²⁸

137 14 0
                                    


BUAT DI BACA BUKAN. BUAT DITULIS ULANG!!

HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!

INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!

DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!

WALLAHI KAMI GAK RIDHO CERITA KAMI DI COPY!

BERKARYA SENDIRI ITU LEBIH SERU!

KAMI SUDAH BIKIN NIH CERITA SAMPAI OTAK KAMI SEPERTI INGIN PECAH..

JADI TOLONG HARGAI...

Happy reading

_Terkadang pembully itu tidak membully mereka yang lemah, terkadang ada pembully yang membully seseorang karena iri dengan kecantikan, kepintaran dan hal hal lain nya_

~Tasmira Bilqis Tsabita~

Di pagi hari saat semua nya sudah mulai beraktivitas melalukan kegiatan sehari hari, berbeda dengan pemeran utama di novel ini.

Alsyar, pemuda itu terlalu lelah dengan pekerjaannya, selesai menunaikan shalat subuh alsyar ketiduran di meja kerja nya tanpa sadar.

Niat nya tadi setelah sholat subuh Alsyar ingin mengurus berkas- berkas untuk dirinya dan sahabatnya buat melanjutkan pendidikan di universitas ternama di negaranya dengan julukan kota seribu menara.

Tapi karena rasa lelah telah menghantui nya sedari tadi alsyar akhirnya tertidur di meja kerja nya dengan laptop yang masih menyala.

"Syar...syar masih muda udah berat banget hidup Lo" gumam Rais sambil menepuk bahu si Alsyar

Rais sedari tadi mencari di mana Alsyar berada dan ternyata dia menemukannya  sedang tertidur pulas di ruangan kerja nya.

"SYAR BANGUN WOI!" teriak Rais yang membuat Alsyar yang sedang tertidur pulas itu terkejut bukan main.

Untung saja Alsyar tidak memiliki riwayat darah rendah. mungkin, jika saat ini Alsyar memiliki riwayat darah rendah dapat dipastikan saat ini dirinya sudah pingsan karena terkejut.

"Astaghfirullah! gua ketiduran is!" panik Alsyar yang langsung sibuk ke laptop nya.

"Makanya kalau malam itu tidur! ini malam yang harus nya untuk istirahat malah kerja..." sindir Rais.

Ya memang sudah beberapa Minggu ini Alsyar menggunakan waktu istirahat nya untuk bekerja.

Bukan itu saja, bahkan Alsyar pernah tidak tidur hanya untuk menyelesaikan berkas-berkas yang di inginkan oleh kyai Zahir.

"Sudah syar Lo mending sarapan sana..ummi udah siapin sarapan dari tadi" Ujar Rais yang menarik laptop Alsyar agar menghentikan pekerjaan nya.

"Lo udah sarapan?"

"Ya udah lah syar!" jawab Rais yang membuat Alsyar langsung beranjak dari tempat duduk nya dan meninggalkan ruangan kerja nya.

Kini tinggallah Rais di ruangan tersebut, Rais membuka laptopnya dan mencari sesuatu yang dirinya penasaran dan ingin tahu beberapa hari ini.

"dia...korban bully?" gumam Rais yang terkejut saat membaca berita beberapa tahun yang lalu, kini sudah menghilang berita itu.

"pelaku sama sekali tak diberikan hukuman jerah!"

4 InsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang