BUAT DI BACA BUKAN BUAT DITULIS ULANG!!
HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!
INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!
DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!
WALLAHI KAMI GAK RIDHO CERITA KAMI DI COPY!
BERKARYA SENDIRI ITU LEBIH SERU!
KAMI SUDAH BIKIN NIH CERITA SAMPAI OTAK KAMI SEPERTI INGIN PECAH..
JADI TOLONG HARGAI...
•
•
•
•
•
Berhari hari, berminggu-minggu berbulan-bulan setelah kejadian kecelakaan itu Rais sudah di nyatakan sembuh total.
Dan bulan ini libur semester telah tiba, semua murid sma nusa bangsa beristirahat beberapa Minggu sebelum pelajaran baru akan di mulai.
Dan kini Lia dan Bilqis perempuan itu sudah sampai di pesantren milik kyai Zahir, dengan membawa koper yang ukuran nya bisa di bilang sedang.
"Ayo..Bilqis Ndak usah takut lagi... kejadian itu sudah berlalu.." batin Bilqis sambil memasuki kawasan pesantren tersebut.
Lia sang sahabat yang melihat sahabatnya itu ketakutan pun langsung mengelus punggung Bilqis.
"Ndak apa apa iqis...Ndak ada yang perlu kamu takuti okeyy___" ujar lia yang mencoba menenangkan sang sahabat.
Bilqis yang mendengar perkataan dari sang sahabat nya itu pun hanya bisa tersenyum sambil mengangguk kecil.
Setelah itu mereka berjalan menuju ndalem yang tak jauh dari mereka.
Dapat terlihat beberapa santri putri sedang sibuk menjemur pakaian nya dan ada beberapa juga yang sedang sibuk menghafal.
"LIA...!BILQIS...!" teriak seorang perempuan yang tak terdengar asing di telinga mereka berdua itu.
Dengan cepat mereka pun membalikkan badan nya menghadap asal suara yang memanggil mereka.
Ning fitri..
Yaps yang memanggil mereka adalah Ning fitri.
Ning Fitri yang melihat kedatangan Lia dan Bilqis pun langsung berlari mendekati kedua sahabat itu.
"KANGEN BANGET SAMA KALIAN BERDUA LOH...! KAMU TAU GAK SIH SAYA SUDAH NUNGGUIN KALIAN DARI TADI" tutur Ning Fitri.
Lia dan Bilqis hanya bisa tersenyum lalu mulai menyalami tangan kanan Ning Fitri.
"Yasudah ayo kita ke kamar kalian...saya sudah menyiapkan kamar untuk kalian beristirahat selama di pondok ini..." Jelas Ning fitri sambil menarik tangan kedua gadis itu.
Lia dan Bilqis yang melihat tingkah laku dari Ning Fitri itu hanya bisa tertawa kecil melihat Ning Fitri.
Sementara itu di tempat yang sama.
"Mereka berdua sudah datang syar..." Jelas sahabat Gus alsyar yaitu Rais adhdhiyab.
Gus alsyar yang sedang membaca kitab nya itupun langsung menutup kitab nya dan berjalan menuju lemari kita untuk menyimpan kembali kitab kitab nya.
Setalah itu Gus alsyar berjalan menuju meja nya dan mengambil selembar kertas yang di mana kertas tersebut tertulis beberapa aturan yang harus di taati di Pondok pesantren ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Insan
Teen Fiction"AHLAN WA SAHLAN" Ravelia Queenza seorang perempuan yang sibuk menata dirinya untuk menjadi lebih baik, impian nya adalah menjadi perempuan yang mahal dan berkelas, perempuan yang paham agama. perempuan itu biasanya dipanggil lia. lia bukan lah pere...