²⁰

139 10 1
                                    

BUAT DI BACA BUKAN. BUAT DITULIS ULANG!!

HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!

INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!

DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!

WALLAHI KAMI GAK RIDHO CERITA KAMI DI COPY!

BERKARYA SENDIRI ITU LEBIH SERU!

KAMI SUDAH BIKIN NIH CERITA SAMPAI OTAK KAMI SEPERTI INGIN PECAH..

JADI TOLONG HARGAI...

HAPPY READING

"JANGAN GUGUP...INGAT PESAN YANG SAYA BILANG TADI!!"  teriak seorang pemuda yang sangat Bilqis dan semua orang disana kenal.

Dia adalah Rais Adhdhiyab.

Mendengar Bilqis yang mengucapkan salam dengan gugup Rais langsung berlari dan kearah penonton dan memberikan semangat kepada sosok perempuan yang dirinya kagumi dalam diam.

Bilqis yang mendengar teriakan semangat yang di berikan oleh Rais hanya bisa tersenyum tipis di balik cadar nya itu.

Dirinya pun mulai mencoba menenangkan rasa gugup nya sembari mengingat perkataan Rais sebelum naik ke atas panggung tadi.

"Bismillah... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ulang Bilqis kembali beda nya kini dirinya merasa lebih percaya diri.

"WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH"

"Alhamdulillah..segala puji bagi Allah Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, hari ini saya Tasmira Bilqis Tsabita akan membawakan pidato yang berjudul kejujuran adalah landasan utama dalam kehidupan yang bermoral"

"Kejujuran bukan hanya sekadar berbicara sesuai dengan fakta atau kenyataan, tetapi juga tentang konsistensi antara pikiran, kata-kata, dan perbuatan kita."

"Kejujuran menciptakan kepercayaan, dan kepercayaan adalah pondasi dari setiap hubungan yang sehat, baik dalam keluarga, masyarakat, atau lingkungan kerja."

"Rasulullah SAW adalah teladan kejujuran yang sempurna. Beliau dikenal sebagai "Al-Amin," yang berarti "Orang yang Dipercayai." Kejujuran beliau melekat dalam setiap aspek kehidupan, dan hal itu menjadikan beliau panutan bagi kita semua."

"Kejujuran bukan hanya saat kita diawasi, tetapi juga saat kita berada dalam situasi yang sulit atau tidak ada yang melihat. Kita harus menjadi jujur bahkan ketika berhadapan dengan godaan untuk berbohong atau menyembunyikan kenyataan yang tidak menyenangkan."

Cukup lama Bilqis menampilkan pidato nya, rasa takut yang semula menghantui nya kini hilang begitu saja.

Rais, laki laki itu yang melihat perempuan yang dirinya kagumi berada di panggung tanpa sadar dirinya tersenyum.

Tapi senyuman itu langsung di hapus dengan cepat, dirinya harus tetap menjaga pandangan nya.

Bagaimana pun Bilqis tetap bukan mahram nya.

"Sekian pidato dari saya...disini saya pamit undur diri assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...."

"WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...."

prok

Prok

Prok

Beberapa orang yang ada disana memberikan pujian berupa tepuk tangan yang cukup meriah tetapi ada beberapa santri putri yang tak memberikan tepukan itu.

4 InsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang