyy lia??" tanya Bilqis,

"okeyy banget li"

Bilqis yang mendengar jawaban dari sahabatnya sedikit bingung lantas senyuman Lia masih belum hilang.

"Lia kamu tau gak sih?? Kan kata orang senyum itu ibadah tapi jangan kita senyuman terus nanti dikira orang gila__" pernyataan Bilqis kali ini mampu membuat Lia langsung membuat lekungan di bibir nya menjadi datar.

"Kamu nyindir saya kah bilqis?" Tanya Lia yang membuat Bilqis terkekeh pelan.

"Makanya Lia kamu cerita kamu kenapa senyum melulu sih___"

"Nah jadi gi-"

"Pagi anak anak semuanya sekarang buku buku halaman 48 ya..."

Belum sempat Lia bercerita guru yang mengajar dikelas nya tiba tiba masuk dan langsung memulai pelajaran.

"Aisss datang pulak lah die___" batin Bilqis, Bilqis seperti ini bukan tak suka belajar melain kan guru yang sedang mengajarinya ini selalu memaksa nya untuk membuka cadar yang dirinya pakai.

"Nanti Lia cerita___" ucap Lia dengan nada lesu.

"Itu yang pakai cadar masih gak mau di buka juga cadar nya?? Ini sekolah negeri bukan pesantren ataupun sekolah agama" jelas guru tersebut.

Dam

Seperti yang Bilqis pikirkan guru tersebut akan bertanya seperti itu terus meneruskan sampai sampai membuat Bilqis bosan dengan pertanyaan nya.

"Jawaban saya masih sama Bu..saya masih gak mau buka" jawab Bilqis dengan jawaban yang sama.

"Terserah kamu lah..."

4 InsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang