Hai, guys..
Part baru nih.
Maaf ya, karena dipart sebelumnya udah bikin Zee sama Christy salah paham.
Eh, kok gue yang minta maaf?
Kan, yang salah si Chika.
Wkwkwk..Ya udah, lanjut yuk
ENJOY, GUYS
"Zee?"
"Azizi?"
Christy hendak mengejarnya. Namun, tangannya ditahan oleh Chika.
Chika langsung merengkuh tubuh Christy dalam pelukannya. Tubuh Christy bergetar karena, tangisannya.
"Udah, Christy.. Biarin Zee sendiri dulu." seru Chika seraya mengusap lembut kepala dan punggung Christy.
Zee berjalan menuju lift, dengan wajah yang sudah memerah karena amarahnya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang telah Christy lakukan kepadanya. Dadanya terasa sakit, bagaikan tersayat-sayat oleh ribuan pisau.
Setelah lift terbuka, Zee segera berjalan menuju tempat mobilnya terparkir. Gadis itu langsung masuk dan membanting pintu mobil.
Arrgghhh...
Bukh
Bukh
Bukh
Zee berteriak seraya memukul berkali-kali setir mobilnya. Meluapkan segala amarahnya disana. Gadis itu frustasi. Tetes demi tetes air mata mengalir membasahi kedua pipinya. Segala umpatan keluar saat itu pula.
Didalam kamar apartemen, Chika masih mendekap tubuh Christy.
"Sabar. Zee butuh waktu untuk menerimanya." tutur Chika kemudian.
Christy terdiam sejenak. Dengan cepat ia langsung mendorong tubuh Chika agar menjauh darinya. Gadis itu tersadar akan sesuatu.
"Apa maksud kak Chika ngomong kayak gitu? Butuh waktu untuk menerimanya? Jadi, ini semua rencana kak Chika? Iya?" Christy berbicara ditengah isakannya. Ia menatap Chika tak percaya. Air mata masih membanjiri pipinya.
Chika terdiam. Sepertinya ia salah bicara. Sial.
"Nggak, Christy. Bukan gitu maksudnya." Chika mencoba menjelaskan.
"Stop!" seru Christy saat Chika hendak mendekatinya. "Jangan pernah temui aku lagi." Christy berkata dengan getir.
Tanpa fikir panjang, Christy langsung melangkah pergi meninggalkan Chika. Ia berlari menuju lift.
"Christy?" panggil Chika beberapa kali.
"Argghhh... Sial!! Padahal, tinggal dikit lagi. Bego banget sih lo, Chika.." teriak Chika merutuki perbuatannya. Rencananya, benar-benar gagal dan berantakan.
Christy segera berlari keluar saat lift terbuka. Gadis itu mencari keberadaan mobil Zee. Setiap sudut basemen ia telusuri. Christy mulai frustasi saat ia benar-benar sudah tak mendapati keberadaan mobil putih milik Zee disana.
Gadis itu kembali menangis sejadi-jadinya. Betapa bodoh dirinya. Bisa-bisanya ia tertipu dengan permainan Chika. Christy tak henti-hentinya merutuki perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Mine [END]
Fanfiction21++ (DEWASA) !!! WARNING !!! Dilarang keras bagi remaja dibawah umur!! Kawasan 21+ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN! Bagi yang HOMOPHOBIA dilarang keras membaca cerita ini. Semua yang ada didalam cerita ini, hanya kehaluan author saja. Jangan dibaw...