ENJOY, GUYS..
SELAMAT MEMBACA
Saat ini, Zee sedang berada didapur rumah Christy. Kedua tangannya sangat sibuk membuat sarapan dan bubur untuk Christy. Zee lebih memilih untuk memasaknya sendiri. Ketimbang membelinya dari luar. Karena, menurut Zee, memasak makanan sendiri itu lebih terjamin kebersihannya.
Tangan kanannya terus mengaduk bubur yang sedang ia buat. Matanya memang mengarah kearah panci kecil yang ada dihadapannya. Namun, tidak dengan benak dan fikirannya. Sesuatu yang ia lakukan semalam, terus terngiang-ngiang dalam benaknya.
Bayang-bayang tubuh Christy yang indah itu, membuat Zee tak dapat melupakannya. Terlebih lagi dengan payudara yang tidak terlalu besar, namun sangat menggoda milik Christy.
Ini adalah kali pertama lagi bagi Zee melihat tubuh Christy tanpa terhalang bajunya, yang hanya menyisakan branya saja. Terakhir kali ia melihat tubuh Christy seperti itu adalah ketika mereka masih SMP. Bahkan, saat itu mereka telanjang bulat. Karena, memang sering sekali mereka mandi bersama semasa SMP, dulu. Ketika payudara Christy masih belum tumbuh sebesar sekarang. Dada Zee selalu berdebar saat mengingat hal tersebut.
Zee langsung menggelengkan kepalanya. Membuang jauh-jauh fikiran mesumnya. Tidak boleh. Ia tidak boleh terus menerus memikirkan hal seperti itu. Bagaimana pun juga, Christy adalah sahabatnya. Ia tidak boleh berekspetasi lebih kepada sahabatnya itu.
🕊
Perlahan, Christy membuka matanya. Kepalanya masih terasa pusing. Pandangannya menyusuri setiap sudut kamarnya, mencari keberadaan Zee. Namun, sahabatnya itu tidak ada dikamarnya.
Kemudian, dengan susah payah Christy bangkit dari tidurnya untuk duduk dan bersandar dikepala kasur. Gadis itu meringis pelan, menahan kepalanya yang terasa pening. Sampai tiba-tiba, Christy menyadari sesuatu.
Bajunya sudah berganti dengan piyama dark blue-nya. Christy terdiam sejenak. Apa yang telah terjadi semalam? Christy berusaha mengingat-ngingat.
Samar-samar Christy mengingat sesuatu. Ia pun menyadari, bahwa semalam Zee yang membuka bajunya. Lalu, apa yang selanjutnya terjadi? Christy tidak dapat mengingatnya. Semalam ia setengah sadar.
Gadis itu mulai berfikir yang tidak-tidak. Apakah Zee melakukan sesuatu terhadap tubuhnya semalam? Tapi, apa itu mungkin? Ah, tidak-tidak. Tidak mungkin sahabatnya itu melakukan hal yang aneh-aneh. Christy membantah pemikirannya. Ia terlalu berburuk sangka kepada sahabatnya itu. Christy langsung membuang jauh-jauh pemikiran buruknya. Mungkin, Zee hanya membantu menggantikan pakaiannya.
"Eh, Christy? Udah bangun?" seru Zee yang tiba-tiba sudah berada didalam kamar. Sejak kapan?
Gadis itu langsung menghampiri Christy dengan tangan yang membawa nampan berisikan bubur dan air putih diatasnya. Kemudian, ditaruhnya diatas nakas, tepat disamping ranjang tempat Christy berada.
"Gimana keadaan kamu? Udah mendingan?" tanya Zee lagi saat ia sudah duduk ditepi ranjang, tepat disamping Christy. Tangannya terangkat menyentuh dahi, pipi dan leher Christy. Panasnya sudah turun.
Christy hanya mengangguk pelan seraya tersenyum tipis. "Lumayan. Cuma, masih pusing aja." jawab Christy apa adanya.
"Syukurlah." Zee melega. "Supaya keadaan kamu cepet membaik, sekarang kamu makan dulu, yah. Terus, minum obat. Biar cepet sembuh." tutur Zee seraya mengambil semangkuk bubur yang ia simpan diatas nakas sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Mine [END]
Fanfiction21++ (DEWASA) !!! WARNING !!! Dilarang keras bagi remaja dibawah umur!! Kawasan 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! Bagi yang HOMOPHOBIA dilarang keras membaca cerita ini. Semua yang ada didalam cerita ini, hanya kehaluan author saja. Jangan dibaw...