¹³

147 13 0
                                    

BUAT DIA BACA BUKAN BUAT DITULIS ULANG!!

HARGAI TIM PENULIS YANG UDAH MATI MATIAN MIKIRIN BUAT NGEMBANGIN INI NOVEL!!

INTI NYA JANGAN PLAGIAT!!

DISINI BUKAN TEMPAT PLAGIAT!!

WALLAHI KAMI GAK RIDHO CERITA KAMI DI COPY!

BERKARYA SENDIRI ITU LEBIH SERU!

KAMI SUDAH BIKIN NIH CERITA SAMPAI OTAK KAMI SEPERTI INGIN PECAH..

JADI TOLONG HARGAI...

HAPPY READING

Suara tabrakan terdengar sangat keras.

Sampai sampai para santri yang ingin menuju ke masjid mendengar suara yang keras itu.

"AKHHHH!" teriakan histeris itu bukan berasal dari Rais melainkan dari Bilqis.

Iya Bilqis perempuan itu merasa sakit di siku tangan kanan nya saat terbentur batu.

Tunggu jika bukan Bilqis yang menjadi korban nya jadi?

RAIS YANG MENJADI KORBAN NYA!

Saat Rais melihat Bilqis yang hampir tertabrak dirinya dengan sigap menolak Bilqis dan alhasil diri nya lah yang menjadi korban.

"A-akhy...Rais hiks hiks.." tangis Bilqis pecah saat melihat Rais, pemuda yang Bilqis kagumi itu sudah berlumuran darah.

"Pa-panggil kan sssttt al-alsyar___" ucap Rais sambil meringis.

Jujur saja saat ini kepalanya sudah mengeluarkan banyak darah, badan nya yang terasa remuk bahkan dirinya kesulitan untuk bernafas.

"hiks...TOLONG PANGGIL KAN GUS ALSYAR!" teriak Bilqis saat melihat para santri yang berada di depan pagar.

Sedangkan para santri yang mendengar itupun berlari menuju ndalem untuk memanggil Gus alsyar.

Lalu pengemudi yang menabrak Rais?

Oh...dirinya sudah melarikan diri... Cikh..bukan pemuda yang tangguh!.

"I-ini salah Bilqis..hiks hiks...tahan ya..akhy Rais.." tangis Bilqis yang di landa rasa takut.

"It's okey Bilqis..I'm fine, no need to worry__" jawab Rais dengan suara yang serak nya.

Bilqis perempuan itu masih terisak, apa lagi saat melihat darah di kepala Rais belum juga berhenti.

Dengan inisiatif nya Bilqis membuka niqob yang dirinya pakai yang niat nya untuk menjadi kain penjegah keluar nya darah.

Tapi sayang belum sempat terbuka dirinya sudah ditahan oleh Rais.

"Ja-jangan memperlihatkan wa-wajah mu dengan yang bu-bukan mahram nya.." ujar Rais.

Oh..bagaimana bisa bahkan dalam keadaan seperti ini Rais masih bisa memuliakan seorang perempuan.

"TASMIRA!" teriak laki laki yang sangat Bilqis kenali suaranya.

4 InsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang