153 10 0
                                    


UNTUK DIBACA BUKAN DITULIS ULANG!!

HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!

INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!

DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!

Happy reading

"Mari...qis masuk..." Ucap Lia sambil menarik tangan teman nya agar memasuki pondok pesantren milik Gus alsyar.

Bilqis sedikit ketakutan saat akan memasuki nya padahal tadi pagi diri nya lah yang mengajak Lia untuk mencari informasi tentang wanita yang bersama Gus alsyar kemarin.

"Ih..iqis nunggu diluar aja deh..." Ucap Bilqis yang ketakutan.

Bilqis ketakutan bukan karena apa melainkan karena takut jika laki laki yang dirinya temui kemarin adalah Rais adhdhiyab.

Bisa bisa Bilqis dimarahin lagi oleh Rais adhdhiyab si pelupa itu.

Dengan cepat Lia menarik tangan sahabat nya agar memasuki kawasan pondok pesantren.

"Assalamualaikum...Afwan kami mau berjumpa dengan ummi Fatimah..apakah bisa?" Tanya Lia saat melihat penjaga yang berada di hadapan mereka sekarang.

Sedangkan penjaga itu hanya mengangguk, dengan cepat mereka berdua pun berpamitan dan pergi meninggalkan penjaga tersebut.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum ummi..."

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum ummi ini li-"

Krekk

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..."

Belum sempat Lia menyelesaikan ucapannya, pintu itu sudah terbuka tapi bukan ummi Fatimah yang membuka nya melainkan wanita yang dijemput oleh Gus alsyar kemarin sore.

"Eh... Lia jeung Bilqis, hayu, diuk" (eh...Lia dan Bilqis mari duduk)  Saat melihat perempuan yang memakai cadar itu mampu membuat hati Lia sakit.

Jika lupa bahwasanya Ning fitri sudah mengenal Lia dan Bilqis.

Dengan hati yang sedikit sakit Lia pun duduk di kursi sofa yang empuk itu.

"Aya naon sareng anjeun duaan di dieu?" (Ada apa ya..kalian berdua kesini?) Tanya Ning fitri.

"Ka-kami kesini mau berjumpa dengan ummi Fatimah ning..." Jawab Lia dengan sedikit gugup.

"Oh...bibi Fatimah lagi keluar.." ucap Ning fitri yang membuat Lia dan Bilqis terheran dengan sebutan bibi.

"Bi-bibi?" Tanya Lia dengan gugup.

4 InsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang